W

1.4K 158 95
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaGimana gimana, masa ya masih bingung sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Gimana gimana, masa ya masih bingung sih.. lihat komen dari kalian kemarin ada beberapa yang bener tebakannya tapi ada juga yang kurang tepat
Jadiiiiiiiii...
Maaf kalo buanyak typo

HAPPY READING

.

.

.

"ERRGHH.." Jeno mengerang kesakitan saat ia bangun dari tidur, ia mengcengkeram rambutnya untuk mengurangi rasa berdenyut di kepalanya "argh, kepalaku sakit" keluhnya

Ia mulai mengedarkan pandangannya disekitarnya, beberapa detik kemudian dia sadar jika dirinya kini sudah berada di kamar sang istri seorang diri, dia berusaha mengingat apa yang terjadi hingga membuat kepalanya terasa berdenyut seperti ini

"Sepertinya aku terlalu banyak minum semalam"

Karena tak mendapati istrinya, Jeno segera bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, menurut jam yang ia lihat kini sudah menunjukkan pukul 08.15 sudah saatnya ia segera bersiap pergi ke kantor sebelum terlambat

Jalannya sedikit terhuyung karena denyutan kuat di kepalanya, beberapa kali tubuhnya membentur tembok yang berdiri diam di dekatnya, benar benar pijakannya seolah bergoyang seperti terjadi gempa bumi

Guyuran air dingin di musim dingin membuatnya bergidik tapi itu salah satu caranya agar bisa secepatnya sadar dari pengaruh alkohol yang masih dia rasakan sekarang, ia harap air dingin bisa menghilangkan rasa pusing dikepalanya

"Apa ini gara gara aku sudah lama tidak minum?" Tanyanya pada diri sendiri

15 menit berlalu ketika denyutan di kepalanya berkurang dan matanya sudah tak terasa berat lagi, ia akhiri mengguyur dirinya dibawah shower, memulai kegiatan lain membersihkan dirinya lalu bersiap dengan pakaian kerjanya

Sebelum keluar dari kamar, ia pastikan dulu tidak ada siapapun dikamar, khususnya sang istri yang sebenarnya sejak dia membuka mata sudah menjadi target pencariannya karena tak menemukan siapapun ia pun lantas segera pergi menuju ruang makan

"Dimana Nana?" Pertanyaan yang selalu sama ketika dia tak mendapati sosok istrinya di ruang makan

"Agassi pergi ke rumah tuan Choi, tuan sedang kurang enak badan" jawab Hwang ahjumma yang baru saja datang membawa sebuah gelas "ini air hangat yang sudah dicampur madu, agassi meminta saya membuatkannya untuk anda, penghilang pengar"

"Terimakasih"

Jeno hanya meminum air yang disajikan oleh Hwang ahjumma lalu beranjak pergi dari ruang makan, selera makannya hilang saat tak menemukan sang istri di sana

Why Me? (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang