Ex'Chap B

1.3K 138 108
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaMaaf kalau banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau banyak typo

HAPPY READING

.

.

.

"Bagaimana kalau gaun yang ini?"

Nana mendengus saat melihat suami dan putranya malah tertidur ketika akan dimintai pendapat tentang gaun apa yang pantas Nana gunakan untuk acara nanti malam, apa selama itu Nana memilih gaun sampai mereka bosan dan tertidur

Meskipun merasa kesal, Nana juga merasa gemash melihat keduanya tertidur di atas sofa dengan bayi Jisung tidur di atas dada ayahnya, dia pun mendekat ke arah sofa untuk melihat ayah dan anak yang sedang tidur bersama itu

"Kenapa kalian berdua menggemaskan sekali?"

Tangannya terulur untuk membelai lembut kepala putranya, bayi itu nampak sekali jika sangat nyaman tidur di atas dada ayahnya, sejak kapan mereka tertidur dengan posisi seperti ini, apa Jeno tak merasa sesak dengan adanya Jisung di atas dadanya

"Jisungie appa.." perlahan Nana menepuk bahu suaminya agar laki laki itu tidak terkejut

"Hm.."

"Tidurlah di tempat tidur, lehermu pasti sakit jika disini"

"Eoh, maaf aku tertidur"

"Aku akan bawa Jisung ke tempat tidurnya" Nana mengangkat perlahan putranya, menggendongnya untuk menidurkannya di tempat tidur

"Jam berapa sekarang?"

"Jam lima sore, kalau masih mengantuk tidurlah lagi"

"Hm..lalu aku akan bangun terlambat dan terlambat datang ke pesta, kalau perlu bangun pagi dan tidak jadi ke pesta"

"Benar sekali" Nana menahan senyumnya ketika isi pikirannya bisa dibaca oleh suaminya

"Kau ingin aku dibunuh oleh hoejangnim?"

"Tidak, kalau begitu mandilah dulu. Aku akan memompa ASIku dulu untuk persediaan Jisung nanti saat kita pergi" Nana lalu berbalik menghadap suaminya ketika telah menidurkan Jisung "sungguh kita tidak bisa membawa Jisung?"

"Ada baiknya tidak Nana, pesta itu akan dihadiri beberapa kolega penting appamu, lagi pula Jisung pasti tidak nyaman berada disana"

"Sayang sekali, pasti sepi sekali tanpa Jisung"

Jeno bangkit dari sofa lalu menghampiri istrinya yang sedang cemberut "kita hanya meninggalkannya beberapa jam bukan beberapa tahun" Jeno lalu memeluk tubuh istrinya dari belakang, mereka berdua kini menghadap ke arah putra mereka yang sedang tidur

Why Me? (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang