Menikah diusia yang terbilang muda bukanlah salah satu tujuan hidup Jeno, dia masih ingin bersenang senang menikmati masa muda indahnya tapi tanpa dia duga, orangtuanya menyodorkan permintaan agar Jeno menikahi putri dari rekan bisnisnya tanpa punya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya yeorobun Hiburan buat yang ngga bisa ngonser the unity malam ini Sorry for typo
HAPPY READING
.
.
.
Kedua netra itu sejak tadi terus saja memandangi pintu ruangan rawat miliknya, menanti seseorang melewatinya, sudah terlewat beberapa jam sejak janji orang itu akan kembali tapi sampai waktu menunjukkan pukul 5 sore, batang hidungnya yang tinggi belum tampak di penglihatan Nana
"Pasti pekerjaannya masih banyak, kau tidak perlu cemas"
Pandangannya menunduk dalam, cemasnya bukan tanpa alasan, sejak dia mendengar kejadian yang menimpa sahabat dari suaminya, ada rasa takut dalam dirinya ketika Jeno tak ada dalam jangkauan pandangannya
Nana pernah memiliki trauma pada sebuah kecelakaan sampai hari ini pun saat mendengar kata kecelakaan, pikirannya selalu memproses bagaimana kengerian yang pernah dia alami bertahun tahun lalu
Itulah salah satu alasannya yang membuat hatinya saat ini menjadi tidak tenang, hal itu tidak akan menimpa suaminya bukan?
Bibirnya sedikit tertarik saat melihat pintu kayu yang awalnya tertutup mulai bergerak terbuka tapi sekejap kemudian senyum itu menjadi hampa saat dua orang pria paruh baya dan seorang wanita berjas putih lah yang memasuki ruangan rawatnya
"Selamat sore, anda sudah kembali" sambut nyonya Lee pada salah satu pria
"Ne, terimakasih sudah menjaga Nana"
"Itu juga tugas saya, Nana sekarang putri saya juga"
Pria itu menghampiri Nana lalu memeluk tubuh putri yang selalu dia rindukan "kau sudah lebih baik?" Tanyanya memastikan
"Iya, Seulgi eonni bilang aku sudah boleh pulang"
"Kondisinya sudah sangat baik, menurut pemeriksaan terakhir" sahut wanita berjas putih yang datang bersama dua pria tadi
"Baguslah kalau begitu, kita kemasi barang barangmu lalu kita pulang. Appa tau kau sudah tidak betah disini"
"Tapi.."
"Senang sekali mendengar kau sudah sehat Nana, seterusnya aku harap kau menjaga kesehatanmu" ujar pria yang lain
