Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Sorry for typoHAPPY READING
.
.
.
Seperti hari hari sebelumnya, malam ini Jeno pulang ketika hari sudah hampir larut. Semua lantaran pekerjaannya yang menumpuk bukan karena menghindari Nana seperti beberapa waktu lalu
Ia juga ingin menyelesaikan banyak pekerjaan agar besok saat dia mengajak Nana ke rumah orangtuanya dia tidak di pusingkan dengan pekerjaan yang masih menumpuk, memang pekerjaannya membuatnya seperti orang yang gila kerja
Saat dia masuk ke kamarnya, kondisi ruangan itu sangat terang, Jeno tersenyum menebak kemungkinan apa yang membuat kamarnya dalam kondisi terang, kalau bukan karena ia lupa mematikan lampu pasti ada Nana yang 'ketiduran' dikamarnya
Tentu saja tebakannya benar, dia mendapati tubuh Nana terbaring di atas tempat tidurnya tapi dengan kaki yang masih menjuntai ke lantai sedangkan tubuhnya terbaring miring diatas tempat tidur sembari memeluk salah satu bantalnya. Kira kira apa alasan Nana kali ini sampai tertidur di kamarnya
Jeno mendekat ke arah tempat tidur setelah meletakkan tas kerjanya di atas sofa, ia berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Nana, sedikit dia rapikan helaian rambut yang menutupi sedikit wajah cantik Nana
Ia belai pelipis Nana dengan punggung telunjuknya, itu membuat sedikit kerutan didahi Nana sepertinya sentuhan Jeno sedikit mengganggu tidur lelap Nana
Kelopak mata yang tadinya tertutup rapat mulai terbuka dengan pelan, Nana sedikit terkejut saat hal pertama yang ia lihat adalah wajah Jeno tapi kali ini dia tidak berteriak seperti waktu itu, dia menyadari jika dia tertidur dikamar milik Jeno
"Maaf aku pulang terlalu larut jadi tidak bisa membawakanmu bungeoppang, semua kedainya sudah tutup"
Nana tersenyum kemudian berusaha duduk dibantu oleh Jeno selanjutnya Jeno mengambil duduk di sampin Nana
"Tidak apa, besok masih bisa"
"Apa yang kau lakukan hari ini?" Tanya Jeno, dia ingin mengecek keseharian Nana
"Tidak banyak, hanya bermain di alam mimpi. Entahlah aku mudah sekali mengantuk dan langsung tertidur, rasanya sangat lelah"
Jeno tersenyum mendengar keluhan Nana, kapan lagi istrinya itu mengeluh, jarang sekali dia mendengar keluhan Nana ya dibandingkan dia yang selalu mengeluh tentang ini dan itu Nana termasuk jarang sekali mengelug
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? (NoMinGS) END
FanfictionMenikah diusia yang terbilang muda bukanlah salah satu tujuan hidup Jeno, dia masih ingin bersenang senang menikmati masa muda indahnya tapi tanpa dia duga, orangtuanya menyodorkan permintaan agar Jeno menikahi putri dari rekan bisnisnya tanpa punya...