M

1.3K 139 78
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnyaSorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Sorry for typo

HAPPY READING

.

.

.

Seperti hari hari sebelumnya, malam ini Jeno pulang ketika hari sudah hampir larut. Semua lantaran pekerjaannya yang menumpuk bukan karena menghindari Nana seperti beberapa waktu lalu

Ia juga ingin menyelesaikan banyak pekerjaan agar besok saat dia mengajak Nana ke rumah orangtuanya dia tidak di pusingkan dengan pekerjaan yang masih menumpuk, memang pekerjaannya membuatnya seperti orang yang gila kerja

Saat dia masuk ke kamarnya, kondisi ruangan itu sangat terang, Jeno tersenyum menebak kemungkinan apa yang membuat kamarnya dalam kondisi terang, kalau bukan karena ia lupa mematikan lampu pasti ada Nana yang 'ketiduran' dikamarnya

Tentu saja tebakannya benar, dia mendapati tubuh Nana terbaring di atas tempat tidurnya tapi dengan kaki yang masih menjuntai ke lantai sedangkan tubuhnya terbaring miring diatas tempat tidur sembari memeluk salah satu bantalnya. Kira kira apa alasan Nana kali ini sampai tertidur di kamarnya

Jeno mendekat ke arah tempat tidur setelah meletakkan tas kerjanya di atas sofa, ia berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Nana, sedikit dia rapikan helaian rambut yang menutupi sedikit wajah cantik Nana

Ia belai pelipis Nana dengan punggung telunjuknya, itu membuat sedikit kerutan didahi Nana sepertinya sentuhan Jeno sedikit mengganggu tidur lelap Nana

Kelopak mata yang tadinya tertutup rapat mulai terbuka dengan pelan, Nana sedikit terkejut saat hal pertama yang ia lihat adalah wajah Jeno tapi kali ini dia tidak berteriak seperti waktu itu, dia menyadari jika dia tertidur dikamar milik Jeno

"Maaf aku pulang terlalu larut jadi tidak bisa membawakanmu bungeoppang, semua kedainya sudah tutup"

Nana tersenyum kemudian berusaha duduk dibantu oleh Jeno selanjutnya Jeno mengambil duduk di sampin Nana

"Tidak apa, besok masih bisa"

"Apa yang kau lakukan hari ini?" Tanya Jeno, dia ingin mengecek keseharian Nana

"Tidak banyak, hanya bermain di alam mimpi. Entahlah aku mudah sekali mengantuk dan langsung tertidur, rasanya sangat lelah"

Jeno tersenyum mendengar keluhan Nana, kapan lagi istrinya itu mengeluh, jarang sekali dia mendengar keluhan Nana ya dibandingkan dia yang selalu mengeluh tentang ini dan itu Nana termasuk jarang sekali mengelug

Why Me? (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang