Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau banyak typonyaHAPPY READING
.
.
.
"Bbbrrrrrr.... bbbrrrrrr"
"Jisung!" Nana tidak sengaja menaikkan volume suaranya saat pakaiannya yang baru saja di ganti sudah penuh dengan semburan makanan Jisung lagi
Bukannya takut, bayi 8 bulan itu malah tertawa melihat ibunya yang sedang kesal padanya, dia juga memainkan bubur yang ada di mangkuknya dengan kedua tangan kecilnya, pagi ini dia belum ingin makan tapi ibunya sedikit memaksanya makan
"Jisung.. eomma bisa terlambat kalau kau terus menyemburkan makananmu" keluh Nana
Dia menengok jam di pergelangan tangannya, masih ada 1 jam lagi sebelum kelasnya di mulai dan dia belum keluar dari rumah serta masih disibukkan dengan kenakalan putranya yang seperti sengaja menggodanya
"Sarapanku sudah selesai, gantilah pakaianmu biar ku lanjutkan"
Seperti perintah suaminya, Nana segera berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian sedangkan Jeno meneruskan menyuapi putra mereka yang masih asik bermain dengan bubur yang ada di telapak tangannya
"Aa' Jisung-aa buka mulutmu"
Dengan mudahnya bayi itu membuka mulut tanpa perlawanan dan tanpa semburan semburan lagi seperti tadi, Jeno lalu terkekeh melihat kelakuan putranya, dasar memang, tanpa perlu tes DNA dia yakin sekali anak ini adalah anaknya, kenapa bayi itu punya kebiasaan yang sama dengannya
"Kau sengaja menggoda eommamu kan?"
"Da da da da"
"Kau ingin melihat eommamu marah? Kenapa? Eommamu terlihat lucu saat marah?"
"Ehm da da.."
"Kau boleh menggoda eomma tapi lihat waktu, sekarang eomma sedang terburu buru jangan menggodanya seperti tadi, lain kali jangan di ulang, oke?"
"Da da.. ga ga ga.. baba.."
"Eoh, oke. Appa mengerti" entah apa yang di katakan Jisung, Jeno hanya menganggukinya saja tapi itu sukses membuat Jisung tertawa senang
"Egh.. egh.."
"Kau sudah kenyang?"
"Egh..eng.. pa pa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? (NoMinGS) END
FanfictionMenikah diusia yang terbilang muda bukanlah salah satu tujuan hidup Jeno, dia masih ingin bersenang senang menikmati masa muda indahnya tapi tanpa dia duga, orangtuanya menyodorkan permintaan agar Jeno menikahi putri dari rekan bisnisnya tanpa punya...