F

1.2K 139 50
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnyaMaaf kalau banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Maaf kalau banyak typo

HAPPY READING

.

.

.

"EKHHEEEMM!!"

Jeno segera bangkit dari tidurnya saat mendengar suara keras deheman dari seseorang, ia melihat sekitarnya sambil memikirkan kembali apa yang telah terjadi, memang butuh beberapa saat untuk Jeno menyadari hal hal disekitarnya

Terlihat didepannya seorang wanita berpakaian jas putih sedang berkacak pinggang serta beberapa orang dibelakangnya seperti seorang pengawal saja, di sudut lain ada juga seorang pria yang sedang duduk disofa menatapnya tajam

"Jeno-ssi apa kami perlu memberi kalian ranjang big size" ujar wanita cantik yang memakai jas putih "halloo kau belum sadar sepenuhnya?"

Seketika Jeno langsung gelagapan saat menyadari siapa saja yang saat ini berada disekitarnya, ia sudah ingat kembali apa yang terjadi semalam dan kenapa dia bisa berada diatas ranjang

Niatnya untuk bangun dari ranjang kamar rawat istrinya terhalang karena genggaman tangan seseorang dipergelangan tangannya, fokus Jeno segera teralihkan pada pergelangan tangannya, apa dari semalam Nana tidak melepaskan tangannya?

Sedikit menyengir pelan pelan Jeno membuka genggaman tangan Nana dipergelangan tangannya hal itu membuat si pemilik tangan mengerang tidak suka merasa apa yang membuatnya nyaman diganggu

"Nana-ssi ini sudah pagi, bangunlah. Dokter sudah ada disini, begitu juga tuan Choi" lirih Jeno berharap bisa didengar oleh Nana yang masih menutup matanya

Pelan pelan Jeno turun dari ranjang setelah genggaman tangan Nana berhasil terlepas kemudian dia berjalan menuju kamar mandi dengan jantung yang berdetak tak karuan, rasanya memalukan dilihat banyak orang sedang tidur bersama seorang wanita

"Tunggu sebentar, kenapa aku harus malu, apa salahnya seorang suami tidur satu ranjang dengan istrinya, itu hal wajar bukan. Bodoh. Tapi ini dirumah sakit, dokter dan perawat melihatnya, imageku sebagai pria yang sedingin es bisa rusak seketika bahkan tuan Choi jug... Tunggu, tapi jika tuan Choi melihatnya bukankah sama saja aku menunjukkan kalau aku suami yang baik untuk anaknya"

Jeno yang masih berdiri dibalik pintu kamar mandi tiba tiba merasa bangga dengan apa yang dilakukannya, mulai hari ini ia yakin tuan Choi tidak akan ragu lagi padanya sebagai suami yang baik untuk putrinya, mungkin juga setelah ini beberapa aset tuan Choi berganti atas nama dirinya

Why Me? (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang