V

1.3K 151 116
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaNungguin yak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Nungguin yak. Nungguin yaaak..
Ciieee... yang nungguin aku update..
Sorry hiruk pikuknya duniaku ngga ngasih aku waktu buat ngehalu😁
Sebenernya mau up kemarin eh lah kok ketiduran dari sore bangun bangun udah jam satuan malem, yo wes ngga jadi update😁

Maaf kalau banyak typo

HAPPY READING

.

.

.

"Nana, apa dia membuatmu kesal lagi?"

"Kenapa jadi aku?"

"Ini pasti gara gara kau yang membuat Nana stress"

"Maaf dokter, kenapa kau selalu menuduhku yang tidak tidak" ucap Jeno yang tidak terima karena sejak tadi Seulgi terus menyalahkannya saat melihat hasil pemeriksaan milik istrinya

"Saat pemeriksaan terakhir kondisimu sangat bagus Nana, kenapa kau tidak menjaganya dengan baik? Hiraukan saja apapun yang membuatmu stress" Seulgi melirik tajam ke arah Jeno

"Kenapa kau selalu menuduhku?"

"Aku tidak menuduhmu"

"Tapi kau melirikku seperti itu"

"Aku tidak menuduhmu tapi aku hanya bicara tentang kenyataan"

"Kenapa kalian selalu bertengkar" lirih Nana yang sudah bosan melihat suami dan sepupunya berdebat sejak tadi

Dari awal Seulgi melihat Nana datang, dokter cantik itu sudah langsung mengomeli Jeno karena Seulgi bisa melihat wajah pucat Nana meskipun Nana sudah menutupinya dengan make up, dari tatapan Nana yang tampak lesu saja Seulgi tau sekali jika kondisi adik sepupunya itu sedang tidak baik baik saja

Benar seperti dugaan Seulgi, tekanan darah Nana cukup rendah, Seulgi memaksa Nana untuk melakukan tes darah, mengantisipasi kondisi Nana agar tidak semakin turun mengingat saat awal kehamilan dulu kondisi Nana sangat memprihatinkan menurutnya

Seulgi bukannya ingin bertengkar dengan Jeno tapi dia tidak tega jika harus memarahi adik sepupunya, akhirnya satu satunya jalan pintas untuk meluapkan rasa kesalnya adalah mengomeli Jeno sebagai suami adik sepupunya karena Seulgi yakin omelannya tidak akan membuat Jeno stress

"Aku akan menambahkan tablet penambah darahnya, minum setiap hari jangan sampai terlewat. Dua minggu lagi kau kembali kemari, kalau saat pemeriksaan lagi kadar hemoglobinmu semakin rendah, kau harus melakukan transfusi darah lagi seperti waktu itu"

Why Me? (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang