P

1.5K 154 52
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnyaMaaf kalau banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau banyak typo

HAPPY READING

.

.

.

Nana masih terlelap ketika Jeno sudah mulai membuka matanya, ia eratkan kembali pelukannya pada tubuh istrinya, masih teringat jelas dipikirannya bagaimana semalam istrinya ketakutan karena tindakannya

Niatnya tidak jahat, itu juga hal wajar dilakukan oleh suami istri hanya saja tragedi itu sudah begitu melukai Nana yang mengakibatkan wanita itu belum bisa menerima sentuhan sentuhan sensual

Bagi Nana hal tersebut adalah sebuah perlakuan yang menakutkan, mungkin juga karena Jeno beberapa kali memaksakan mencium istrinya sedikit kasar hingga membuat luka di hati Nana semakin memburuk, salah Jeno juga jika seperti itu

Semalaman Jeno memeluk tubuh istrinya, dimulai ketika Nana melepas ciuman mereka hingga pagi ini Jeno tidak berniat melepasnya, ia ingin menunjukkan pada Nana jika itu bukanlah sebuah kesalahan jika dilakukan dengan ijin tapi itu menjadi sebuah kesalahan jika dilakukan tanpa ijin

Bagi Jeno, Nana sudah mengetahui perasaannya begitu juga menurut Jeno istrinya juga mulai merasakan hal yang sama seperti dirinya, mereka sudah resmi menjadi pasangan hidup tidak mungkin selamanya mereka akan terus menghindari hal semacam itu, Jeno laki laki normal yang ingin diberikan sentuhan dari wanita

Dia ingin istrinya memahami apa yang dia butuhkan, dia ingin istrinya melawan rasa takutnya, dia ingin tragedi itu tidak mencekik hidup Nana selamanya dan dia ingin hidup bahagia bersama Nana tanpa ada ingatan tentang tragedi yang menyatukan mereka. Jeno ingin membuat Nana berpikir mereka bersama karena cinta bukan karena rasa kasihan Jeno

"Sakit.." suara itu membuat Jeno tersadar dari lamunannya

"Hm? Kau bilang apa?"

"Perutku sakit, kau memelukku terlalu erat" lirih Nana

"Ah maaf maaf" Jeno segera melepaskan pelukannya "kau baik baik saja? Apa perlu kita ke dokter"

"Tidak perlu, sekarang sudah tidak"

Nana mulai bergerak untuk bangun dari tempat tidur, dia ingin segera pergi dari kamar milik suaminya, ada perasaan malu dan takut kalau dia terlalu lama disana saat ini, malu dengan kejadian semalam dia juga takut kalau Jeno melakukannya lagi

"Kau mau kemana?"

"Kembali ke kamarku" Nana lalu pergi keluar dari kamar Jeno

Why Me? (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang