Ch. 4 : Iblis itu...

14 1 0
                                    

Darel berangkat pagi ke kantornya... kali ini ia tidak menggunakan transportasi umum, melainkan mobilnya sendiri. Karena ia takut seperti kejadian kemarin.

Sampai di kantor, ia pun berjalan dengan tas yang di ranselnya itu. Saat sampai di depan lift...
"Ehhh Pak Manager" Michael merangkulnya.
"Ehh Kel..."
"Tumben lu bawa mobil..."
"Lu tau dari mana gw bawa mobil?"
"Ituu kunci mobil lu..."
"Ohh iyaa... yaa supaya gak kejadian kayak kemarin"
"Kejadian apa? Gak mau ketemu Meira lagi makanya pake Mobil???"
"Gk gitu anjirr..."
"Terus???. Ohh apa jangan-jangan... lu mau ajak jalan sama Meira yaa?" Tanya Michael.
"Yaaa gitu lahh"
"Iyaa kan lu? Yeuuu hahahah"

Lift pun terbuka dan mereka pun langsung masuk. Saat lift itu mau tertutup...
"Weeyyy tunggu weyyy" Daniel berlari, dan ia berhenti di depan pintu lift yang ditahan oleh Darel. Daniel pun ngos-ngosan dan ia langsung masuk.

"Tumben telat lo?" Tanya Darel.
"Tadi ketinggalan barang² gw... padahal jalan dah mayan" jawab Daniel.

Sampai di lantai yang sama mereka bertiga keluar dari lift.

********

(POV Hansen)
"Yah... Ma..." sedang di Meja makan dan memanggil kedua orang tuanya.
"Yaa ada apa gerangan?"
"Kalian tau rumah kosong yang ada disitu gak?"
"Hahh? Rumah kosong?"
"Kenapa bang? Abang kemarin Minggu dari gereja lewat situ lagi sama Haedar dan James? terus lihat hantu lagi?"
"Hahh? Apa Yah? Hantu?" Tanya Wina.
"Iyaa katanya dia lihat hantu pake seragam yang sama kayak dia katanya" jawab Bian.
"Wihhh keren lo bang... bisa ngelihat hantu" kata Shopia.
"Aku juga gak tau sihh... bahkan ini bukan pertama kalinya aku bisa lihat yang kayak begituan"
"Bukan pertama kali?" Bian sedikit terkejut.
"Emang kamu pernah lihat hantu sebelumnya bang?" Tanya Ibunya.
"Hmmmm waktu masih kecil kayaknya... sama Om Nathan dehh... aku lupa... aku masih kecil banget waktu itu,"

"Ohhh iyaa jadi kalian tau gak tentang rumah tau gak tentang rumah itu?"

Wina yang sebenarnya tau itu, hanya terdiam.
"Hmmm ayah gak tau sihh" jawab Bian.

Mendengar jawaban dari Bian, Wina merasa lega.
"Mama?" Hansen bertanya lagi.
"Mama lagi... mana tau mama soal begituan hahahah"

Wina merasa lega, karena suaminya sudah lupa dengan rumah Edwin, dan hanya dia yang tau dengan hal itu.
"Dahh gihh makan dulu"

(POV Haedar dan James)
"Paa" Haedar memanggil
"Yaa Dar?"
"Papa tau foto ini yah??" Haedar mengasihi foto yang ia ambil kemarin.

Nathan mengambilnya
"Ohhh ini foto Papa Mama sama temen-temen waktu SMA ini... ketemu dimana?" Tanya Nathan.
"Di... Rumah..." James ingin menjawab tapi dipotong oleh Haedar.
"Di Perpustakaan Sekolah" jawab Haedar.
"Ohh yaa? Hmmmm... Ehh kalian ambil ini memang tidak apa-apa?" Tanya Nathan.
"Nggak Pa... jadi ini aku pas lihat foto-foto buku tahunan di Perpus foto ini jatuh... dann yaa aku ambil" jawab Haedar.
"Oalah... balikin gihh... gak boleh kamu ambil barang milik sekolah!"

"Perasaan kita gak ada dehh mas... foto ini di buku tahunan"
"Ohh yaa? Aku lupa kayaknya"

Mereka pun keluar rumah...
"Dar... kamu bawa balikin ke tempat semula ya!!!"
"Iyaa Pa..."
"Ayo berangkat!"

Haedar dan James pun masuk ke mobil dan berangkat sekolah seperti biasa.
Di perjalanan...
"Papa gak ke Rumah Sakit pa?" Tanya Haedar.
"Jadwal praktek papa Siang" jawab Nathan.
"Ouhhh..."

The Return Of Revenge (Edwin's Ghost) [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang