Ch. 23 : Kematian William

7 1 0
                                    

Wina mendengar sebuah suara orang yang kesakitan dan meminta ampun. Suara yang ia dengar sangat tidak asing.

"Seperti suara... William" (dalam hati Wina).

"Baaang Ampun bang" suara William makin terdengar jelas oleh telinganya Wina.

Lalu Wina ingin menghampirinya. Dan yaa Wina melihat William ingin dibunuh oleh seseorang.
"William?" Wina memanggilnya.
"Kak..." William menjawabnya.

Lalu seseorang itu menusuk William berkali-kali.
Melihat itu Wina langsung teriak histeris "Aaarrrggggghhhhh William... nggak NGGAK NGGAAAAAAK"

Wina pun membuka matanya, dan itu hanyalah mimpi buruknya. Wina pun langsung bangun dan beranjak dari tempat tidurnya. Lalu ia pun langsung keluar kamar.

"Mas" Wina memanggil Bian.
"Ehh yang... dah bangun?"
"Iyaa" jawab Wina.

Lalu Wina menghampiri Bian di Dapur. Wina langsung memeluk Bian dari belakang.
"Ehh kenapa? Tiba-tiba aja kamu peluk aku kayak gini?"
"Aku mimpi buruk mas"
"Mimpi apa?"
"Aku lihat adekku dibunuh mas sama orang, aneh banget gak sihh mimpiku?"
"Hmmm... kamu kangen kali sama adek kamu"
"Iyaa kali yaa"

"Hmmm masak apa?" Tanya Wina ke Bian.
"Masak makanan aku" jawab Bian.
"Ouhh"

"Nanti jadi ke rumah ibu?" Tanya Wina ke Bian.
"Iyaa, jam 10an yaa"
"Oke... hmmm nginep?"
"Iyaa"
"Oke"

Saat sudah bersiap-siap ingin berangkat, tiba-tiba ada telepon dari adiknya Wina.

"Halo dek?"
"Halo kak"
"Ada apa dek?"
"hari ini gw mau nginep di rumah boleh gak kak?" Tanya William.
"Nginep? Tumbenan"
"Hmmmm gw mau main ke rumah temen gw kak, dan pas gw lihat maps ternyata rumahnya deket dari rumah lo kak"
"Terus kenapa?"
"Yaa gw males aja pulang lagi kak, gw juga kayaknya mau main sampe malam, makanya gw nginep di rumah lu... boleh gak kak?"
"Hmmmm sebenarnya gw juga mau pergi nih ke rumah ibunya bang Bian"
"Hmmmm... Ya udah gak apa-apa nginep aja, nanti biar gw yang jaga rumah kakak ya kak"
"Hmmmm baiklah, kunci gw taruh di alas kaki yaa dek"
"Oke kak"
"Okee..."
"Aku sayang kakak"
"Dihh apaansih lo"
"Hahahahah, gw sebenarnya kangen banget tau kak sama lu"
"Alahhh"
"Beneran kak"
"Tumbenan kangen sama kakaknya"
"Emangnya gak boleh adeknya kangen ke kakaknya?"
"Yaaaa agak aneh aja sihh, tiba-tiba aja seorang William kangen sama seorang kakaknya hahahah"
"Hahahahahah" William tertawa.
"Hmmmm Dahh lahh yaa gw mau berangkat nihh"
"Ya udah... hati-hati di jalan yaa kak"
"Yaaa"
"Dahh"

Wina langsung mematikan teleponnya.

"Siapa Win?"
"Ini si William, pengen nginep dia di rumah, katanya mau main ke rumah temennya, dan rumah temennya deket dari sini, gak apa-apa kan mas?"
"Ohhh ya udahh gak apa-apa"
"Kunci udah aku taruh sihh di bawah alas kaki"
"Okee dehh"

Jam 10 akhirnya sekeluarga pun berangkat menuju rumah Ibunya Bian.

______________
(William)

Sebelum ke rumah temannya William pun mendatangi restoran tempat kerjanya Meira.

"Permisi ada yang bisa dibantu?" Tanya Meira.
"Hmmmm kak Meira?"
"Iyaa?"
"Ahh benar"
"Kenapa?"
"Aku adiknya kak Wina kak"
"Ouhhhh... William?"
"Yaaaa"
"Ouhh lupa-lupa inget saya... kamu apa kabar?"
"Baik kak"
"Syukurlah. Kamu mau makan apa?"

The Return Of Revenge (Edwin's Ghost) [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang