Ch. 17 : Edwin begins to possess Darel

14 1 0
                                    

Di hari Sabtu, Bian ingin bertemu dengan Darel di kafe adiknya untuk membicarakan hal tentang kejadian yang aneh di sekolah. Selesai berolahraga Bian pun langsung menelepon Darel.

"Halo Darel?"
"Iya pak? ada apa? Tumben banget bapak telepon saya"
"Hmmmmm kamu lagi sibuk kerja apa nggak?"
"Nggak pak, saya gak lagi kerja kok pak malah saya lagi ngegym, lagian kan ini juga hari Sabtu pak"
"Ouhhh. Hmmmmm... jadi gini Rel, ada sesuatu yang pengen saya bicarakan dan sepertinya kamu adalah orang yang tepat tau tentang hal ini"
"Hah? hal apa pak?"
"Ada lah, nanti kita bicarakan lebih lanjut"
"Baiklah pak, hmmm nanti kita ngobrol dimana ya pak?"
"Tempat nongkrong kamu waktu SMA yaaa, kafe adik saya kak Selena"
"Baik pak, sampai bertemu disana pak"
"Yaaa" Bian langsung mematikan teleponnya.

Bian langsung berangkat ke Kafe adiknya. Lonceng pintu di kafe itu berbunyi, dan Selena langsung melihat ke arah pintu.

Lalu Bian memanggilnya. "Halo kembaran abang".
"Ehh bang" Selena menyaut, ia langsung menghampirinya dan memeluk abangnya.

"Tumben bang kesini, dalam rangka apa kesini?" Tanya Selena dan melepaskan pelukannya.

Ia langsung melihat ke belakang Bian, dan bertanya lagi "Wina mana bang? Hansen sama Sophi? Mereka gak ikut?"

Bian menggelengkan kepalanya, lalu Bian memberikan kantong plastik yang berisi cemilan ringan.
"Apa ini??? Ngerepotin aja ahh si abang"
"Yaaa buat ngemil kamu aja" jawab Bian.
"Makasihh loh bang, jadi ngerepotin"
"Iyaaa sama-sama" jawab Bian.

Selena pun melihat ke arah telapak tangannya Bian bagian kanan, dan bertanya. "Itu tangan kenapa bang?"

"Ouhhh ini, gara-gara megang gelas kekencangan"
"Ihhhh lagi ngapa kenceng-kenceng banget megang gelas"

Bian melihat-lihat isi kafe dan melihat para pengunjung yang sangat sedikit. Melihat itu Bian pun bertanya ke Selena, "Dek?"

"Ya bang?"
"Sepi yaa?"
"Yaa gini aja lah bang, apalagi sekarang Weekend udah pasti lagi sepi-sepinya, kecuali kalo lagi hari kerja, bisa-bisa kewalahan"
"Ouhhh" dan menganggukan kepalanya.

"Ehh iya bang, belum jawab pertanyaanku... abang kesini ngapain?"
"Ouh iyaa, abang mau ketemu sama mantan murid ada yang pengen diomongin"
"Hahh mantan murid? Siapa?"

Tidak lama setelah itu, lonceng pintu kafe berbunyi.

"Halo Pak" Darel menyapa Bian dan menundukan kepalanya.
"Nahhh ini dia baru diomongin langsung datang"
"Ouhhh Darel" kata Selena
"Halo kak Selena"
"Hai Rel"
"Yuk duduk dulu"

Darel diajak duduk oleh Bian. Lalu ia menawari minuman
"Mau minum apa kamu Rel? Biar adik bapak buatin"
"Duhh gak usah pak"
"Udah gak apa-apa, nanti saya suruh adik saya buat bikinin minumannya yaa"
"Apa aja dehh pak"

Mereka pun langsung duduk.
"Ternyata beneran apa aja minumannya, alias air putih hahahah" kata Darel.
"Lahhh kata kamu apa aja, yaa apa aja saya kasih apa aja yang adik saya kasih hahaha" jawab Bian
"Iyaa rel... kalo kamu pesen kopi, baru kakak bikinin" celetuk Selena.
"Ya udah, aku minta kopi... caramel machiato dehh kak"
"Nahhh baru kakak bikinin ini"
"Siip makasih kak"
"Yaa No Problem"

"Mau membicarakan soal apa ya pak emangnya?" Tanya Darel yang mulai serius.
"Maaf yaa Rel kalo waktu itu saya bikin kamu jadi pusing gitu rel... saya mau tanya, kamu tau kasus yang terjadi di sekolah"
"Sekolah yang mana yaa pak?"
"Yaa sekolah kamu lahh, tempat saya ngajar"
"Kasus... siswa Kesurupan?"
"Iyaa... saya belum bilang kamu udah tau duluan"

The Return Of Revenge (Edwin's Ghost) [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang