Ch. 28 : Sebelum 7 Hari (Pt.4)

9 1 0
                                    

Hansen di kamarnya masih memikirkan kejadian yang ia alaminya tadi siang, ia tidak bia menutupi matanya sedikit pun, karena benar-benar takut dengan kejadian yang dialaminya tadi di sekolah.

Pukul 00.00

Dirinya masih belum memejamkan matanya sama sekali.

"Kalo gw merem, pasti paman datang lagi". Kata dirinya.

Lalu ia pun meminta izin dan berbicara di kamar itu.
"Pamaan... aku... minta tolong yaa! Tolong jangan ganggu aku lagi yaa, aku capek. Aku pengen pikiranku tenang paman, kumohon, jangan ganggu aku" matanya mengeluarkan air sedikit demi sedikit. Sampai akhirnya ia pun memejamkan matanya.

Pukul 02.30

"Haaaanssss..." suara William memanggil dirinya lagi, dan Hansen membuka matanya.

"Cukup paman... aku bilang cukup!".

Hansen menggulingkan badannya ke kiri, dan menutupi dirinya dengan selimut. Disaat itu ia langsung berdoa. Namun di selang ia berdoa...

"Hans tolong paman Hans!" suara William dengan cepat terdengar di telinga Hansen. Hansen langsung bangun dan membuka selimutnya, dan tidak ada siapa-siapa. Lalu saat ia menoleh ke kiri lagi.

"TOLOOONG PAMAAAANNN HAAANSSS!!!".

"ARRRGGHHH AAARRGHHH". Sangat terkejut, William memunculkan dirinya di depan wajah Hansen langsung.

Hansen berjalan mundur hingga akhirnya terjatuh di lantai.

"Ampuuuun ampuuuunnn pamaaaan... kumohonn!!!" Hansen menangis.

"Ayahh... mama... tantee..." meminta tolong dan menutupi dirinya.

Tidak lama setelah itu ada tangan yang muncul di jendela dari belakang Hansen, dan memegang pundak Hansen. Ia pun terkejut untuk kedua kalinya, dan ia pun memundurkan badannya dari jendela. Lalu William yang sebagai hantu gentayangan memunculkan dirinya dan mendekati Hansen.

"Paman mau apa paman??? Cukup... aku sudah tidak tahan lagi". Saat Langkah Hansen tertahan di pintu, dirinya sudah tidak bisa apa-apa lagi, dan hanya pasrah. Ia pun langsung terdiam, dan William sudah dekat pada Hansen.

"Apa yang paman akan lakukan padaku???" Hansen berpasrah pada dirinya. William mengangkat kedua tangannya dan memegang kepala Hansen, dan mata Hansen berubah menjadi putih, dan tiba-tiba dirinya terbangun di sebuah ruang tamu rumahnya.

Dirinya tiba-tiba saja terbangun di masa lalu dan melihat William di rumahnya.
"Paman?". Setelah itu ia mendengar suara ketukan, dan ia melihat William membukakan pintu.

"Ehh bang Darel?" kata William yang membukakan pintu itu.

"Bang Darel???" Hansen melihat Darel.

Dari situ Hansen terus memerhatikan gerak gerik pamannya, lalu tiba saatnya William pergi ke dapur, ia langsung mengikutinya. Ia terus melihat apa saja yang pamannya lakukan, dan disaat Hansen melihat Darel mendatangi dirinya. Hansen langsung benar-benar terkejut. Ia melihat pamannya dihabisi secara brutal oleh Darel, Hansen menutupi mulutnya dan ia pun menangis melihat kejadian yang dialami pamannya itu.

"Bang Darel... Baaang cukuuup!!! Hentikan!". Hansen terus menangis sampai akhirnya ia kembali ke masa sekarang, dan dirinya pun akhirnya terbaring pingsan di lantai depan pintu kamarnya.

____________
Pagi Hari...

(4 Hari setelah kematian William)

"Dek..." Wina yang sedang memasak memanggil Shopia yang sedang belajar di ruang tamu.

The Return Of Revenge (Edwin's Ghost) [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang