Ch. 5 : Balikan

10 1 0
                                    

Lanjutan bagian ke 4...
"Halo Mei" Darel menelepon Meira.
"Ehh Rel... ada apa? Tumben lu telepon"
"Hmmmm gimana yaa gw ngomongnya"
"Dihh... mau ngomong apa emang?"
"Jadi gini... ohh iyaa lu agak sibuk gak?"
"Sekarang lagi sibuk sihh, layanin orang... di restoran"
"Ohh... baru tau gw lu kerja di restoran"
"Heheheheh... iyaa... ehh gece tadi lu pengen ngomong apa?"
"Ohh iyaa jadi lupa gw... hmmmm... gw pengen ajak lu jalan... bisa gak?"
"Hahh? Jalan? Jalan kemana???"
"Yaaa kemana gek jalan-jalan..."
"Ohhh... kapan? Sekarang?"
"Iyaa lahh makanya gw telepon lu"
"Ouhhh... jam berapa emangnya?"
"Yaaa restoran lu tutup jam berapaan?"
"Hmmm jam 6 sore sihh"
"Ohhh... hmmm gw jam setengah 7 sihh dahh balik"
"Ohh yaudah... terus gimana?"
"Hmmmm yaudah... nanti gw hubungin lagi, dan lu jangan lupa Shareloc dimana tempat lu"
"Okee sip... nanti kita callingan lagi yaa"
"Sipp... sampai ketemu jam setengah 7 yaa" Darel langsung mematikan teleponnya.

Jam pulang...
Mereka bertiga berjalan menuju tempat parkir.
"Rel... tumben lu bawa mobil" kata Daniel.
Darel hanya diam...
"Yaa dia mau jalan Niel... iyaa kan Rel?"
"Hmmm yaa... Urusan dahh" jawab Darel.
"Dihh jawabnya gitu" kata Daniel.

Darel menelepon Meira.
"Halo Mei..."
"Ehh Rel..."
"Ketemuan dimana?"
"Gw masih di resto sihh... mau tutup"
"Ohhh yaudah... lu keluar aja nanti, ketemuan di depan resto aja... oke..."
"Okee sip..."
"Oke..."
Darel mematikan teleponnya.

"Ohhh Meira... katanya udahan???" Kata Daniel.
"Dapat pencerahan dari kak Nathan waktu itu kali" kata Michael.
"Shtt Bacot lu pada" jawab Darel.

"Dahh gw duluan" kata Darel.
"Yaaa hati-hati..." jawab Daniel dan Michael.

Darel pun berangkat menuju ke resto tempat Meira bekerja.
Sampai di Resto itu...

"Heii Rel..." Meira melambaikan tangannya ke arah Darel.
Darel membalas lambaian tangan dari Meira.

Meira langsung masuk ke dalam mobilnya.
"Hmmmm emang mau kemana? Tumben ajak gw jalan"
"Yaaa ajak lu jalan kemana gek..."
"Rel..."
"Hmmm?"
"Gw pengen makan-makanan pedes kuah gitu dah"
"Masih Bandel juga ternyata padahal udah dibilang sama kak Nathan jangan makan pedes-pedes"
"Tapi pengen Yang..."
"Hah? Apa? Yang???"
"Maksudnya... aku pengen Rel..."
"Ohhh..."
Darel pun jalan dan mereka berjalan ke tempat yang dipenuhi dengan kuliner-kuliner yang terkenal disana. Suasana di mobil hanya hening dan tidak ada hal yang dibicarakan oleh mereka, dan Meira hanya menengok berkali-kali terhadap Darel.

"Ngapa nengok-nengok?" Tanya Darel yang terus dilihati oleh Meira.
Meira tersenyum dan kepalanya menghadap ke jalanan.
"Nggak apa-apa" jawab Meira.
"Kenapa? Nervous?"
"Dikit... hmmm tumben kamu tiba-tiba ajak aku... gw jalan"
"Yaaa gak apa-apa... cuman habisin duit aja hahahah" jawab Darel.

Dan akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuannya. Mereka mencoba-coba seluruh kuliner yang berada disitu. Bahkan mereka juga bermain-main di tempat permainan.

Dan mereka pun beralih tempat lagi, mereka bermain di Namsan Tower, disana mereka jalan keliling-liling, berfoto bersama. Sampai Akhirnya...

"Hmmm Mei..." Darel memanggil Meira.
"Iyaa Rel?" Meira menegurnya dan tersenyum pada Darel.
"Hmmmm gw pengen ngomong sesuatu..."
"Wahh apa tuhh?"
"Ee.... Elu... mau gak..."
"Mau apa? Makan? Kan udah Rel"
"Bukan itu... hmmmmm lu mau gak..."
"Mau apaa? Cepet ngomong!"
"Mau gak lu..."

Seketika ia sadar apa yang mau Darel katakan.
"MAU!"
"Ehhh gw belum beres ngomong"
"Iyaaa tapi lu mau ngomong ke arah sana kan???"
"Hmmm iyaa sihh... emang lu mau lagi balikan sama gw?"
"Lohhh kok nanyanya gitu?"
"Iyaa takutnya lu gak mau lagi sama gw, karena kejadian gw sok dingin ke elu"
"Ohhh jadi kemarin sok dingin aja???"

Mendengar pertanyaan dari Meira, Darel hanya tersenyum.
"Ya udahh... intinya lu mau gak balikan sama gw???"
"Mauuu Rellll" Meira berteriak keras ke arah pemandangan.

Darel tersenyum dan ia tak kuasa ingin berteriak juga.
"Hmmm yesss... YESSSS" Darel pun berteriak.

Mendengar teriakan itu membuat Meira jadi tertawa. Darel pun mendekat pada Meira dan Meira juga berjalan ke arah Darel. Mereka saling tatap-tatapan dan langsung saling berpelukan dengan erat. Setelah berpelukan, bibir mereka langsung saling mencium satu sama lain. Lalu mereka melepaskan ciuman itu dan berpelukan lagi.

Akhirnya setelah balikan, mereka pun berpegangan tangan lagi sambil berjalan untuk kesekian kalinya.

"Rel..."
"Ya?"
"Aku mau balik Rel"
"Oke... sekarang?"
"Hmmmm iyaa... nanti mama cariin aku"

Tidak lama ia mendapat telepon dari ibunya.
"Halo ma?"
"Kamu kemana Mei? Kok lama banget pulangnya?"
"Ini... hmmm aku lagi jalan sama Darel ma"
"Oalahh... main sama Darel... yasudah... hati-hati pulangnya minta diantar sama Darel saja yaa"
"Iyaa ma... ini aku mau balik bentar lagi..."
"Oke sip... hati-hati yaa!"
"Iyaaa ma... aku matiin teleponnya yaa ma"
Meira langsung mematikan teleponnya.

Dan akhirnya Meira pun diantar oleh Darel pulang ke rumahnya.
"Makasih yaa Rel"
"Iyaa Mei..."

Meira pun memeluk Darel lagi.
"Dahh yaa..." kata Darel.
"Iyaa..."

Darel pun mencium Meira lagi, dan menciumnya hingga berkali-kali. Hingga akhirnya...
"Eheemmmm..." ibunya Meira muncul tiba-tiba di depan rumahnya.
"Ehhh Mama"
"Ehhh tante Halo Tan..." Darel menegur ibunya Meira.
"Mama muncul kapan ma?" Meira bertanya pada ibunya dan seketika menjadi gugup.
"Udah daritadi... dari pas kalian pelukan"
"Astagaa" Mereka berdua langsung terkejut, dan menutup mulut.

"Dahh nak Darel... langsung saja nikahkan Meira... heheheheh"
"Heheheheh... ahh tante bisa aja... iyaa tan... saya tinggal Meiranya aja siap apa nggaknya"
"Wahhh bagus tuhh"
"Darelll... Are You Serious???"
"Iyaa Serius... hmm... dah yaa tan aku balik dulu"
"Iyaa hati-hati..." kata Ibunya Meira.
"Hati-hati Rel..." kata Meira.

"Aaaaa Romantis banget kalian" kata Ibunya Meira ke Meira.
"Mama... malu maaa"
"Heheheheheh"

Meira masuk ke rumahnya dan membicarakan tentang Darel pada ibunya.
"Sebenarnya maa aku baru saja balikan lagi dengan Darel"
"Ohhhh... berarti waktu itu???"
"Iyaa... tapi sekarang aku udah nyaman lagi kok sama Darel"
"Ouhhh... yasudah... enaknya kamu saja Mei..."
"Iyaa ma..."

Malam hari...
Darel baru saja beres mandi, ia langsung melihat Hpnya yang baru saja ada notifikasi. Di Notifikasi itu...

"Rel"
Pesan dari Meira.
Melihat itu Darel langsung tersenyum.

"Boleh Teleponan Gak?" Balas Darel kepada Meira.

Meira langsung tersenyum.

"Halo Mei..."
"Halo Rel"
Seketika mereka menjadi diam...

"Hmmmmm... ahh mau ngomongin apa yaa hahaha" kata Darel yang tiba-tiba jadi kebingungan.
"Lohh kok jadi Bingung???"

Dan lama kelamaan mereka pun akhirnya saling berbincang, dan membicarakan ini itu.

Di akhir telepon...
"Sabtu lu free gak Rel?" Tanya Meira.
"Hmmm kurang tau dah... emang kenapa? Kayaknya Free sihh"
"Hmmmm... gw pengen main ke Lotte World dahh..."
"Ehhh iyaa sama dahh... gw pengen juga dahh kesana... dah lama banget gw juga gak kesana"
"Iyaa kann... ayo Sabtu lah"
"Okee sip... Sabtu yaaa"
"Sipp... gw tunggu... dah sana tidur lu... ampe gak sadar sama jam kan"

Tiba-tiba Darel melihat jam...
"Lahh iyaa jam 1 njir dahh yak... gw tidur yaa"
"Yaa yaaa sana tidur"
"Byee"
"Bye juga... Good Night"

The Return Of Revenge (Edwin's Ghost) [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang