Ch. 30 : Sebelum 7 Hari (Pt.6)

5 1 0
                                    

"Maaf yaa mbak agak perih..." Wina mengobati telapak tangannya Selena yang disayat oleh rohnya William.

"Iyaa Win..." jawab Selena.
Wina menuangkan sedikit cairan itu ke telapak tangannya Selena.

"Aaaarrgghhh" Selena benar-benar merasakan perih yang sangat tajam pada telapak tangannya. "Uhhhh pelan-pelan Win..."

"Iyaa mbak... aku udah pelan-pelan ini..."

Tidak lama setelah itu pintu rumah berbunyi dan masuklah Bian.
"Aku Pulang..."

"Ehh mass..." Wina mendatangi Bian dan mencium suaminya.

"Sini aku bawain" Wina mengambil tasnya dan membawanya ke kamar.

"Ehh Dek..."
"Hai Bang"
Adik Kakak saling menyapa.

Mata Bian langsung tertuju pada tangannya Selena. Bian mendekati Selena dan duduk di sampingnya.
"Lohhh tangan kamu kenapa???"

Selena hanya diam dan menarik nafas dalam-dalam, seperti ingin membicarakan sesuatu pada abangnya.
"Bang... ini karena..."

"Mbak..." Wina langsung mendatanginya.
"Bang tolong percaya aku bang... ini semua..." sambil memegang tangannya Bian, dan perkataannya dipotong oleh Wina.

"Tadi mbak Selena gak sengaja kena pisau telapak tangannya"

"Win... ngomong doong! Kamu gak capek apa anak kamu diganggu terus sama dia?" Selena yang terus mengotot pada Wina.

"Apa sihh mbak... aku gak apa-apa..."

Selena menarik nafasnya dan mengatakan yang sebenarnya pada abangnya "Bang, abang harus percaya..."

"Mbak cukup mbak!" Kata Wina.

"Aku diginiin gara-gara William, dan anak abang itu jadi lemah gara-gara William yang terus menghantui dia bang"
"MBAK CUKUP MBAK!!!"

"Cerita Win... Cerita!!! Kamu ngertiin dong perasaan kamu! Kamu gak mikirin anak kamu apa? Cerita ke bang Bian..."
.

"Bang... tolong percaya sama aku bang! Aku kasihan lihat anak kamu bang, aku juga kasihan sama Wina, dan apalagi aku juga terus didatang-datangi oleh William... aku juga takut bang"

.

Lalu Selena terpikirkan dengan tulisan darah yang ditulis di lantai oleh William.
"Darah... ahh Darah itu..."

"Sebagai bukti aku mau nunjukkin itu ke abang, abang harus percaya sekarang"

Selena menarik tangan Bian dan menuju ke arah Dapur, tulisan itu masih ada di lantai tersebut.

"Pemilik... Kalung... Itu? Apa maksud semua ini?"
"Aku juga gak paham bang"

.
.
.

Pagi Hari...
(6 Hari Setelah Kematian William)

Ibunya Wina datang ke rumah Wina untuk menjenguk cucunya yang sedang sakit.

Sang nenek mendekati sang cucu dan duduk di sampingnya dan mengelus dahinya berkali-kali.

Hansen membuka matanya perlahan.
"Nenek..." Hansen langsung bangun duduk dan memeluk neneknya itu, dengan rasa kangen yang sangat mendalam.

"Kenapa nak? Mamamu bilang kamu sakit, dan kamu diganggu sama paman kamu?"
"Iyaa Nek... aku mau cerita... tapi nenek harus percaya sama aku, ini apa yang aku lihat nek. Aku terus diganggu sama paman, dan paman ingin memberi sesuatu padaku"

The Return Of Revenge (Edwin's Ghost) [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang