Ch 1.5 & 3.5 : Ketemu dengan Meira (continue from Ch.1&3)

18 1 0
                                    

Sehari Sebelumnya setelah mereka (Darel, Daniel, Michael, dan Meira) nongkrong di Kafenya Selen.

"Rel... mau bareng gak?" Tanya Michael ke Darel yang ingin mengajak berpulang bareng.
"Gk usah Kel... gw naik Bus aja"

"Okee dehh... hmmm Mei... mau bareng gak?" Michael menjawab Darel, dan menawari Meira untuk bareng.
"Hmmm gak usah Kel... gw naik bus aja" jawab Meira.
"Okee dahh"
"Lohh kalian bareng?" Tanya Daniel.
Darel dan Meira hanya diam dan tidak menanggapi pertanyaan dari Daniel.

"Dahh yaa... gw langsung ke Halte yaa" Darel berpamitan dengan sahabatnya.
"Yaaa yaa... hati-hati..."
"Kel... Niel... gw langsung yaa" Meira berpamitan dengam Daniel dan Michael.
"Yaa yaa" jawab Daniel.

Saat sampai di Halte...
Mereka duduk saling berjarak, dan saling melihat satu sama lain.

Tidak lama setelah itu Bus datang...
Mereka langsung berdiri dan masuk ke Bus itu.

Darel tidak menyangka kalau dirinya ternyata satu tujuan dengan Meira.

Saat masuk kursi sudah dipenuhi oleh para orang, dan hanya tersisa satu kursi. Saat mereka menuju kursi itu, keduanya pun ingin duduk di kursi itu. Tetapi... Darel mengalah dan menyuruh Meira untuk duduk.

"Nihh lu aja yang duduk" kata Darel.
"Gak usah Rel... lu aja... lu kan kecapean kerja... lu aja yang duduk"
"Udah gak usah banyak omong! Duduk... lu perempuan" kata Darel.

Meira pun langsung duduk, karena ia tidak mau lelaki itu jadi berbicara panjang lebar.
"Kok agak dingin yaa" kata Meira yang tersenyum dan melihat ke arah Darel.

Bus pun berjalan...
Darel yang di dekat Meira masih dengan bergaya sok pura-pura menjadi pria yang Cool.

Dan tiba-tiba bus itu rem mendadak, dan Darel pun menduduki Meira.
"Ehh Eh..." Meira seketika menjadi terkejut.

Darel pun menatapi matanya Meira, sambil menelan ludah. Begitupun Meira yang melihat ke arah matanya Meira.

"Mohon maaf bapak-bapak ibu-ibu... saya terkejut ada kucing lewat" kata Supir Bus itu.
"Ya Ampun pak gimana sihhh"
"Maaf yaa Pak Bu..."

Darel langsung berdiri, dan merapikan pakaiannya.
"Ma... Maaf yaa" kata Darel ke Meira.

Beberapa menit kemudian Bus itu berhenti di Halte tujuan Meira.
"Gw duluan yaa Rel..." kata Meira ke Darel.
Darel hanya menganggukan kepalanya, dan ia pun langsung duduk ke tempat Meira duduk.

Saat Meira berdiri, Darel melihat 2 lelaki yang mengamati Meira terus menerus dari halte yang ia naiki.

"Kenapa sihh tuh laki dari tadi lihatin Meira terus daritadi" dalam hati Darel.

"Terima Kasih Pak..." kata Meira ke supir Bus itu, dan langsung turun. Bahkan saat turun ia turun 2 lelaki itu pun juga turun dan mengikuti Meira.

"Kok gw agak curiga yaa sama 2 orang itu" kata Darel.

Bus itu pun berjalan, pada saat bus itu berjalan sebentar...
"Pak tolong berhenti pak!" kata Darel, dan ia langsung membayarnya.

Darel langsung turun dan mengikuti arah Meira, dan 2 lelaki itu. Ia pun langsung berlari.

Di jalanan yang sudah sepi di malam hari, Meira berjalan pulang menuju rumahnya. Meira yang tadinya merasa aman, tiba-tiba ia merasa tidak aman karena seperti ada yang mengikutinya dari belakang.

"Kok ngapa ada yang ngikutin gw yaa" dalam hati Meira. Meira mencoba menghadap belakang, dan tidak ada siapa-siapa.

Meira terus berjalan hingga kencang dan membiarkan suara dentakan kaki itu.

The Return Of Revenge (Edwin's Ghost) [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang