chapter 14

4.8K 195 1
                                    

*diruang tamu keluarga Gurmantara

"Apa?!! Benarkah?!,"-evan

"Baiklah,"-telpon dimatikan sepihak.

Menimbulkan pertanyaan bagi semua orang yang tidak sengaja mendengarnya.

"Kau kenapa?,"-Tanya Vito  pada Evan yang tampak gusar.

"Kedua teman Shilla sudah ditemukan tapi mereka berdua tidak selamat,"-jawab Evan dengan sendu.

"Tidak selamat bagimana maksudmu?,"-tanya Vito lagi

"Mereka ditemukan dengan jasad yang tidak utuh, Kepala dan badan mereka terpisah"-ujar Evan

Mendengar penuturan Evan mereka yang sedang berada diruang tamu sontak terkejut

BRAKKK....

kailan menggebrak meja didepan nya yang membuat yang lainya semakin terkejut

"YANG BENAR SAJA?!!,"-kailan

"Memang benar dan Jasad mereka sedang diotopsi sekarang"-ujar Evan membenarkan

"dan Satya juga bilang bahwa pelakunya sudah tertangkap kini kita hanya Tinggal menunggu penjelasan dari pelaku tentang apa motif pembunuhan yang sudah dia lakukan"-jelas Evan dengan Matanya yang menyorot kepintu kamar Shilla dia Takut hal yang sama terjadi kepada keponakan nya itu.

"Dan Vidia..,"-evan menggantungkan perkataan nya yang membuat yang lainya menjadi bingung

"Vidia? Kenapa? Ada apa dengan dia?"-tanya Ian yang melontarkan pertanyaan setelah melihat wajah gusar saudara nya itu.

"Dia juga mengalami hal yang sama dengan mereka,"-lanjut Evan membuat mereka semua  menahan nafas, Kejadian ini benar benar mengejutkan untuk mereka.

"aku tidak tau bagaimana perasaan kedua orang tua mereka,"-lirih mereka

"Besok acara pemakaman ketiga nya akan dilaksanakan. Kalian datanglah,"-ujar Evan sebelum beranjak pergi kedalam kamarnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, biasanya orang-orang awam sudah pasti tertidur dalam mimpinya namun Lain dikediaman Gurmantara Bukan nya beristirahat Mereka masih berada diruang keluarga

"Kau lagi-lagi mementingkan pekerjaan sialanmu itu daripada putrimu sendiri Satya? Aku tidak habis pikir dengan dirimu"-bastian ingin sekali meninju wajah satya yang menatapnya datar tapi Untungnya Vito lebih dulu menahan nya.

"bastian Tahan emosimu"-ujar Vito mencoba menenangkan Bastian

Bastian sendiri lebih memilih berbalik menghadap kearah adiknya yang saat ini sedang menangis.

"Lihatlah Serena!Lihat suami Brengsekmu itu! Dia bahkan tidak perduli dengan darah dagingnya sendiri,"-ujar Bastian penuh amarah sambil terus menunjuk kearah Satya,lalu tiba-tiba...

BUG...

Semua melotot kaget ketika mereka melihat tindakan tiba-tiba dari Satya yang memukul Bastian dengan begitu kuat.

"aku selalu diam saat kau memaki ku, tapi kali ini aku tidak akan tinggal diam,"-ujar Satya dengan tatapannya yang bagaikan elang yang ingin menangkap mangsanya

bastian sendiri meringis dikala Satya yang tiba-tiba melayangkan tinjunya tepat dibagian rahangnya.

"Satya sudah berhenti,"-Ujar Ian yang mencoba menghentikan tingkah adiknya itu.

"Bukankah itu kenyataan nya Satya hah? Kenapa kau harus marah,"-ujar Bastian dengan tatapan tajamnya

Keadaan semakin tidak terkendali saat Bastian dan Satya mulai saling memukul sementara Mira dan Serena berteriak untuk berhenti tapi sayangnya tidak dihiraukan oleh mereka.

vito dan Ian bahkan sampai kewalahan sendiri menahan perkelahian mereka sementara fabero sedang memijat-mijat pelipisnya karena pusing melihat keadaan didepan nya dan Evan hanya diam menatap mereka tanpa ada niatan melerai sedikitpun.

"Sepertinya aku datang diwaktu yang salah,"-ujar seorang pria tua dengan yang baru saja datang yang membuat mereka berhenti bergaduh.

Semuanya menatap sosok itu dengan perasaan takut, Bastian melepas cengkraman nya pada Satya dengan kasar.

"Ternyata umur tidak menjamin kedewasaan seseorang ya,"-lanjutnya

Semuanya hanya menunduk saat sosok itu berjalan kearah mereka,Netranya menatap tajam kepada semua orang disana.

"Setelah aku mendengar kabar bahwa cicitku yang tiba-tiba menghilang aku langsung bergegas kemari,Kalian memang tidak becus dalam menjaga cicitku shilla,"-ujarnya sambil menatap semuanya yang ada disana dengan tajam

jenderal Mahendra Herlambang Gurmantara dia adalah keluarga Gurmantara tertua yang masih hidup sejak saat ini.

jenderal Mahendra bersedekap dada dan berdiri angkuh dihadapan mereka.

"Bukan nya mencari kalian malah sibuk bertengkar,"-ujarnya sambil melihat ke arah Bastian dan Satya yang masih saling melemparkan tatapan tajam.

"Bastian seharusnya kau berhenti mencampuri kehidupan rumah tangga adikmu,Biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri"-ujar tajam jendral Mahendra

"Dan kau satya jika kau tidak ingin merawat Shilla Maka aku akan membawa Shilla pergi bersamaku karena Kau terlalu mementingkan perkerjaanmu dibandingkan putrimu sendiri"-lanjutnya dengan suara yang begitu tegas

"Hilangnya Shilla juga memberikan bukti bahwa kalian semua tidak becus untuk menjaganya,jika nanti Setelah Shilla ketemu aku akan membawanya pergi,Biarkan dia menerima kasih sayang dariku"-Ujar jenderal Mahendra dengan tegas yang membuat Serena berlutut dihadapan nya.

"Tolonglah kek jangan bawa pergi putriku shilla,hanya dia yang aku punya disini,"-ujarnya memohon.

"Ya itu benar ayah, apa kau akan memisahkan seorang ibu dari anaknya sendiri?"-tanya mira  mencoba untuk membela Serena tapi Sayangnya pembelaan itu tidak berguna bagi mereka.

"Adakah kau melaksanakan peranmu sebagai seorang ibu Serena? kau tau tidak bahkan kalian semua tau jika selama ini shilla selalu sendirian karena kau dan Satya yang sibuk bekerja,Sedangkan Ian dan Vito?Mereka berdua sibuk membantu mengurus perusahaan dengan Fabero,Apalagi Evan  yang tinggal diluar Negara kita, Dan Bastian?dia juga harus mengajari murid muridnya berlatih,"-jelasnya dengan begitu panjang

"Dan kau Mira kau bahkan juga sibuk dengan bisnismu itu,Shilla pasti merasa sendirian setiap hari,Aku tidak peduli dengan berapa banyak penolakan dari siapapun,Aku akan tetap membawa Shilla bersama dengan ku!!!"-ujarnya mutlak tanpa mau mendengar adanya bantahan dari siapapun membuat mereka tidak berani angkat suara,Suasana di ruang Keluarga Gurmantara begitu tampak dingin dan suram membuat mereka ingin cepat cepat pergi dari sana.

TING TONG

Bunyi bel membuat semua orang kembali kepada keadaan semula.

"Siapa yang bertamu malam malam begini,"-tanya jendral Mahendra yang melihat jam yang menunjukkan pukul 12 malam.

"Biar aku saja yang membuka,"-pinta Mira dan diangguki oleh anggota keluarga lainnya

"Bagaimana? Apa ada keterangan terkait hilangnya Shilla?,"-tanya jendral Mahendra yang duduk disebelah Fabero,Semuanya menggeleng pertanda mereka hilang arah.

jenderal Mahendra menghembuskan nafasnya kasar Dan mulai menyesap rokok,Suasana mulai sedikit tenang,Serena juga pergi untuk menyiapkan makanan kecil untuk sajian,Semuanya bercakap cakap kecil sampai teriakan Mira mengalihkan atensi mereka.

TBC...

guys jangan lupa untuk difollow komen dan vote yah, terimakasih ❤️❤️

obsessed psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang