chapter 18

4.1K 176 12
                                    

*Siang harinya

Di Ruang keluarga kediaman Gurmantara saat ini terlihat sangat suram, padahal Niatnya mereka sekeluarga ingin mengikuti acara pemakaman ketiga teman Shilla,namun naasnya nasib malang justru menimpa keluarga mereka.

Melihat keadaan yang tidak stabil dalam keluarga Gurmantara hanya Samuel dan Bastian lah yang menghadiri acara pemakaman itu, Sedangkan Satya dia lebih memilih untuk pergi ke kantornya untuk segera mengurus kasus putrinya itu.

"Sayang,anak mama bangun nak,Mama ingin tau apa yang sebenarnya terjadi hingga putri mama seperti ini,Mama hiks mama ingin tau hiks siapa orang yang telah dengan teganya berbuat jahat kepada putri kecil mama"-suara Isak tangis Serena terdengar karena dia yang tak kuat membendung lagi air matanya sambil menatap putri nya itu dengan keadaan yang memperinhatinkan,Tangan nya menggenggam tangan yang dingin itu,Berkali kali dia menciumi telapak tangan putri kecilnya itu berharap agar putrinya bisa cepat bangun.

Orang-orang yang ada disana menatap sendu kearah pemandangan anak dan ibu itu,mereka semua hanya bisa menunduk dengan Pikiran mereka yang melayang ntah kemana.

"Aku sudah mengurus semua keperluan serta dokumen tentang Shilla dan Setelah Shilla sadar aku akan membawanya pergi jauh dari sini!!!!"-sarkas jenderal Mahendra dengan suara tegasnya kemudian meletakkan amplop coklat itu dimeja, Serena yang melihat amplop itu diam tak berminat untuk bicara, sementara itu Mira dan Fabero yang masih mencoba untuk membujuk jenderal Mahendra,sedangkan ian dan Evan saling bertatapan karena bingung dengan pilihan mereka,disisi lain mereka tidak ingin keponakan mereka satu-satunya yaitu Shilla dibawa oleh kakek buyut mereka tapi disisi lain keduanya juga merasa bersalah karena sudah tidak kompeten dalam menjaga keponakan kesayangan mereka.

"Tidakkah ini terlalu cepat kek?"-tanya Ian yang juga ikut mencoba untuk membujuk kakek mereka

"Lebih cepat lebih baik,"-ujar jendral Mahendra dengan tegas dan tidak ingin dibantah lagi tapi Ian tidak mau berhenti untuk tetap berusaha untuk membujuk kakeknya itu.

"Aku tau kek tapi Maksudku ini terlalu cepat karena Shilla masih dalam tahap pemeriksaan"-ujar Ian yang masih mencoba untuk membujuk sang kakek dengan memberikan saran 

"DIAM IAN!!!,kalian bahkan tidak ada yang becus untuk menjaga cucuku jadi Biarkanlah aku yang akan menjaganya untuk kali ini"-bentak jenderal Mahendra Kepada Ian,Ian yang mendengar bentakan jenderal Mahendra itu pun memilih diam tak berani untuk menyahut lagi,Ian kemudian menatap tubuh keponakan nya yang jauh dari kata baik,dia merasa begitu bersalah kepada keponakannya itu karena sudah gagal untuk menjaganya.

Semua orang terdiam kala mendengar bentakan dari keluarga paling tua dikeluarga Gurmantara itu, Hinga tak lama Serena tersentak karena dia yang tiba-tiba merasakan pergerakan dari jemari kecil putrinya yang ia genggam, Matanya berbinar terharu menatap putrinya yang sudah mulai mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Shilla nak, putriku!!"-ujar Serena yang membuat semua orang yang ada disana menghampirinya.

"Shill-"-belum sempat ian menyelesaikan perkataannya Tiba-tiba barang-barang yang ada disana dilempar kearah mereka disertai dengan suara teriakan dari Shilla yang menggema di ruangan itu.

"JAN-JANGAN-JANGAN KU-KUMOHON JANGAN SIKSA AKUU!! KUMOHON"-shilla berteriak dengan sangat kencang sambil tubuhnya yang mulai bergetar hebat karena ketakutan,Netra kelam nya menujukkan ketakutan yang sangat amat dalam, BahkanApapun yang ada di dekatnya ia lempar kearah orang orang diruangan itu.

Semua orang yang ada di sana mencoba menunduk untuk menhindari lemparan barang yang dilempar oleh Shilla, Serena dan Mira langsung dilindungi oleh Ian dan juga Evan dari barang-barang yang dilempar, Serena Sesekali meminta kepada Shilla untuk tenang namun hal itu tidak ada gunanya dan berakhir dia yang diabaikan oleh Shilla.

obsessed psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang