chapter 9

5.8K 251 1
                                    

Shilla yang melihat tatapan itu hanya menunduk menghindari tatapan-tatapan mematikan dari mereka. Sorot matanya terlihat kejam diiringi seulas seringai mengerikan yang terbit di wajah tampannya.

"Pria pria jahat, tidak berperasaan. Aku membenci kalian, aku benci,"-lirih shilla yang ternyata masih bisa didengar oleh Mereka.

"Apa kau marah karena kami membunuh temanmu?,"-ujar Gavin sambil mengelus rambut Shilla dengan lembut.Tapi sayangnya shilla justru membenci perlakuan nya itu.

"jangan menyentuhku bodoh!!!!,"-teriak Shilla sambil menatap tajam kearah mereka

mereka hanya tersenyum simpul mendengar makian dari gadisnya itu

"Ayo makanlah,kau tadi sudah menolak makanan dari Gavin"-Shilla berdecih tepat dihadapan Gandhi yang ingin menyuapinya makanan.

"Aku ingin pulang!,"-teriak Shilla tepat didepan Gandhi yang justru hal itu membuat kesabaran Gandhi yang setipis tisu itu meledak

Karena kesabaran Gandhi yang sudah dibuat meledak oleh shilla membuat Gandhi memgambil tongkat bisbol yang terletak di pojokan ruangan itu.

Shilla berteriak kesakitan saat Gandhi memukulkan tongkat itu pada kakinya yang masih sakit.

Sementara itu Gandhi terus memukul kaki Shilla dengan tongkat bisbol tanpa adanya rasa kasian sama sekali, begitupun dengan ketiga pria lainnya yang lebih memilih diam melihat kejadian itu.

"Aku akan mematahkan kakimu agar kau tidak bisa pergi kemana mana,"-teriak Gandhi dengan penuh amarah

Tapi shilla Bukanya takut justru gadis itu semakin berteriak keras dan minta untuk segera dipulangkan.

"Aku mau pulang!!,"-bentak Shilla

"Shilla sayang kamu ini hanya milik kami dan selamanya akan tetap menjadi milik kami"-ujar Sagara sambil memainkan beberapa helai rambut Shilla

"Meskipun kau pergi ke ujung dunia sekalipun kami pasti akan menemukanmu sayang jadi kau tidak akan pernah bisa lepas dari kami"-lanjut Sagara yang kemudian mencium beberapa helai rambut Shilla yang tadi sempat dia mainkan

Shilla yang mendengar hal itu semakin marah,shilla berteriak sambil mengumpat didepan keempat pria itu.

"APA INI YANG DIAJARKAN KEDUA ORANG TUA KALIAN HAH?,"-keempat pria itu hanya diam sambil menatap Shilla dengan tatapan penuh arti.

"SIALAN, PRIA PRIA SIALAN. BAJINGAN,"-shilla terus-menerus memakai keempat pria yang ada didepannya itu

"LEPASKAN AKU BODOH, LEPASKAN!,"-shilla tanpa hentinya berteriak meminta untuk dilepaskan namun keempat pria itu hanya diam dan tidak menunjukkan Ekspresi apapun

Shilla yang tidak mendapatkan jawaban dari keempat pria itupun mencoba untuk melepaskan ikatan yang ada ditangan nya.

Tapi hasilnya Nihil bukannya terlepas ia justru merasa semakin kesakitan karena kakinya yang tidak sengaja digerakkan.

"SETELAH KALIAN MEMBUNUH TEMANKU, APA KALIAN MAU MEMBUNUHKU JUGA?!!,"-shilla kembali berteriak sambil bertanya dan mengungkit Tentang mereka yang sudah membunuh kedua sahabatnya

"BAGUS. BUNUHLAH AKU JUGA,"-sekarang shilla sudah tampak pasrah sambil menatap keempat pria yang ada dihadapan nya itu dengan perasaan sangat marah.

"Shilla Tampaknya Kau harus diberi hukuman"-ujar Cakra yang sudah lama melihat kejadian didepannya tanpa bersuara

Setelah mengatakan itu,Cakra kemudian melakukan sesuatu yang menbuat Lidah Shilla menjadi kelu dan ekspresinya yang menampilkan tatapan keterkejutan yang luar biasa dikala seragam sekolahnya dirobek dengan paksa oleh Cakra.

Tubuh gadis itu hanya bisa membatu kaku, bahkan untuk mengeluarkan suara saja rasanya begitu sulit.

obsessed psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang