chapter 22

2.7K 147 13
                                    

Skip...

Semuanya mengikuti langkah demi langkah dari bastian yang sedang mendorong kursi roda Shilla menuju ke arah taman

Hingga tak lama mereka pun sampai ditaman dan berjalan-jalan untuk melihat-lihat kesekitaran taman,ketika berjalan-jalan ditaman semua orang Hanya diam tanpa berkata sepatah katapun hingga suara kecil Shilla menghentikan langkah mereka

"Paman"-lirihnya sambil menatap keatas kepalanya hingga terlihatlah wajah tampan sang paman

"Hn ada apa princess"-tanya Bastian yang langsung mengubah posisinya dan berjongkok didepan kursi roda Shilla

"Princess paman kedinginan ya?"-tanya Samuel namun mendapatkan gelengan kepala dari Shilla

"Atau Princess paman mau masuk kedalam rumah hm?"-tanyanya lagi namun kembali mendapatkan gelengan kepala dari Shilla

Semuanya saling menatap bingung karena saat ini Shilla dikawal oleh para pamannya sedangkan mama dan juga neneknya sedang memasak untuk makan malam mereka

Shilla hanya diam menatap kearah bangku kosong yang berada tidak terlalu jauh didepannya,Ian yang melihat hal itupun seketika tersenyum tipis karena ia paham apa yang keponakannya ini inginkan

"Princess paman mau duduk dibangku itu hm?"-tanya Ian sambil tersenyum manis kearah Shilla

Hingga tak lama setelah Shilla mendengar pertanyaan pamannya itu membuat Shilla menatap pamannya kemudian mengangguk menandakan bahwa hal itulah yang dia inginkan

"Baiklah"ujar Ian mengambil alih kursi roda Shilla dari Bastian dan diikuti oleh yang lainnya

"Princess paman mau duduk di bangku ini hm?"-tanya Ian setelah sampai didepan bangku taman yang Shilla maksud

"Princess,pakai jaket paman yah biar gak kedinginan"-ujar Evan sambil mengenakan jaket tebalnya ke Shilla

"Shilla mau disitu"-tunjuk Shilla, menunjuk kearah bangku taman itudan mendapatkan anggukan dari pamannya

"Sini biar paman bantu ya"-ujar Bastian yang bersiap untuk membantu Shilla bangun dari kursi roda agar dapat duduk di bangku taman

Shilla yang masih memiliki ingatan akan trauma yang baru saja dia alami pun membuat tubuhnya seketika bergetar sama seperti ketika mereka berada dikamar Shilla untuk membantu memindahkan Shilla ke kursi roda

"Hei sayang, princess paman kenapa?"-tanya Ian yang melihat tubuh Shilla yang kembali bergetar

Shilla sendiri mencoba untuk melawan ketakutannya itu tapi sayangnya dia tetap tidak bisa karena itu sudah menjadi naluri alami dari dalam dirinya sendiri karena trauma yang sudah dialami

Hingga tak lama kemudian datanglah serena,Mirabella dan juga Samuel untuk menemui mereka,jadi ketika Samuel melihat tubuh keponakannya itu bergetar dia langsung berlari ke arah dalam rumah untuk memanggil serena dan juga Mirabella

Hal itu dikarenakan shilla yang hanya bisa ditenangkan Oleh mereka, shilla Sangat menjaga jarak dengan para lelaki meskipun itu keluarganya sendiri tentunya mereka paham jika shilla yang masih mengingat kejadian yang sudah menimpanya

"Shilla sayang kamu gakpp nak?"-tanya serena

"Ya ampun kalian apaiin ini keponakan kalian hah, tubuhnya sampe bergetar kayak gini loh"-ujar Mirabella menatap kearah mereka semua

"Aku tadi mau mindahin Shilla soalnya dia mau duduk dibangku itu tapi waktu aku mau bantuin dia buat duduk di bangku itu tiba-tiba aja tubuhnya Shilla langsung bergetar kayak gini"-jelas Bastian dan diangguki oleh yang lainnya

"Yaudah kalo gitu kalian masuk aja dulu nanti biar Shilla serena dan mama yang urus"-ujar Mirabella yang sudah paham dengan kenapa shilla bisa seperti ini dan diangguki oleh yang lainnya

"Nak, sayang ini mama shilla tenang ya ada mama disini"ujar serena lembut sambil menggenggam tangan shilla yang sedikit bergetar itu

Shilla menatap wajah cantik sang mama hatinya menjadi sedikit lebih tenang, serena dan Mirabella menenangkan Shilla biar ketakutan yang dialaminya saat ini bisa cepat hilang

*Sementara itu sebuah ruang kerja terdapat tiga orang pria

Disebuah ruang kerja terlihatlah tiga orang pria yang sedang berbincang-bincang mengenai sesuatu

"Aku tidak mau tau apapun alasan kalian, karena shilla akan tetap aku bawa"-ujar tegas salah satu pria paruh baya itu

"Tidak kek shilla adalah putri tunggal kami, dia satu-satunya yang kami miliki disini"-ujar satunya lagi yang tak kalah tegasnya

"Yah apa yang Satya bilang benar,lagian ngapain sih ayah bawa shilla pergi"-tanya salah satu dari mereka

Tuk..

"Dasar anak bodoh kamu, tentunya aku akan membawa Putri ku pergi dari sini untuk menjaganya kau pikir aku akan menjualnya hah"-bentak nya

Ya ketiga orang itu adalah jendral Mahendra, ayah Satya dan juga Satya mereka kembali sedang membahas tentang jendral Mahendra yang ingin membawa Shilla bersama dengannya untuk dia jaga sendiri

Namun belum selesai pembicaraan mereka tiba-tiba pintu diketuk oleh Mirabella

Tok...

Tok..

Tok.

"Masuk"

"Ayah, Satya mas makan malam sudah siap kalian turunlah semuanya sedang menunggu dibawah"-ujar Mirabella

Dibawah terlihatlah mereka yang sedang berkumpul,para paman shilla mencoba untuk dekat lagi dengan keponakan kesayangan mereka

TBC...

Semuanya maaf yah author lama gak update soalnya author kemarin abis sakit sekarang juga masih tapi udah mendingan,doain yah biar author cepat sembuh dan bisa lanjutin ceritanya ❤️❤️

Terimakasih juga buat para pembaca setianya author,nah kira-kira menurut kalian shilla bakalan ikut sama kakek buyutnya atau enggak nih tulis di kolom komentar yah😉❤️

obsessed psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang