chapter 25

1K 58 13
                                    

Chapter sebelumnya...

"Shilla tau? jika kalung ini melambangkan ketahanan dan Kekuatan karena apa? karena bunga dandelion yang ada di dalam kalung ini dikenal dengan kemampuannya untuk berkembang di tengah kondisi yang menantang. Kondisi yang sangat menantang itu lah yang menjadikan mereka menjadi sebuah simbol kekuatan, tekad dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan, begitupun dengan putri ku ini mama yakin shilla pasti bisa mengatasi semua kesulitan itu karena shilla tidaklah sendiri, shilla punya Mama punya papa punya kakek nenek dan juga para paman shilla yang akan selalu ada untuk shilla jadi shilla tidak perlu merasa sedih ya karena shilla punya kami sebagai keluarga shilla, sebagai pendukung shilla, penyemangat shilla sekaligus tameng untuk selalu melindungi shilla"meskipun kali ini kami sempat gagal untuk melindungi mu tapi mama berjanji akan melakukan apapun untuk melindungi putri mama"-lanjutnya membatin

Shilla hanya terdiam membisu ketika mendengar penjelasan dari mamanya,"apakah pilihanku ini memang benar?"-batinya Bertanya pada dirinya sendiri

"Mama boleh pasangkan kalung itu untuk shilla?"-tanya Shilla dan di jawab dengan anggukan kepala oleh Serena

"Tentu sayang"

"Mama pasangkan ya"-ujar Serena

Serena mulai memasangkan kalung itu di leher yang putih dan mulus milik putrinya

"Lihatlah putriku ini benar-benar sangat cantik"-puji Serena setelah selesai memasangkan kalung nya

"Itu karena princess adalah keponakan ku"-bangga Samuel

"Ck dia itu keponakan ku bukan hanya keponakan mu"-sinis Bastian yang membuat semuanya tertawa mendengarnya

"Mama"-panggil shilla

"Iya sayang ada apa?"-tanya Serena

"Kemana kakek dan kakek buyut bahkan papa juga tidak ada?"-tanya shilla yang sedari tadi mencari ketiga pria paruh baya itu

"Papa mu tadi pulang lagi karena dia melupakan sesuatu sedangkan kakek dan kakek buyut mu tadi sepertinya mereka berdua pergi bersama,benar kan ma?"-jelas Serena

"Benar tapi mereka pergi sudah cukup lama"-ujar Mirabella

"Ma shilla mau pergi ke toilet"-izin shilla yang bangun dari duduknya

"Ya sudah ayo Mama antar"-ajak Serena yang juga ikut bangun dari duduknya

"Tidak ma shilla ingin pergi sendiri"-jawab shilla yang menolak ajakan dari Serena

"Tapi nak-"

"Shilla gakpp kok ma"-jelas shilla dengan senyum tipisnya

Serena menatap kearah yang lainnya, karena sejujurnya dia takut untuk meninggalkan shilla sendiri lagi untuk kedua kalinya

"Princess Kalo begitu biar paman yang antar ya"-ujar Ian namun masih tetap mendapatkan gelengan kepala dari shilla

"Sayang jika kamu tidak mau mama antarkan setidaknya biarkan pamanmu mengantarmu sampai depan toilet ya,hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan"-jelas Serena Dengan lembut kepada putrinya

"Tapi ma"-shilla terdiam karena melihat tatapan khawatir dari keluarganya yang membuat shilla akhirnya mengiyakan ajakan dari pamannya

karena sejujurnya shilla juga masih takut untuk pergi sendirian tapi dia ingin membiasakan dirinya untuk terbebas dari trauma yang ia rasakan

"Baiklah mari princess silahkan"-ujar Samuel yang mempersilahkan Shilla untuk berjalan lebih dulu yang kemudian di ikuti oleh para pamannya

Shilla benar-benar diperlakukan layaknya seorang lady karena dia yang di jaga oleh para ajudan tampan yang tidak lain dan tak bukan adalah pamannya

obsessed psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang