chapter 13

5K 224 1
                                    

"ITU BUKAN CINTA, KALIAN HANYA TEROBSESI. KALIAN SUDAH MERENGGUT APA YANG AKU PUNYA DAN SEHARUSNYA AKU JAGA SEBAGAI SEORANG WANITA,"-teriak Shilla histeris dan menatap mereka dengan tatapan sendu.

Binar matanya menunjukkan kesedihan dan Perasaan aneh muncul dihati keempat pria itu, keempat pria itu merasa aneh karena Tak biasanya rasa kasihan muncul pada diri mereka..

"Pulang?"-tanya Gavin yang membuat Shilla menatap bingung kepada Gavin

"Kau ingin pulang kan? Pulanglah,"-ujar Gavin

mendengar hal itu tentunya membuat shilla Tanpa pikir panjang langsung berlari meninggalkan mereka yang terdiam melihatnya pergi.

"Apa yang kau pikirkan vin? Kenapa kau melepaskan Shilla?!,"-Gandhi menggeram marah,tapi Gavin menepuk pundaknya dan tersenyum santai.

"Kita sudah menandai nya,"-ujarnya dengan santai,membuat Keempatnya tersenyum miring dan menatap kearah Shilla yang sedang berlari dengan susah payah.

*ditempat lain..

"Aku sudah mengecek CCTV di semua area sekolah,tapi rekaman nya sudah hilang Seolah-olah ini memang sudah direncanakan sejak awal,"-jelas kailan sambil memberikan tas merah milik Shilla kepada Bastian kemudia Bastian menerima tas itu.

"Oh ya, Serena dimana?"-Tanya kailan sambil menatap sekeliling mencari keberadaan Wanita berambut panjang itu.

"Serena pergi kerumah Sakit karena tiba tiba ada panggilan mendadak dari rumah sakit"-jawab Bastian kemudian ikut duduk disebelah kailan,kailanberdehem singkat.

"Vito kenapa?,"-bisik kailan saat melihat Vito yang hanya diam termenung, bastian hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Aku sudah melacak handphone milik Shilla tapi sialnya keberadaan nya tidak terdeteksi,"-ujar Evan  yang baru datang kini turut ikut duduk disebelah Vito

"Aku sangat takut Shilla mengalaminya lagi,"-lirih Vito

ketiga pria itu sontak menoleh ke arah Vito, dimana itu adalah Kejadian yang hampir terjadi kepada Shilla yang juga diketahui oleh Kailan Karena ia yang mengurus surat untuk mengeluarkan steven dari sekolah.

"hmm Semoga....,aku tidak bisa berharap banyak.Aku berharap dia baik-baik saja dan cepat ketemu"

*kembali ke Shilla

BRUKK.....

"Shhhh,"-shilla tersungkur dijalanan beraspal.

Sudah berjam jam ia berlari, tapi rasa nya ia sedang berputar putar saja. Hari pun sudah semakin gelap,Sejak tadi ia harus menahan rasa perih pada tubuh bagian bawahnya.

Tak jarang ia juga harus repot melilitkan selimut yang ia pakai untuk menutupi tubuh polosnya itu Sesekali ia menangis karena nasib yang ia terima.

"Maaf aku sudah mengecewakan kalian semua,"-lirih Shilla sambil mengingat Keluarganya

"Aku tidak bisa menjaga kehormatanku sebagai seorang wanita,"-lanjutnya sambil air matanya yang kembali menetes

Tubuhnya sudah mulai kehabisan tenaga Luka lebam bekas ia tersungkur makin banyak saja,Ini  terjadi karena Shilla memaksakan untuk berlari, padahal kakinya belum benar benar sembuh.

Shilla hanya bisa berteriak minta tolong dijalanan yang sepi itu,Bahkan satu motor yang lewat pun tidak ada, Ia terus bangkit dan berlari sambil menatap kerarah belakang takut jika keempat pria itu masih mengintainya.

dan ternyata Benar saja, Tak jauh dari tempatnya, keempat pria itu Sedang menatap Shilla yang masih bersusah payah melarikan diri.Shilla yang melihat merekapun mempercepat langkahnya Meskipun itu harus membuat kedua kakinya semakin sakit.

Keempat pria itu menatap Shilla dengan tatapan kosong,Shilla menengok lagi kearah belakang, Shilla bernafas lega saat menyadari mereka tidak ada dibelakangnya.

"Kau mencari kami,hmm?"-seketika tubuh Shilla di buat membeku disaat dia lagi-lagi mendengar suara itu,shilla dapat merasakan Tubuhnya yang mulai melemas seperti jelly bahkan Berbalik saja pun dia sudah tak sanggup rasanya.

"Sejauh manapun kau akan pergi,tetap kami yang akan jadi tujuan mu untuk pulang Sayang,"-shilla jatuh terduduk mendengar hal itu,lelah rasanya Kepalanya mulai berkunang kunang.Nafasnya mulai memendek dia sudah tidak bisa lagi menahan dirinya.
lalu tiba-tiba

brukkk...

hap...

"Karena kau sudah menjadi milik kami,"-ujar Gandhi yang langsung menangkap tubuh Shilla yang tiba tiba ambruk itu,Air mukanya pucat dan nyaris tak ada nafasnya.

"Wajahnya lebih cantik jika ketakutan seperti ini,"-ujar Sagara sambil tersenyum melihat wajah sayu Shilla yang sudah tidak sadarkan diri

"Sepertinya kita harus menambahkan tandanya lagi?,"-tanya Gandhi yang melihat bagian tubuh Shilla yang terekpos.

"Mungkin,"-ujar yang lainnya

Cup...

Kecupan singkat dari Sagara untuk Shilla membuat ketiga pria itu menatap tak suka padanya.

"Bagus, kecuplah sesuka hatimu Tapi besok bibirnya akan menjadi milikku seutuhnya,"-ujar cakra sambil mendengus kesal kearah Sagara

"Coba saja kalau bisa,"-tantang Sagara dengan smirk diwajahnya

"Tidak akan kubiarkan,"-Kini Gavin yang mengambil alih tubuh Shilla yang terkulai lemas itu dan menggendongnya pergi dari mereka.

"BINTARA SIALANNN!!!"-teriak Cakra dan kedua temannya dengan kesal kemudian ikut berlari mengejar putra tunggal dari keluarga Bintara itu.

obsessed psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang