chapter 23

2.4K 142 13
                                    

Nah setelah semuanya berkumpul diruang makan,cukup lama mereka melakukan aktivitas makan hingga tak lama acara makan bersama itupun selesai

Dan dimulai lah pembicaraan penting mengenai shilla yang akan dibawa oleh kakek Mahendra tapi sebelum itu sang ibu yaitu serena membawa Shilla untuk masuk ke kamarnya terlebih dahulu,hal itu dilakukan supaya Shilla tidak mendengar pembicaraan yang sedang mereka bicarakan

"Sayang kita ke kamar dulu yuk,kan Shilla harus banyak istirahat biar cepat sembuh"ujar serena sambil mengelus lembut rambut hitam panjang putrinya

jujur saja dihati kecilnya Serena sebenarnya  tidak sanggup jika dia harus berpisah dengan putri kecilnya ini,dia begitu sangat menyayangi shilla apalagi shilla adalah putri satu-satunya dikeluarga mereka

Ketika dia melihat Tatapan kosong yang diberikan oleh putrinya dia seketika merasa gagal menjadi seorang ibu,yang seharusnya menjaga putrinya tapi dia justru lalai dalam hal itu

Hatinya selalu terasa tersayat ketika dia menatap wajah cantik putrinya yang dulunya ceria dengan senyuman yang cerah tapi sekarang hanya diisi dengan tatapan kosong dan datar tanpa adanya keceriaan ataupun semangat dalam diri putrinya

Shilla yang melihat ibunya terdiam bengong dengan Tatapan sedih menatap dirinya ikut merasakan kesedihan yang mendalam,namun dia harus berusaha untuk tegar meskipun itu sangatlah sulit baginya karena ingatan-ingatan itu yang terus-menerus terbayang dalam pikirannya

Shilla mencoba untuk memberanikan dirinya untuk melakukan sentuhan fisik terlebih dahulu dengan ibunya meskipun dia sering takut melakukan sentuhan fisik dengan orang-orang terutama ibunya karena traumanya

tapi ibunya tidak pernah putus asa untuk mencoba melakukan sentuhan fisik terlebih dahulu dengannya agar dia bisa kembali terbiasa meskipun kenyataannya ketakutannya lah yang akan kembali membuat tubuhnya bergetar

*Genggam

Serena yang merasakan tangan kecil putrinya yang mulai menggenggam tanganya membuatnya ingin menangis dia dapat melihat tangan putrinya yang masih sedikit bergetar ketika bersentuhan fisik dengannya

"Yuk sayang kita masuk"-ujar serena mencoba menenangkan dirinya dengan senyum manisnya dan diangguki oleh shilla

Skipp..

Didalam kamar shilla Serena memeluk tubuh putrinya dan terlihatlah tubuh keduanya yang mulai bergetar dimana shilla dan Serena yang ternyata sedang menangis entah apa yang terjadi kepada mereka

Sementara itu setelah selesai makan semuanya pun pindah ke ruang tamu dan sedang membicarakan masalah shilla yang tentunya masih tetap ingin dibawa oleh kakek Mahendra

"Ayah ingin kalian semua tidak ada yang membatah untuk hal ini"-ujar jenderal Mahendra dingin

"Tapi kek shilla masih dalam proses pemulihan dia masih memiliki rasa takut akan trauma yang dimiliki"-ujar Ian yang tak ingin keponakannya itu dibawa karena tentunya dia tidak tega melihat adiknya dan adik iparnya merasa sedih karena dipisahkan dari putri mereka

"Benar yah apa yang Ian bilang,ayah gak bisa ngambil keputusan besar kayak gini bahkan ayah gak mau dengerin keputusan dari Serena ataupun dari Satya mereka itu orang tua shilla yah mereka yang paling berhak untuk mengambil keputusan tentang bersama siapa shilla akan tinggal"-ujar Mirabella dengan air mata yang sudah terjatuh

"Mira diam jangan membatah apa yang sudah menjadi keputusan ayah mengerti?!!!"-bentak jendral Mahendra sambil memijit pelipisnya

"Kek Satya mohon jangan ambil putri kecil Satya dia satu-satunya putri Satya"-lirih Satya menatap kebawah dengan tangan yang mengepal mencoba menenangkan dirinya

"Dia memang satu-satunya putri mu Satya dia juga satu-satunya cicit kakek tapi apa yang kamu dan yang lainnya lakukan kalian semua lalai kalian semua tidak bisa menjaga Shilla"-bentaknya hingga suara bentakan itu sampai ditelinga shilla dan juga Serena yang sedang berada ditangga untuk turun ke bawah

Semua orang yang ada disana menundukkan kepalanya merasa bersalah dan tau jika mereka tidak bisa menjaga Shilla tapi mereka juga tidak ingin jika sampai berpisah dengan shilla

"Kek,Serena mohon banget,kakek jangan bawa shilla pergi kek"-lirihnya

"Maaf Serena mungkin jika kamu meminta hal lain kakek bisa mewujudkannya tapi tidak dengan hal ini"-ujarnya menatap kearah cucu kesayangannya itu

"Aku juga tidak ingin jika berita ini tersebar maka nanti shilla akan menghadapi masa-masa yang sulit dengan banyaknya orang yang akan merendahkannya bahkan akan melakukan hal yang serupa aku tidak ingin hal itu terjadi kepada cicitku karena itulah aku akan tetap membawanya pergi entah kalian akan setuju ataupun tidak itu terserah kalian"-ujar jenderal Mahendra kemudian pergi dari ruang makan

"Hiks hiks hiks Bu putri Rena Bu"-lirih serena yang langsung didekap oleh mertuanya

"Akhhh"-Teriak Samuel yang kesal dengan kakek mereka

-____-----________--------______-------_____---

Di suatu tempat yang terlihat kotor dan bau amis ada seorang pria yang sedang memandangi sebuah foto gadis cantik di ponselnya

"CK gw kangen banget sama wanita kesayangan gw"-Ujarnya

"Sayang Kamu lagi apa sih sekarang"-Ujarnya sendiri kepada foto seorang gadis yang ternyata adalah foto shilla

"Lo gila dia itu milik gw"-kesal pria yang baru saja memasuki ruangan itu

"Siapa bilang,dia itu punya gw dan hanya gw yang bisa milikin dia"-ujar yang lainnya

"Kalian jangan ribut saat ini gw punya berita buruk"-ujar Cakra dingin menatap kearah teman-temannya

"Apa?"-tanya mereka serentak

"Gw dapet kabar kalo shilla bakalan dibawa pergi sama kakek buyutnya"-ujarnya sambil mengepalkan tangannya

"APA!!!!"

"Si tua Bangka itu mau ngebawa milik gw pergi?"-tanya Sagara kesal

"Ini gak bisa dibiarin,cak kita harus ngelakuin sesuatu ke si tua Bangka itu"-Ujar ghandi

"Gw punya rencana"-ujar Gavin dengan seringainya

"Apa?"-tanya mereka

"Kita bakal sabotase aja pesawat yang bakal mereka naiki"-ujarnya santai

"Lu gila shilla juga bakalan dibawa gimana kalo dia kenapa-kenapa hah!!"-bentak sagar yang tak terima

"CK lu bego hah kita juga bakalan ikut naik pesawat yang mereka naiki supaya kita bisa nyelamatin Shilla kemudia kita bisa memalsukan kematiannya dan kita bisa memiliki wanita kesayangan kita lagi tanpa adanya gangguan dari para polisi"-Ujar sambil memandangi foto seorang gadis cantik yang terpasang di ruangan itu

Ketiga temannya saling menatap kemudian ketiganya tersenyum mengerikan dengan rencana jahat yang mereka buat

"Gw setuju"

"Gw juga"

"Gw udah pastinya"

"Okay gw bakalan bagi tugas,cak lu cari tau kapan Shilla bakalan dibawa dan lu sag tanya apa mereka pergi cuma berdua aja dan gw bakalan cari tau pesawat apa yang bakalan mereka pake dan lu ghan lu sabotase pesawat itu tanpa ada sedikitpun bukti yang tertinggal ngerti?"-ujar Gavin membagikan tugas mereka masing-masing dan diangguki oleh ketiga temannya

obsessed psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang