"aku akan pulang besok"ucap freen tiba-tiba.
"Kenapa tiba-tiba kak"tanya becky lalu ia melepas pelukannya dan ingin pindah dari pangkuan freen namun di tahan oleh freen.
"Biarkan seperti ini dulu bec"ucap freen memeluk pinggang becky lalu menenggelamkan kepalanya di ceruk leher becky
"Mereka kembali, aku hanya ingin tau alasan mereka meninggalkan aku"lanjutnya."Mereka? Orang tua kakak"tanya becky dan freen pun mengangguk
"Bukankah mereka meninggalkan kakak 4 tahun lalu tanpa kabar. Lantas apa mereka tahu kaka di sini"becky
"Mungkin tidak. Tau untuk apa?! Peduli! Bahkan mereka tidak memberi ku kabar"Ucap freen tanpa di sadari air matanya mengalir.
"Apa yang akan kamu lakukan setelah bertemu dengan mereka kak. Apa kamu akan memaafkan semua kesalahannya jika mereka kembali karena menyesal meninggalkan kakak"becky
"Aku tidak tahu. Ini sulit bagiku bec, terlalu lama mereka membiarkanku terluka sendirian atas tindakannya. Apa pantas mereka mendapat maaf"jawab freen
"Apa kamu membencinya"becky
"Apa aku boleh egois bec. Apa aku boleh membencinya seumur hidupku. Jika tidak ada meraka mungkin aku tidak terlahir di dunia ini, tapi kenapa mereka membuatku menanggung beban seberat ini. Apa aku ini tidak pantas mendapatkan kasih sayang yang seharusnya, dukungan yang seharusnya, menikmati masa tumbuh dengan bahagia layaknya keluarga orang lain. Salahku apa kenapa mereka seakan tak menginginkan aku hadir di dunia. Membiarkan aku menderita sendirian. Jahat bec jahat, mereka jahat pada ku, aku benci mereka tapi hati kecilku masih menginginkan kehangatan mereka bec"jawab freen bahkan sekarang tubuhnya bergetar hebat karena menangis
"Aku tau kaka kuat. Tuhan tidak akan pernah menguji hambanya diluar kemampuannya. Tapi lihatlah kaka masih bisa bertahan sejauh ini. Kaka kuat, kaka hebat. Jangan merasa sendiri. Ada kak nam, kak heng dan juga aku. Aku akan selalu ada di sisi kakak bagaimanapun keadaan kakak. Aku janji tidak akan pernah meninggalkan kakak"ucap becky memeluk freen dengan erat membiarkan dia menangis dipeluknya.
"Aku cape bec. Aku ingin semua penderitaan ini berakhir. Mentalku sudah hancur karena mereka bec. Apa aku masih punya kesempatan untuk bahagia"ucap freen di sela-sela tangisnya.
"Tuhan, hatiku sangat sakit melihat dia seperti ini. Dia sangat rapuh tapi berusaha terlihat baik-baik saja"batin becky ia pun meneteskan air matanya.
"Of course. Happiness is always there for you. Percayalah kak tuhan tak sejahat itu untuk mengambil kebahagiaan hambanya"ucap becky
"Terimakasih telah hadir bec. Mungkin aku tidak akan bertahan sejauh ini tanpa dukungan darimu dek"ucap freen yang menatap becky, becky pun menghapus air mata di pipi freen.
"Aku janji akan selalu mendukungmu kak"balasnya
"Jangan nangis lagi. Aku ambil p3k mau obatin luka kaka. Tunggu"becky pun berlalu meninggalkan freen untuk mengambil kotak p3k."Sini obatin dulu"ucaap becky dengan p3k di tangannya
"Habis ini kita istirahat ya. Kaka butuh tenaga buat perjalanan besok"lanjutnya freen hanya mengangguk tanda mengerti.Becky dengan hati-hati membersihkan luka freen sebelum ia memakaikan kembali perban pada lengan freen. Sedangkan freen dia menatap wajah becky dengan sendu.
"Bolehkah aku egois. Aku hanya ingin dia. Apa aku siap jika suatu saat dia akan membenciku jika tau aku menyukainya lebih dari seorang adik"batin freen.
"Dahh, selesai"ucap becky setelah menempelkan plester di pipi freen. Namun freen tetap menatap wajah yang da di depannya itu.
"Jika kamu ingin membenciku. Bencilah aku setelah ini bec"sahut freen tiba-tiba lalu ia mencium bibir becky singkat hal itu membuat becky terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA AKU 'freenbecky'
Randomaku, kamu bisakah menjadi kita. terlalu banyak luka yang ada bahkan di setiap detiknya. aku hidup tapi jiwaku mati.