"bangunlah sarocha"becky.
"Bahkan suaranya terdengar sangat jelas"sahut freen tapi masih memejamkan matanya.
"Sarocha freen bangun"teriak becky.
"Astaga kenapa mimpiku buruk sekali melihat dia marah"ucap freen reflek langsung duduk dari tidurnya.
"Ini nyata"sahut becky
"Bentar, aku mendengar suara lagi"kata freen setengah sadar dengan posisi duduk.
Tanpa aba-aba becky menjewer telinga freen.
"Aauuchh apa mimpi bisa senyata ini . Ohh god"gerutu freen
"Yaakkk sarocha sadarlah!! Aku nyata kak. Aku di sini"sahut becky lalu duduk di samping freen menghadap ke arah freen.
"Hah"freen melebarkan matanya.
"Ya ini aku Becky"jelas becky
"Bagaimana bisa kamu ada di kamarku. Bagaimana kamu tahu aku tinggal disini"tanya freen bingung.
"Sudahlah. Nanti kau akan tahu sendiri. Sekarang cepatlah cuci mukamu . Nenek sudah menunggumu untuk makan siang"ucap becky
Freen pun turun dari ranjangnya berjalan sempoyongan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai ia pun keluar dan melihat becky masih duduk di ranjangnya.
"Apa kau benar-benar nyata bec. Sepertinya aku terlalu banyak minum sehingga membayangkan kamu ada disini"kata freen melangkah mendekati becky.
"Aku nyata aku disini. Kamu sangat jahat sarocha meninggalkan aku tanpa memberiku kabar sama sekali"ucap becky langsung memeluk erat tubuh freen.
"Astaga ini beneran nyata, nyata atau tidak aku hanya ingin menikmati ini aku sangat merindukanmu"freen pun membalas pelukan becky tersebut.
Becky melepas pelukannya lalu ia menarik tekuk freen dan mencium bibir milik freen dia juga mulai melumat lembut bibir ranum milik freen itu sedangkan freen dia diam membeku tanpa membalas ciuman becky. Becky yang tahu akan hal itu ia mengigit bibir freen agar freen membuka mulutnya. Beberapa saat freen pun mulai membalas ciuman becky tersebut. Mereka berciuman cukup lama hingga mereka hampir kehabisan nafas.
"Apa kamu sudah sadar kak. Aku ini nyata"ucap becky yang mengakhiri ciumannya.
"Hah hah hah. Kau mau membunuhku bec. Kamu bahkan menyerangku tiba-tiba"ucap freen yang masih mengatur nafasnya.
Becky tidak menjawab ia memilih untuk meninggalkan freen di kamarnya.
"Apa yang sudah aku lakukan. Oh godd"batin becky.
Sedangkan freen masih loading dengan apa yang barusan terjadi.
"Apa aku barusan benar-benar sedang bermimpi. Aaaaaaaaaaaaaaaakkh"teriaknya.
"Anak itu. Kenapa berteriak sangat kencang"kata sang nenek yang mendengar teriakkan freen di dalam kamarnya.
"Apa yang sudah kamu lakukan hum. Kenapa kakakmu sampai berteriak seperti itu"tanya bara saat melihat ke arah becky yang berjalan ke ruang makan.
Namun becky tidak menjawab dia hanya mengangkat bahunya lalu duduk di sebelah dadynya."Awas saja kalo teriaknya sampai membuat al bangun"ucap sang nenek geram.
"Udah biarin aja dia. Bentar lagi juga turun. Ayo kita makan dulu saja. Saya sudah lapar melihat hidangan di atas meja ini"sahut sang kakek.
Tak lama kemudian freen datang dengan wajah terlihat sangat jelas bahwa dia terkejut.
"D ddady"panggilnya kepada bara
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA AKU 'freenbecky'
Randomaku, kamu bisakah menjadi kita. terlalu banyak luka yang ada bahkan di setiap detiknya. aku hidup tapi jiwaku mati.