Trauma

1.8K 173 3
                                    

"L-lo" Ucap Devi
"Hai dev lama gak ketemu, kenapa chat aku gak kamu liat sih? Ucap seseorang itu

Devi tidak bisa melakukan apa apa, berbicara pun tidak

" Fan mana sih kamu" Batin Devi

Disisi afan, afan sudah mendapatkan buku kimia yang dibutuhkannya. Ia berniat menghampiri Devi, ia mendatatangi rak tempat Devi mencari buku. Ia melihat Devi sedang bersama lelaki , ia melihat Devi sedang ketakutan.

"Woi siapa lo! " Ucap afan dengan nada agak tinggi

Lelaki itu menengok ke arah afan. Afan melihat lelaki itu dan ternyata mereka saling mengenali

"Elo!! " Ucap afan
"Haha, ngapain lo kesini hah?! Mau jadi pahlawan lo??! " ucap lelaki tersebut
"LO MAU NGAPAIN SAMA TU CEWEK HAH!"
"BUKAN URUSAN LO! "
"GW TANYA SAMA LO, EMANG LO SIAPANYA HAH!
" DIA PACAR GW! "
"Fan.. T-tolong"
"LEPASIN! " ujar afan sambil melepaskan tangan Devi dari genggaman lelaki itu.
"Pergi lo dari sini atau gw panggil security! "
"Ck, awas lo ya urusan kita belum kelar! "

Lelaki tersebut pergi meninggalkan mereka berdua.

"Fann.. " Panggil Devi
"Udah selesai kan ayo bayar" Jawab afan dengan nada datar

Mereka pun membayar buku yang mereka ambil, setelah itu mereka keluar dari toko buku dan duduk di sebuah bangku taman.

"Fan.. " Panggil Devi
"Hmm.. " Jawab afan dengan nada yang tidak biasanya
"Kamu marah sama aku? " Tanya devi
"Gak" Jawab afan ketus
"Gak marah tapi kok jawabnya gitu" Ucap Devi

Afan hanya dian tidak menjawab pertanyaan Devi . Terjadi keheningan selama beberapa saat di tempat itu.

"Ada hubungan apa kamu sama Rehan" Tanya afan dengan nada datar

Ya, lelaki yang menghampiri Devi saat di toko buku ialah rehan.
Devi terdiam sejenak mendengar pertanyaan dari afan.

"Dia mantan aku" Ucap Devi sambil meneteskan air matanya

Afan yang mendengar hal itu pun langsung melihat Devi, ia melihat Devi yang meneteskan air matanya.

"Heyy, don't cry, maaf ya aku terlalu kasar ya sama kamu? " Ucap afan sambil menghapus air mata devi

Tangis Devi pun semakin menjadi, afan memeluk nya dan menenangkannya.

"Heyy udah ya, jangan nangis lagi, maaf aku udah kasar sama kamu. "

Devi masih menangis di pelukan afan. Afan membiarkan Devi menangis di pelukannya sampai ia merasa lebih tenang. Akhirnya Devi pun berhenti menangis.

"Ser, ikut aku ke rumah ya? Nanti kalo kamu mau cerita, cerita aja di sana okey? " Ucap afan

Devi mengangguk mengiyakan perkataan afan. Mereka pun pergi dari tempat itu dan menuju rumah afan.

Sesampainya di rumah afan..

"Assalamu'alaikum, mami afan pulang" Ucap afan
"Waalaikumsalam"

Afan menyalimi tangan maminya

"Eh siapa ini fan? " Tanya mami afan
"Devi tante" Jawab Devi memperkenalkan dirinya sambil menyalimi tangan mami afan"
"Oh.. ini toh yang namanya devi, yang sering diceritain sama afan" Ucap mami afan
"Iya mi ini Devi , oh iya mi papi mana? " Tanya afan
"Papi lagi pergi ada urusan" Jawab mami
"Yaudah ser kamu naik duluan aja ya, dari tangga pintu nomor 2 itu kamar aku " Ucap afan

Devi mengangguk dan langsung berjalan menuju kamar afan sesuai petunjuk afan.

"Mi afan susul Serly eh Devi ke kamar ya, kayaknya dia ada masalah, kayaknya masalah nya itu berat banget, mungkin dia bisa cerita sama afan" Ucap afan pada maminya
"Iya sana, jangan aneh aneh ya"
"Gak mungkin lah mi"

Di kamar afan Devi duduk di meja belajar afan ia melihat ada foto dirinya dipajang di sana. Afan pun masuk ke kamarnya dan menghampiri devi.

"Serr... "
"Eh fan"
"Ngapain? "
"Ga ngapa ngapain"ucap Devi
" Kenapa bisa ada foto aku disini" Tanya Devi
"Ya gapapa lah " Jawab afan
"Ke balkon yuk" Ajak afan

Mereka pun menuju balkon afan, mereka duduk di sana

" Gak mau cerita nih? " Tanya afan

Devi menghela nafas panjang dan akhirnya ia bercerita

"Rehan itu mantan aku, dia yang udah buat aku trauma berat sampe aku kena panic attack" Ucap devi
"Hah! " Ucap afan kaget
"Jangan ngagetin dong " Ucap devi
"Iya, lanjut, kenapa bisa sampe kamu trauma sebegitunya? "
"Awalnya itu hubungan kami Baik baik aja, sampe suatu hari sikap dia berubah dia selalu gak ada waktu buat aku, kalo diajak jalan dia bilang lagi sibuk, kalo di sekolah dia ngejauh. Dan satu hari pas aku nanya sama dia kenapa dia ngejauh, dia mukul aku habis habisan, aku minta putus dia gak mau, bodohnya aku aku nurut sama dia. Sampai di satu hari dimana itu adalahh hati yang paling aku benci, dia kepergok selingkuh di belakang sekolah, aku nyamperin dia dan aku minta putus, dan dia mempermalukan aku di depan umum. Dia bilang aku tuh gak ada apa apanya dibanding selingkuhan nya, dia bilang aku cewek gampangan, dia bilang kalo dia pacaran sama aku itu cuma untuk taruhan doang"

Devi menceritakan semuanya itu sambil meneteskan air mata. Afan memeluknya, menenangkannya

"Semua yang dia bilang itu gak bener ser, aku yakin dia pasti nyesel udah sia siain kamu. Kamu itu cantik, kamu itu sempurna jangan pernah dengerin kata dia"

Afan menghapus air mata Devi yang membasahi pipinya ia mengecup kening Devi dan mengelus kepalanya 

"Udah ya jangan nangis lagi" Ucap afan
"Dan aku harap kamu jangan deket deket sama rehan dia itu gak baik"ucap afan
"Kamu kenal sama dia? " Tanya Devi
" Dia itu musuh terbesar aku dan geng motor aku"jawab afan

Ya, afan adalah ketua geng motor yang di anggota kan oleh eby, rakha, dan beberapa temannya yang lain termasuk mala, dan vio . Mala dan vio walaupun perempuan jika disuruh berantem mereka bisa melawan dan selalu menang. Sebenarnya Devi juga bisa tetapi Devi tidak ingin cari masalah.

"Sejak kapan kamu punya geng motor" Tanya Devi
"Udah lumayan lama " Jawab afan
"Siapa anggota nya? "
"Aku ketuanya, rakha, eby, vio, mala, sama beberapa ank anak lain "
"Mala sama vio juga? "
"Iya kaget kan kamu"
" Aku mau ikutan"pinta Devi
"Ih emangnya kamu bisa naik motor apa"
"Meremehkan ya kamu"
"Yaudah boleh kok kamu masuk geng motor aku"
"Yeyy, thank youuu" Ucap Devi sambil memeluk afan

Mereka menghabiskan waktu bersama sama di hari itu, tak sadar malam pun tiba

"Fan aku mau pulang" Pinta Devi
"Pulang? "
"Iya pulang"
"Yaudah aku anter ya.. " Ucap afan lembut
"Iya"

Afan pun mengantar Devi pulang. Di perjalanan pulang Devi memeluk afan dari belakang. Sampai di rumah Devi, Devi pun turun dari motor.

"Nih helmnya" Ucap Devi sambil memberikan helmnya pada afan
"Gak mau mampir dulu? " Tanya Devi
"Aku langsung pulang aja ya, udah malem besok kita berangkat bareng ya. "Okee"

"Can you give me a hug? " Pinta Devi pada afan

Afan sedikit kaget mendengarnya. Ia turun dari motornya dan memeluk Devi dengan erat. Mereka berpelukan selama beberapa menit.

"Udah ya aku mau pulang, besok lagi meluknya" Ucap afan
"Yaudah sana pulang" Ucap Devi
" Yaudah aku pulang ya, Bye sayang have a nice dream "
"Too"

Next gak nihh???
Maaf ya kalo banyak typo
Bantu vote juga yaaa







Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang