"Hah kok bisa!? " Ucap afan pada telfon
"Sekarang masih belum ketangkep!?" Tanya afan
"Oke thanks infonya" Ucap afanAfan pun menutup telfon nya.
"Sayang masuk yuk" Ucap afan
"Loh kenapa? tadi rakha telfon kenapa?" Tanya Devi
"Masuk dulu ya sayang aku cerita nya di dalem okeyy " Ucap afan lembutDevi pun mengangguk, mereka pun masuk ke dalam dan langsung menuju kamar Devi.
"Jadi kenapa? " Tanya Devi
Afan menghela nafas panjang lalu menjawab
"Rehan.. " Ucap afan
"Rehan? Kenapa? Kan dia udah dipenjara" Ucap Devi kebingungan
"Aku takut mau ngomongnya, ntar kamu panic attack lagi" Ucap afan ragu
"Ga papa kok kan ada kamu" Ucap Devi
"Rehan.. " Ucap afan
"Yaa?? " Ucap Devi mulai serius
"Rehan kabur dari penjara" Ucap afanPerkataan itu membuat Devi tekejut. Dan benar saja apa yang dikatakan afan, tubuh Devi seketika langsung gemetaran. Afan melihat Devi, seakan ia sudah tau apa yang akan terjadi. Ia langsung memeluk devi dan berkata.
"Udah gak usah takut, ada aku, aku bakalan jagain kamu okey? " Ucap afan
Devi hanya mengangguk, tubuhnya masih terus gemetaran, afan pun mengambil obat penenang yang ada di laci samping tempat tidur Devi. Afan langsung meminumkannya ke devi.
"Kamu sekarang jangan sering keluar sendirian ya, kalo mau kemana mana telfon aku, jangan jauh jauh dari aku ya, sekarang kamu lagi gak aman." Ucap afan
Devi hanya mengangguk, tak lama ia tertidur di pelukan afan karena efek obat penenang yang ia minum. Afan mengangkat Devi dan meletakkannya di tempat tidur. Ia mengelus kepala Devi, lalu pergi keluar dari kamar Devi. Ia menuruni tangga lalu ingin menuju dapur untuk mengambil minum, tetapi ada orang yang memanggilnya.
"Nak afan? " Ucap orang itu
"Eh, om tante, kapan nyampenya om, tan?" Tanya afanOrang tersebut adalah kedua orang tua Devi yang baru saja pulang ke rumah.
"Baru aja nak, kamu abis dari kamar Devi? " Tanya mama Devi
"Iya tan" Ucap afan
"Haduh ngapain manggil om sama tante lagi sih, panggil aja mama sama papa" Ucap mama
"Eh i-iya ma" Ucap afan"Tadi padahal serly baru cerita ke aku, dia kesel karena mama sama papa gak pulang pulang, eh sekarang ada di sini" Ucap afan
"Iya nih, mana devinya fan papa sama mama kangen nih" Ucap papa
"Devinya di kamar pa" Ucap afan
"Mama mau samperin dulu ya" Ucap mama
"E-eh ma pa, gini.. Devi baru aja tidur, afan tadi minumin obat penenangnya, jadi nanti aja ya ma, pa" Ucap afan
"Hah! Devi kumat fan? Kok bisa! Dia kenapa? " Ucap mama panik
"U-udah ya ma janga panik dulu, mendingan kita duduk dulu afan jelasin semuanya" Ucap afanAfan pun mengajak mama dan papa duduk, lalu ia menjelaskan apa yang terjadi pada Devi. Mulai dari rehan yang di penjarakan karena kejadian yang Devi alami, lalu yang membuat Devi kumat hari itu.
"Jadi gitu ma pa" Ucap afan
"Kenapa bisa tiba-tiba dia kabur gitu aja ya, tanpa ketahuan lagi" Ucap papa
"Afan juga ga tau pa" Ucap afan
"Nak afan tolong kamu jagain Devi ya, papa takut dia kenapa-napa" Ucap papa
"Tapi kenapa harus afan pa? Afan takut afan gak bisa" Ucap afan
"Papa tau hubungan kamu sama Devi sekarang" Ucap papaPerkataan papa itu membuat afan kaget.
"E-ee, p-papa t-tau dari mana? " Tanya afan
"Papa tau dari papimu, papi kamu rekan bisnis papa, perusahaan kami udah bekerja sama dari dulu" Ucap papa
"Papa restui hubungan kalian, papa minta kamu jaga Devi, karena papa percaya sama kamu" Ucap papa
"Iya, pa makasih ya" Ucap afan
"Papa dirumah cuma 3 hari fan, jadi kamu mau gak nginep disini selama papa sama mama gak dirumah dan sampe keadaan nya aman" Ucap papa
"Afan sih mau aja cuma.. " Ucap afan
"Papa udah izin sama papi kamu, dia izinin kamu kok, dia percaya sama kamu" Ucap papa
"Oke deh kalo gitu pa" Ucap afanAfan pun lanjut mengobrol dengan orang tua devi. Tiba-tiba Devi teriak dari kamarnya, membuat afan serra mama dan papa kaget. Afan pun langsung berlari menaiki tangga dan langsung mesuk ke kamar Devi.
"Sayang? Kamu kenapa? " Ucap afan panik
Devi pun menangis, dan afan langsung memeluk untuk menenangkannya.
"Stt.. Udah yaa.. " Ucap afan lembut
Mama dan papa pun akhirnya sampai di kamar devi, melihat Devi yang sedang menangia dan afan yang sedang memeluknya, mereka memutuskan untuk memberikan waktu sebentar.
Devi pun mulai tenang tetapi masih memeluk afan dengan erat.
"Ekhm.. Udah kali meluknya" Ucap papa
Afan pun langsung melepaskan pelukannya. Devi pun melihat kedua orang tuanya sedang berdiri di depan pintu kamarnya, ia langsung bangun dari duduknya dan berlari menghampiri kedua orang tua nya itu lalu langsung memeluk nya.
"Ma.. Pa.. " Ucap Devi
"Iya nak" Ucap mama
"Papa mama kapan pulang? " Tanya Devi
"Baru aja tadi" Ucap papa
"Papa sama mama gak lama sayang, kami pergi 3 hati lagi, tapi tenang aja afan udah disuruh papa untuk temenin kamu disini, jadi selama papa ga ada dan keadaan belum aman afan bakal nginep disini" Ucap mamaDevi hanya diam mendengar perkataan mamanya itu, ia bingung harus senang atau sedih. Ia sedih orang tuanya tidak akan lama menemaninya, tapi disisi lain ia senang karena ada afan yang menemani nya.
"Papa sama mama turun dulu ya, kamu sama afan lanjut aja" Ucap papa
"Ih papa apaan sih! " Ucap Devi sebelMama dan papa pergi meninggalkan afan dan Devi di kamar. Devi menghampiri afan dan langsung memeluk nya.
"Kamu kenapa hmm?" Tanya afan sangat lembut
"Aku mimpi.. " Jawab Devi
"Mimpi apa? " Tanya afan
"Aku mimpi... " Ucap Devi sekali lagi
"Iya mimpi apa sayang.." Ucap afan lembutDevi kembali menangis. Afan yang bingung dengan devi, ia hanya bisa menenangkannya.
"Nangis aja yaa.. Nangis sampe kamu lega nanti baru cerita" Ucap afan lembut
Tangisan Devi semakin menjadi, ia hanya menangis di pelukan afan.
Maaf baru post ya guyss tadi dari jam 8 pagi di lapangan jam 6 sore baru aja pulang kerumah.
Next gak nihh?
Bantu vote ya...
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You
RomantizmMenceritakan tentang dua orang pemuda yang memiliki trauma yang sangat dalam membuat kedua pemuda itu menjadi orang yang pendiam dan dingin. Sampai suatu saat keduanya pun dipertemukan...