Liburan

1.6K 162 4
                                    

Mereka sedang dibandara, ternyata pesawat mereka delay (Penundaan jadwal penerbangan dari jam yang telah ditentukan) . Pesawat mereka delay selama 3 jam mereka pun menunggu di ruang VIP di bandara.

"Ini nih yang paling nyebelin, delay segala tuh pesawat" Ucap eby
"Mendingan delay daripada lu dalam bahaya, karena cuacanya gak mendukung" Ucap rakha
"Udah dari pada ribut mending pesen makan" Ucap mala
"Nah bener tuh" Sambung vio

Afan dan Devi duduk bersebelahan dengan devi. Ia menyandarkan Kepala di bahu Devi sambil bermain handphone.

"Pesen apa kamu beb" Tanya vio pada eby
"Samain kayak kamu aja" Jawab eby
"Kamu rakh? " Tanya mala
"Samain kayak kamu" Jawab rakha
"Lu berdua apa" Tanya mala kepada afan dan Devi tapi mereka tidak menjawab karena sibuk dengan handphone mereka.

"Woi! " Teriak mala
"Apaan sih teriak teriak, diliatin orang tau gak!" Bentak afan
"Lu juga ga usah pake bentak! " Ujar rakha
"Udah sih! Ribut mulu" Ucap Devi
"Kenapa mal? gak kedengeran tadi" Tanya devi
"Gimana mau kedengeran bucin mulu lu berdua" Ucap mala
"Bucin dari mananya coba" Ucap Devi
"Tuh tangan gak lepas²" Ucap mala
"Dih biarin, orang ini cewe gw" Ucap afan
"Diem lu, nempel aja lu dari tadi ama Devi
" Terserah gw lah" Ucap afan
"Udah sih, kenapa mal? " Tanya Devi
"Mau pesen apa nih, dari tadi ditanyain" Ucap mala
"Samain kayak lo aja" Ucap Devi
"Afan? " Tanya mala
"Samain kayak Devi" Ucap afan

Mereka pun memesan makanan lalu menunggu makanan tersebut datang.

"Fan temenin ke wc yuk" Pinta Devi
"Mau ke wc? Ayo" Ucap afan

Mereka pun berdiri dari duduknya

"Mau kemana lu berdua gak ngajak ngajak" Ucap vio
"Mau ke wc bentaran" Ucap Devi
"Oh yaudah" Ucap vio
"Hati hati ya dev, awas afan macem-macem" Ucap eby
"Gw tonjok lu, bisanya bilangin orang yang jelek²" Ucap afan

"Udah lah yuk" Ucap afan sambil menggandeng tangan Devi

Tak lama mereka kembali dari toilet dan ternyata makanan yang mereka pesen sudah datang. Mereka semua pun makan. Dan akhirnya mereka semua selesai

"Bentar lagi pesawat jalan nih yuk kita pergi" Ucap eby
"Yaudah ayo" Ucap mala

Mereka pun membayar makanannya dan pergi dari ruang tunggu.

Koper mereka di cek dan aman. Mereka pun naik ke pesawat dan terbang menuju Australia. Di pesawat Devi mengantuk ia ingin tidur tapi tidak nyaman. Padahal pesawat yang mereka tumpangi itu first class.

"Kenapa sayang? " Tanya afan yang duduk di sebelah Devi
"Ngantuk " Jawab Devi
"Sini"

Afan menyendwrkan kepala Devi ke bahunya dan merangkul serta mengelus kepala devi.

"Udah tidur gih" Ucap afan

Devi pun mengangguk. Ntah mantra apa yang diberikan afan, dalam waktu beberapa menit Devi dapat tertidur pulas di bahunya.
Mal dan rakha menyaksikan itu dari seneng tempat duduk afan dan Devi merasa menjadi nyamuk mereka, begitupun dengan vio dan eby yang duduk di belakang afan dan Devi, padahal mereka juga mempunyai pasangan masing masing. Perjalanan yang mereka tempuh sekitar 4 jam. Mereka akhirnya sampai di Bandara Internasional Kingsford Smith Sydney.

Mereka turun dari pesawat melakukan pengecekan dan menunggu jemputan dari sopir pribadi afan. Akhirnya sopir afan pun sampai di bandara.

"Sir, I've ordered a taxi, so I can take the car (Pak saya sudah pesankan bapak taksi jadi biar saya yang bawa mobilnya)" Ucap afan pada sopirnya itu

Mengapa ia harus memakai bahasa Inggris? Tentu saja karena sopirnya itu penduduk asli Australia.

Mereka pun menuju hotel

"Mal lu pesen berapa kamar? " Tanya Devi
"Gw pesennya apartemen, di apartemen nya ada 6 kamar jadi gak usah khawatir" Ucap mala
"Nama apartemen nya apa? " Tanya afan
"Oh iya kan lu yang nyetir yak, lupa gw. Namanya Luxury Residence" Jawab mala
"Oke" Balas afan

Mereka pun segera menuju apartemen. Sesampainya di apartemen mereka pun bersih bersih lalu bersantai.

"Gila cape juga ya 7 jam-an perjalanan" Ucap eby
"Yaiyalah, udah nyantai aja kita ntar malem kita ke resto makan.

Mereka pun bersantai sambil mengobrol bersama.

Setelah beberapa waktu Devi dan afan memisahkan diri dari teman temannya. Mereka menuju taman apartemen. Di taman mereka duduk di sebuah bangku taman. Afan merangkul Devi yang duduk di sebelahnya.

" Ntr malem kita mau ke resto? "Tanya Devi
" Kayaknya sih gitu ya" Jawab afan
"Aku lagi males pergi sayang, aku pengen masak sendiri buat makan" Ucap Devi
"Yaudah gak usah pergi" Balas afan
"Aku sendiri dong di apartemen" Ucap Devi
"Ya ngga dong, kan ada aku gimana sih" Balas afan
"Kamu gak mau ikut mereka? "Tanya Devi
" Kalo kamu gak ikut aku ga bakalan ikut, ngapain ikut kalo nantinya bakalan jadi nyamuk. Lebih baik makan masakan kamu"jawab afan
"Emang kamu mau makan apa nanti malem? " Tanya Devi
"Terserah kamu aja sih yang penting yang masak kamu" Ucap afan menggoda Devi
"Ih apaan sih" Ucap Devi menahan salting
"Salting yaa" Ucap afan sambil tertawa
"Ih apaan sih ngga ya" Balas Devi
"Ngga tapi pipinya merah gitu" Ucap afan
"Au ah nyebelin" Ucap Devi meninggalkan afan

Afan hanya tertawa melihat tingkah kekasihnya itu. Devi pun masuk ke apartemen.

"Loh dev? Afan mana? " Tanya mala
"Gak tau! " Ucap Devi sambil masuk ke kamarnya dan menutup pintu nya dengan keras

"Kenapa dah tu orang" Ucap eby
"Mana gw tau" Ucap mala

Tak lama afan pun masuk.

"Woi fan, Devi kenapa" Tanya mala
"Ga tau perasaan cuma gua ledekin tadi, padahal biasanya kalo diledekin begitu dia gak pernah semarah itu" Ucap afan

Vio mengetahui suatu hal lalu membisikkan sesuatu pada mala.

"Sini fan gw mau ngomong" Ucap mala
"Apaan dah" Balas afan

Mala dan afan pun menjauh dari teman temannya.

"Devi itu lagi datang bulan, tadi gw dikasih tau sama vio, nih ya gw kasih tau kalo Devi lagi datang bulan mending jangan macem-macem dah, dia bisa ngebanting apapun yang dihadapannya kalo lagi marah" Jelas mala panjang lebar.

Mereka pun kembali menghampiri teman temannya, sedangkan afan pergi ke supermarket dekat apartemen mereka untuk membeli sesuatu.

Afan pun kembali. Sampai di apartemen ia langsung masuk ke kamar devi. Ia melihat Devi sedang memainkan handphone nya dengan wajah yang keliatan marah

"Sayang... " Ucap afan lembut
"Apa! " Jawab Devi ketus
"Jangan marah gitu dong, nih makan" Ucap afan

Devi pun mengambil plastik yang afan berikan lalu ia membukanya. Isinya adalah berbagai macam jenis cokelat dan makanan ringan, afan membelikan semua itu untuk Devi.

"Nyogok ceritanya? " Ucap devi
"Ngga kok makan aja, aku udah susah susah beli masa gak mau kamu makan" Ucap afan
"Yauda, makasih ya" Ucap Devi
"Senyum dong jangan cemberut mulu Mukanya" Ucap afan

Devi pun tersenyum pada afan

"Nah gitu dong kan cantik" Ucap afan
"Jadi kalo gak senyum gak cantik?! " Ucap Devi ketus
"Ngga² kamu always cantik sayang" Ucap afan

Devi pun terseyum dan memakan cokelat yang diberikan afan

"Emang jadi sensitif banget ini, harus hati hati nih gw. " Ucap afan dalam hati

Afan pun duduk di samping Devi dan menemani Devi yang sedang memakan cokelat pemberiannya.

Next???
Maaf ya kalo banyak typo
Bantu vote ya
Thankss!



Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang