Pergi

1.4K 140 2
                                    

Setelah beberapa waktu Devi akhirnya sudah mulai tenang. Lalu ia ngin menceritakan apa yang terjadi.

"Sayang.. " Ucap Devi
"Ya...? " Ucap afan
"Aku... "
"Mimpi? Mimpi apa hmm? " Tanya afan lembut
"A-aku mimpi kamu.. Kamu pergi, pergi selamanya, karena rehan" Ucap Devi

Devi pun tidak tahan ia pun menangis lagi.

"Udah ya.. Mimpi itu cuma bunga tidur, aku disini kan, aku gapapa kan" Ucap afan meyakinkan Devi

Afan pun kembali menenangkan Devi, ia memeluk devi sambil mengelus-elus kepalanya.

***

3 hari sudah berlalu, kini orang tua Devi pergi ke luar negeri karena pekerjaan lagi.

Afan dan Devi sudah mulai masuk sekolah lagi seperti biasanya. Afan seperti biasa selalu berangkat bersama Devi.

Di sekolah mereka datang cukup awal karena akan dilaksanakan upacara bendera. Seperti biasa Mala, Rakha, Vio, Eby selalu menunggu Devi dan afan datang.

"Akhirnya dateng juga lu" Ucap eby
"Iya lah" Ucap afan
"Masuk kelas aja yuk panas disini" Ucap mala
"Ayo sayang" Ucap rakha pada mala
"Dih" Ucap eby
"Bucin bayar" Ucap vio
"Lu ga liat tuh belakang lu" Ucap rakha yang menunjuk afan dan Devi yang sedang bergandengan sendari tadi turun motor.

"Ada benernya juga, kek magnet tu tangan gak bisa lepas" Ucap eby
"Iri lu" Ucap Devi
"Dih ngapain orang gw udah punya vio" Ucap eby
"Udah ah pagi pagi udah ribut, yuk masuk kelas" Ucap vio

Mereka pun berjalan masuk ke kelas. di sepanjang perjalanan mereka, semua orang memperhatikan mereka. Devi merasa tidak nyaman karena itu, ia terlihat gelisah.

"Udah jalan aja gak usah dipeduliin ya" Ucap afan

Devi mengangguk mengerti, tak lama mereka sampai di depan majalah dinding untuk melihat dimana kelas mereka yang baru.

"Mana ya nama gw" Ucap vio
"Nah, ini nama gw, gw di XII IPA 1" Ucap eby
" Sama nih "ucap rakha
"Iya gw juga" Ucap mala
"Kita juga" Ucap afan

Mereka pun berjalan menuju kelas mereka dan belajar seperti biasa.

Bel tanda istirahat pun berbunyi semua siswa berhamburan keluar menuju kantin.

"Kantin yuk guys" Ucap vio
"Boleh yuk" Ucap mala

Mereka semua pun menuju ke kantin, sampai di kantin mereka memesan makanan mereka dan menunggu sambil mengobrol.

Di sela sela obrolan mereka ada adik kelas yang menghampiri mereka.

"Halo kak kenalin aku Cintya" Ucap adik kelas itu pada afan
"Ya" Balas afan cuek
"Kak Boleh minta nomornya gak kak" Ucap cintya

Afan tidak menjawab ia langsung merangkul Devi, cintya yang melihat itu pun paham dan langsung pergi.

"Maaf ya kak" Ucap cintya dan langsung pergi

FYI cintya itu kelas 11 ya guys

Makanan mereka akhirnya datang mereka makan dan kembali ke kelas.

Semua siswa kelas XII di kumpulkan di aula untuk membahas sesuatu.

"Selamat siang anak anak semua"
"Siang Pak" Ucap semua siwa
"Hari ini bapak ingin menyampaikan sesuatu. Karena berhubung kelas 12 tahun lalu sudah lulus dan masa kepemimpinan OSIS sudah habis makan kalian sekarang akan menjadi OSIS. Sekarang akan bapak lakukan pemilihan ketua dan wakil OSIS. Bapak sudah memilih nama nama calon kita, nanti kalian akan vote, dan kantin yang paling banyak akan menjadi ketua OSIS kita tahun ini. Yang pertama adalah Afan, lalu Rakha, dan Sridevi. Silahkan mulai vote tulis nama di kertas dan masukkan ke box ini ya"ucap guru mereka

"Kok gw sih" Ucap Devi
"Udah lah dev gapapa, gw aja vote elu" Ucap mala
"Ih mala nyebelin" Ucap Devi sebel

Mereka semua sudah selesai voting dan guru guru sudah melihat dan menghitung jumlah vote mereka (kelas 8 juga vote ya) dan akan diumumkan ketua OSIS tahun ini.

"Ketua OSIS tahun ini adalah.. Afan" Ucap pembina OSIS
"Dan wakilnya adalah Sridevi" Ucap pembina
"Maka rakha menjadi sekertaris, mala sekertaris 2,eby dan vio adalah bendahara 1 dan 2. Baiklah itu saja untuk hari ini lebih kurang bapak mohon maaf. " Ucap pembina

Setelah pembina meninggalkan aula mereka semua juga ikut meninggalkan aula. Mereka kembali ke kelas dan belajar sampai akhirnya bel pulang pun berbunyi.

Afan mengantarkan Devi pulang sampai ke rumah karena ia sangat mengkhawatirkan devi.

"Udah sampe nih" Ucap afan

Devi pun turun dari motor afan dan masuk ke rumahnya bersama afan.

Saat membuka pintu Devi melihat orang tuanya sedang berjalan dari kamarnya membawa koper.

"Papa sama mama seriusan mau pergi sekarang" Ucap Devi
"Iya nak, papa sama mama banyak kerjaan sayang nanti 3 bulan lagi mama sama papa balik kok" Ucap papa
"Yaudah deh kalo gitu" Ucap Devi sambil cemberut

"Fan tolong kamu jaga Devi ya" Ucap papa
"Tenang aja pa afan bakalan jaga Devi" Ucap afan
"Bagus lah kalo gitu papa jadi tenang, kalo gitu papa sama mama berangkat ya" Ucap papa
"Iya hati hati ya" Ucap Devi

Papa dan mama pun pergi. Devi masih terlihat sedih karena orang tuanya harus pergi lagi.

"Hey jangan cemberut gitu dong, ntar cantiknya ilang loh" Ucap afan
"Iiih kamu apaan sih, kebiasaan deh" Ucap Devi
"Ya kamunya cemberut terus sih" Ucap afan
"Lagian mama sama papa pergi nya cepet banget, aku sendiri lagi deh di rumah" Ucap devi
"Trus aku gak dianggep gitu" Ucap afan
"Ngga" Ucap Devi
"Kamu ini ya" Ucap afan gemas sambil mencubit hidung Devi

"Aww sakit tau" Ucap Devi kesakitan
"Biarin siapa suruh gak nganggep aku disini" Ucap afan
"Iya iya, aku seneng kok kamu nemenin aku selama mama sama papa pergi"ucap Devi
" Yaudah mending sekarang kamu ganti baju terus temenin aku ngambil baju"ucap afan
"Yaudah bentar ya" Ucap Devi

Devi pun ke kamarnya dan langsung mengganti pakaiannya. Setelah selesai ia turun ke bawah untuk menemui afan.

"Udah nih yuk" Ucap Devi

Afan pun melihat penampilan devi dari atas hingga bawah.

"Fan! " Ucap Devi

Afan pun berdiri dari duduk nya dan menghampiri Devi ia mendekat ke Devi sampai membuat Devi tepojok di tembok. Wajah afan mendekat padanya, dekat dan semakin dekat kini jarak wajah keduanya semakin dekat sehingga jika Devi bergerak sedikit mungkin ia akan berciuman dengan afan.

"Afan kenapa sih kan gw jadi deg degan gini " Ucap Devi dalam hati

Afan pun melepaskan ikatan rambut Devi yang diikat tinggi dan mengecup kening devi.

"Udah berapa kali aku bilang jangan iket rambut, untung aku bisa ngontrol loh" Ucap afan
"Kamu ini ya aku kirain kenapa, udah takut tau gak aku" Ucap Devi sedikit kesal
"Udah ayok pergi" Ucap afan sambil merangkul Devi

Mereka pun pergi ke rumah afan untuk mengambil baju baju afan.

Next gak nih???
Bantu vote ya guys
Maaf kalo banyak typo
Thanks.

Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang