Ditinggal

2.6K 192 19
                                    

"Cinta tak pernah mati. Jika tak berbalas, ia akan mengalir kembali untuk melembutkan dan menyucikan hatimu. "--- Defan

Pagi yang cerah, Afan dan Devi sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Devi dan afan sedang sarapan di meja makan. Devi memakan roti dengan selai cokelat kesukaannya. Ia memakannya dengan lahap dan tak sadar ia makan sangat berantakan.

"Makan kok belepotan gini sih" Ucap afan sambil membersihkan bagian wajah Devi yang menempel selai cokelat.
"Ya mana aku tau" Ucap Devi melanjutkan makannya.

Afan tertawa kecil melihat tingkah kekasihnya itu.
Mereka melanjutkan sarapan mereka hingga selesai.

"Udah yuk berangkat" Ucap Devi
"Yuk nanti telat lagi" Ucap afan berdiri dari duduknya

Afan pun menghampiri Devi untuk menyamakan langkahnya, merangkul Devi dan langsung membuka ikatan rambut Devi.

"Nyebelin banget sih, tau gak aku susah ikatnya" Ucap Devi kesal
"Lagian ngapain coba kamu iket, kan udah berkali-kali aku bilangin" Ucap afan
"Tau ah! " Ucap Devi melepaskan rangkulan afan dan berjalan meninggalkan afan.

"Yah, malah ngambek dia" Ucap afan geleng-geleng kepala

Afan pun menaiki motornya dan ingin memakaikan helm pada Devi, tetapi Devi langsung merebutnya.

"Gw bisa sendiri" Ucap Devi
"Oo.. Sekarang ngomong nya lu gw yaa.. " Ucap afan.
"Bodo! " Ucap Devi memakai helmnya dan menaiki motor afan.

Mereka pun berangkat. Selama di perjalanan, tidak ada yang berbicara satu patah kata pun.
Afan merasa Devi sangat marah padanya.

"Pegangan nanti jatuh" Ucap afan
"Gak! " Ucap Devi ketus

Afan pun menyerah, jika dipaksa mungkin Devi akan marah besar padanya.
Sampai di sekolah Devi langsung turun dari motor afan, melepas helmnya, melemparkan nya pada afan dan langsung meninggalkan afan ke kelas.

"Waduh kenapa tuh bro? " Ucap eby yang baru saja datang menyaksikan pertengkaran antara afan dan Devi.
"Gak tau" Ucap afan pergi meninggalkan eby.
"Yah malah ditinggalin, cinta memang rumit. " Ucap eby.

-----

Di kelas Devi duduk di mejanya, afan pun seperti biasa langsung duduk di sebelanya.
Devi bangun dari duduknya.

"Munggir! " Ucap Devi ketus
"Diem, duduk! " Ucap afan tegas
"Iiih.. Awas gak! " Ucap Devi
"Udah diem" Ucap afan mendudukkan Devi ke tempat duduk nya kembali.
"Nyebelin! " Ucap Devi marah

"Luar biasa pertengkaran rumah tangga ini" Ucap mala yang baru saja masuk ke kelas melihat afan dan Devi yang sedang bertengkar.

"Diem lu! " Ucap afan kesal
"Berani lu ngebentak dia? " Ucap rakha berada di belakang mala
"Berani lu sama gw? " Ucap afan

Rakha pun memutuskan untuk tidak menghiraukan afan. Karena ia tau jika sedang marah afan selalu saja seperti itu.

----

Istirahat pun tiba Devi langsung keluar dari kelas sbersama dengan mala dan vio tanpa memperdulikan afan.

"Kenapa sih bro? " Ucap rakha
"Ga tau, bingung" Ucap afan sambil menutup wajahnya di meja.
"Ada masalah lu ama Devi? " Tanya eby
"Tadi pagi gw cuma buka ikatan rambutnya trus dia ngambek sampe sekarang" Ucap afan

"Mendingan lu minta maaf sekarang, dari pada dia tambah marah." Ucap eby

Afan pun berdiri dari duduknya dan keluar dari Kelas.

-----

Devi sedang duduk di taman. Afan menghampiri nya dan duduk di sebelahnya.
Devi ingin bangun dari duduknya dan pergi tetapi ditahan oleh afan.
"Pliss jangan pergi" Ucap afan memohon

Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang