Kembaran???

1.4K 137 9
                                    

Mendengar perkataan mala semua terkejut. Bagaimana bisa orang yang sudah mati hidup kembali?

"Kok bisa sih bukannya dia udah dihukum mati? " Ucap vio
"Apa jangan-jangan... Arwahnya lagi" Ucap eby
"Iihh takut" Ucap vio

"Apaan sih lu berdua! " Ucap mala kesal
"Orang lagi keadaan kek gini masih sempet sempetnya kayak gitu" Sambung mala

"Iya, iya maaf. Lagian masa rehan sih, kan rehan udah mati" Ucap vio
"Kembaran" Ucap afan yang dari tadi hanya diam

"Kembaran?? Maksud? " Tanya mala kebingungan
"Rehan punya kembaran" Ucap afan

***

Sebenarnya yang terjadi di penjara pada waktu rehan dihukum mati yang mati bukan rehan melainkan saudara kembarnya.

Rehan meminta saudara kembarnya itu untuk menggantikan dirinya karena mereka sama-sama dipenjara pada waktu itu.

Karena saudaranya itu sangat menyayangi rehan ia rela mati demi rehan. Dan saat penghukuman tersebut rehan kabur dari penjara.

***

Mereka hanya bisa di sejenak mendengar perkataan afan. Mereka ingin menyusun rencana.

Hari sudah gelap mereka sangat bingung bagaimana cara mencari Devi. Mereka memutuskan untuk menghubungi Didi, Alifah, dan juga Kim.

Didi, Alifah dan Kim langsung berangkat menuju tempat mereka berada karena mendengar hal itu.

Afan dari tadi hanya diam, ia sebenarnya sangat sedih karena Devi diculik tetapi ia tidak boleh gegabah, karena jika ia gegabah maka Devi akan dalam bahaya. Tetapi ia juga berfikir jika tidak cepat diselamatkan Devi akan dinikmati oleh rehan dengan tidak pantas.

"ARGH!!!" Teriak afan

"Sabar fan" Ucap eby
"Iya kita juga lagi mikir gimana caranya" Ucap rakha

"Lu pada bisa bilang sabar! Masih bisa bilang sabar?! Lu gak tau Devi dalam bahaya? Dia bisa aja dilecehkan sama rehan tau gak! " Ucap afan membentak

Mereka semua hanya diam. Jika afan sudah seperti ini tidak ada yang bisa mereka lakukan.

"Kita cari serly sekarang" Perintah afan
"Tapi fan.. " Ucap mala terpotong
"Cepat! " Ucap afan dengan nada tinggi.

"Ah yaudah lah ayok" Ucap mala pasrah

Mereka pun pergi mencari devi. Hari sudah gelap mereka pun kehilangan jejak rehan.

"Udah lah fan percuma udah malem, kita gak akan nemuin Devi sekarang" Ucap rakha
"Iya fan bener kita tunggu didi, alifah sama kim nyampe besok baru kita cari lagi" Ucap eby
"Iya ini juga udah larut fan" Ucap mala

Afan tidak menjawab ia hanya bisa mengikuti teman-teman nya karena ia kebingungan ditambah ia sangat khawatir dengan Devi.

***

Mereka semua sekarang sudah masuk di tenda. Afan masih di luar ia duduk di depan api unggun dan melamun.

Rakha yang berada di dalam tenda bingung mengapa afan belum juga masuk ke dalam tenda. Rakha memutuskan mengecek keluar.
Ia menghampiri afan yang sedang melamun.

"Fan" Ucap rakha membuat afan terkejut
"Kaget! " Ucap afan dengan nada tinggi
"Ya lagian lunya ngelamun mulu" Ucap rakha

Afan hanya diam dan tidak membalas perkataan rakha.

"Udah lah fan mendingan lu istirahat kita cari Devi besok pagi" Ucap rakha. Tetapi afan masih diam

"Fan.. " Ucap rakha
"Ck iya! " Ucap afan dengan nada ketus

Afan berjalan menuju meninggalkan rakha. Rakha menjadi ikut prihatin dengan afan.

"Sifatnya yang dulu balik lagi.. " Gumam rakha

Rakha pun menyusul afan ke dalam tenda dan beristirahat.

***

Besok paginya didi alifah dan kim sudah sampai di desa jagorawi dan langsung menuju lokasi afan dan yang lainnya.

Sebenarnya mereka seharusnya pulang karena kegiatan bansos sudah selesai. Mereka berniat untuk izin mencari Devi terlebih dahulu.

"Pak maaf sebelumnya kami izin gak pulang dulu ya pak" Ucap afan
"Loh kenapa? " Tanya pak doni bingung

"Emm.. " Ucap afan ragu
"Ee.. Gini pak Devi semalem diculik jadi kami mau nyari Devi dulu" Sambung rakha

"Hah? Devi diculik? Kok bisa?? " Ucap pak doni kaget
"Panjang pak ceritanya, intinya kami gak ikut pulang dulu karena mau cari devi" Ucap rakha

"Gini aja ya, bapak dan guru-guru dan beberapa murid yang lain bantu cari, sisanya pulang semua" Ucap pak doni
"Boleh pak supaya kita bisa cepet nemuin Devi" Ucap mala

Mereka pun mulai mencari Devi. Mungkin sudah setengah hari mereka mencari Devi tetapi masih belum juga menemukan tanda-tanda Devi.

***

Devi sedang pingsan ia diikat di sebuah pohon di tengah hutan. Rehan datang ke dekat devi dengan membawa pistol di tangannya.

"Dev kalo memang lu gak bisa jadi milik gw, kita mati bareng aja ya Dev, gw gak mau di penjara gw juga mau bahagia sama lu." Ucap rehan pada Devi yang masih pingsan.

"Mungkin ini jalan terbaik Dev. Semoga nanti kita dapat hidup bersama dengan bahagia ya" Ucap rehan yang sudah gila

Devi terbangun dan melihat rehan berada persis di depannya. Ia kaget dan berteriak, teriakan nya itu terdengar sampai di telinga afan.

Afan yang mendengar suara teriakan Devi pun langsung berlari menuju arah suara tersebut.

"Dev.. Ini pilihan terbaik. Lu mati gw juga mati" Ucap rehan dengan tatapan yang menyeramkan

Rehan mengangkat pistol nya ke arah Devi dan siap menembak nya. Afan sampai di sana tapi ia masih berada jauh dari rehan dan Devi. Ia melihat pistol yang diarahkan ke Devi dan langsung berlari ke arah Devi.

"SERLY!!! " Teriak afan.

'DOR'

Belum sempat afan menyelamatkan devi, peluru itu sudah mengenai perut devi perut devi sudah berlumuran darah.

"S-ser... " Ucap afan syok melihat kekasih nya sudah ditembak

"Sekarang giliran lo" Ucap rehan dengan seram

Afan tidak hanya mematung disana. Rehan mengangkat kembali pistol nya dan mengarahkannya ke afan.

Rehan siap menembak afan. Namun untung saja didi mengarahkan pistol itu ke atas sehingga yodah terkena afan.

Didi langsung menghajar rehan diikuti oleh rakha dan yang lainnya. Polisi datang dan langsung menghukum mati rehan disana.

Afan masih terdiam melihat devi. Air matanya jatuh membasahi pipi nya.

"F-fan.. " Ucap devi lemah

Afan langsung menghampiri devi dengan cepat dan melepaskan ikatan nya.

"Ser kuat ya kamu pasti bisa bertahan" Ucap afan

Afan langsung menggendong devi dan membawanya ke tenda dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat dari desa.

Mala dan vio ikut bersama afan mengantarkan devi. Di perjalanan devi masih sadar.

"K-kalo g-gw gak ad-ada lagi... " Ucap devi yang ucapannya terpotong.
"Devi lu gak boleh ngomong gitu. Lu kuat Dev! " Ucap mala

Devi kembali tidak sadarkan diri setelah mendengar ucapan mala.

"Fan cepet! " Ucap mala

Afan tidak membalas perkataan mala dan langsung menambah kecepatan mobilnya.

"Ser.. Gw mohon bertahan demi gw dan yang lain" Ucap afan dalam hati.

Next gak guys???
Devi gimana ya kira-kira??
Bantu vote ya guys supaya aku semangat upnya!
Maaf kalo banyak banget typo.
Thank youu guyssss!!




Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang