Penjelasan

1.5K 148 12
                                    

Episode sebelumnya....

"Lu butuh penjelasan soal afan? Supaya lu gak main-main sma dia?" Rakha
"Iya, kenapa dia? " Tanya didi

"Dari awal lu pergi, lu gak tau kan kisah dia kayak mana sampe-sampe dia jadi begini" Ucap rakha serius
"Iya, sekarang gw butuh penjelasan" Ucap didi

"Pas awal lu pergi saat kita umur 8 tahun, afan masih sama. Afan yang suka jailin orang, afan yang ceria, extrovert. Tapi semenjak kejadian itu dia berubah" Jelas rakha
"Kejadian apa??" Tanya didi kebingungan menunggu jawaban

"Dulu dia pernah jadian sama orang yang namanya Lea. Setelah 2 hari mereka jadian Lea pergi ke Australia untuk lanjut sekolah disana. Mereka tetap menjalani hubungan mereka secara LDR. Waktu awal-awal LDR masih baik-baik aja, komunikasi mereka berjalan dengan baik. Tapi lama kelamaan Lea semakin susah dihubungi, ditelfon juga gak pernah mau diangkat, alasannya sibuk terus. Sampai akhirnya Lea memutuskan hubungan mereka. " Jelas rakha

"Cuma karena itu? " Tanya didi
"Gw belum selesai cerita! " Ucap rakha
"Ohh, lanjut lanjut" Ucap didi

"Awalnya ya afan biasa-biasa aja, walaupun pasti ada sedikit rasa sakit hati, tapi sakit hati nya itu gak seberapa karena dia gak selama pacaran sama Lea gak pernah deket. Tapi afan berubah setelah tau alasannya, selama ini Lea cuma mempermainkan afan saja. Lea sudah punya kekasih, Rehan." Jelas rakha membuat semuanya tercengang terlebih kali kim.

"Terus giman gimana rakh? " Tanya didi

"Ya afan sebenernya tau itu sikapnya masih normal normal aja, tapi ternyata ada yang menyuruh Lea untuk mempermainkan afan supaya afan jatuh. Setelah tau orang yang menyuruh Lea melakukan semuanya itu. Sikapnya mulai berubah drastis." Jelas rakha

"Siapa orang nya rakh? " Tanya didi
"Dia... "

-----

Devi terbangun dari tidurnya, padahal baru sebentar ia memejamkan matanya.

"Loh kok bangun lagi? Kenapa hm? " Tanya afan lembut sambil mengelus kepala devi

"Aku gak bisa tidur" Ucap devi
"Kenapa kok gak bisa tidur? Kamu laper? Ada yang sakit? Atau apa? " Ucap afan bertanya sambil tak berhenti mengelusi kepala devi

"Aku masih keinget kejadian itu, aku takut " Ucap Devi

Afan pun naik ke atas ranjang Devi. Ia duduk di sebelah Devi. Devi memeluk afan menenggelamkan wajahnya di dada afan. Afan membalas pelukan itu dengan erat.

"Jangan takut lagi ya, ada aku disini, aku bakalan selalu ngelindungin kamu, aku gak akan biarin kejadian seperti ini terulang lagi. " Ucap afan sambil memeluk dan mengelus kepala Devi.

"Makasih ya fan... "
"Kenapa kamu harus bilang makasih? Don't ever say thank you to me, itu udah tugas aku buat selalu ngelindungin kamu" Ucap afan.

Devi tersenyum mendengar perkataan afan. Tak lama ia tertidur di pelukan afan. Afan membiarkan Devi tertidur di pelukannya, selama Devi merasa nyaman, ia tidak apa jika mengorbankan dirinya sendiri.

Mala keluar dari kamar. Ia melihat afan sedang menatap Devi yang tidur di pelukannya sambil mengelus kepala Devi.

"Fan, ini makanan lu. Tadi gw belum sempet ngasih" Ucap mala pelan, ia tidak mau membangunkan Devi.

"Taro aja, makasih" Jawab afan singkat

Mala meletakkan makanan itu di meja sebelah tempat tidur Devi.

"Dimakan ya fan, lu belum makan soalnya dari pagi" Ucap mala
"Ya" Jawab afan lagi-lagi singkat

"Kamu belum makan dari pagi? " Terdengar suara Devi yang bertanya pada afan.
"Iya, gapapa kok, nanti aku makan, kamu istirahat dulu ya.. " Ucap afan pada Devi.

"Makan sekarang" Titah Devi pada afan
"Nanti aja ya.. Sekarang kamu istirahat dulu.. " Ucap afan
"Gak pokoknya aku mau liat kamu makan dulu, kalo ngga aku gak bakalan istirahat" Ucap Devi mengancam

Mendengar ancaman devi, afan hanya menurut. Devi sengaja melakukan hal itu, karena jika tidak afan tidak akan makan sampai besok pagi.

"Makan apa? " Tanya Devi memecahkan keheningan
"Nasi goreng" Sahut afan
"Oo" Sambung Devi sambil mengangguk
"Kamu mau? " Tanya afan
"Ngga, makan aja" Balas devi
"Yakin nihh... " Ucap afan menggoda Devi, ia tau bahwa Devi sangat menyukai nasi goreng.

"Ih.. Kamu mah nyebelin" Ucap Devi cemberut
"Hahaha.. Mau gak nih aku serius" Ucap afan menawarkan Devi lagi
"Emang boleh? " Tanya Devi tidak enak
"Boleh dong, apa sih yang gak boleh buat kamu" Ucap afan

"Hadehh.. Mulai dehh" Ucap Devi sambil memutar bola matanya malas
"Udah ah, nih.. Aaa... " Afan menyuapi Devi nasi goreng alhasil mereka memakan nasi goreng itu berdua karena porsi nasi goreng itu sangat banyak.

-----

"Hah! Lu seriusan rakh?" Didi terkejut mendengar perkataan rakha

Rakha hanya mengangguk mengiyakan didi.

"Gw gak nyangka sih" Didi masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh rakha barusan.

"Aduh.. Udah lah gak usah dibahas lagi.. " Ucap mala yang beru saja masuk
"La? Abis dari mana? " Ucap rakha
"Tadi ngasih makanan afan" Jawab mala

"Yaudah lah pada bubar yuk, malem nih, tidur" Ucap mala
"Ciwi-ciwi ayok ke kamar sebelah" Sambung mala

Mereka semua pun tidur div kamarnya masing-masing.

Afan dan Devi mengobrol sebentar. Devi saat ini sudah merasa ngantuk. Dia menyuruh afan untuk naik ke ranjangnya. Afan pun menurut dan Devi langsung menenggelamkan wajahnya lagi di dada afan ia memeluk afan sangat erat seakan ia tidak mau kehilangan afan. Afan membalas pelukan itu.

-----

Pagi pun tiba. Devi sudah diizinkan pulang oleh dokter. Tetapi dokter masih menyuruhnya untuk istirahat total.

Mala dan vio membantu mala mengemasi barang-barang nya. Yang lainnya sudah menunggu di depan.

Afan mengiring Devi berjalan, ia takut Devi terjatuh.
Mereka semua masuk ke mobil dan segera pulang menuju Jakarta.

-----

Sampai di rumah Devi, Devi langsung disambut oleh kedua orang tuanya.

"Mama, papaa... " Ucap Devi berlarian kecil menuju kedua orang tuanya itu dan memeluk nya.
"Devi kangen.. " Sambung Devi.
"Mama sama papa juga kangen banget sama kamu nak.. " Ucap mama

"Kamu diantar siapa nak? " Tanya papa
"Pa, ma.." Ucap afan sambil menyalimi tangan kedua orang tua Devi.
"Oh.. Nak afan toh.. " Ucap papa
"Iya pa, oh iya pa afan pulang dulu ya" Ucap afan langsung pamit

"Loh ko cepet? " Tanya Devi
"Ciee.. Nanyain nih yee.. " Ucap mama menggoda anaknya itu
"Mama apaan sih, Devi cuma nanya loh" Ucap Devi cemberut

"Udah, udah.. Nanti aku ke sini lagi ya.. Aku pulang dulu sekarang" Ucap afan lembut pada Devi
"Iyaa.. " Jawab Devi tersenyum

Afan mengacak-acak rambut Devi gemas.

"Aa.. Sosweet amat.. " Ucap mama menggoda lagi
"Iih.. Mama apaan sih.. " Ucap Devi kesal
"Udah ya, aku pulang dulu. Pa, ma aku pamit dulu ya" Ucap afan
"Iya nak afan hati-hati ya.. " Ucap papa

"Oh iya pa.. Devi di suruh istirahat total sama dokter" Ucap afan berteriak dari mobil

Papa mengacungkan kedua jempol nya pertanda mengiyakan omongan afan. Afan pun pulang ke rumahnya.

Next gak nih????
Maaf ya kalo banyak typo
Tolong bantu vote juga ya semuaa..
Follow jugaa..
Thank youu......

Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang