Setelah kejadian itu, Muara masih terlihat biasa saja bersama Adi. Awalnya aku pikir Muara melupakan apa yang ia lihat kemarin setelah kita mengunjungi kiara. Tapi, Muara bilang ia akan ikut dalam permainan yang diciptakan kekasihnya. Ia akan menjadi baik dan sangat baik sampai kekasihnya tak curiga dan berakhir mencampakkannya.Aku tak habis pikir dengan alasan yang dibuat Muara didepan ku, namun besoknya ia datang ke rumah ku dan menangis sejadinya, mengatakan kalau ia sudah merasa hancur dan kecewa.
Yang lebih mengecewakan lagi ternyata rasa cintanya ke Adi juga sama besarnya, bahkan lebih besar dari apapun, ia takut meninggalkan ataupun ditinggalkan Adi.
Aku belum pernah berpacaran, namun entah mengapa seakan aku mengetahui isi hati Muara. Saat ini pun hatiku merasa kecewa dan sedih dengan apa yang terlihat.
Kini genap sepuluh hari Zayan izin cuti sekolah untuk perjalanan bisnis bersama temannya dan juga Kiara yang sakit.
Selain aku dan Muara, kurasa mereka, teman-teman hanya tau kalau mereka
kerja dan sakit. Tetapi, apa motif Adi yang tetap disekolah dan menemaniku juga kiara lalu berujung pulang dengan alasan yang sama? Apa agar mereka tak terlihat mencurigakan.?’“Ayo kita pesan tiket ke korea seperti terakhir kali, 2 hari lagi ada konser.” Muara menawariku sesuatu yang sudah sangat lama ku lupakan.
Aku tertawa, yah,, beginilah kita jika sedang banyak maslah. Aku mengangguk mengiyakan dan bergegas pulang lalu menyiapkan keperluan, karna besok kami memutuskan untuk pergi diam-diam melalui teman kenalan Muara yang ada di korea.
Muara berpesan kali ini untuk tak mengatakan ke siapapun, termasuk papa dan mama. Baju dan keperluan yang akan ku gunakan di manapun sudah disiapkan di rumah teman korea muara, Kim Erin namanya.
Jadi, yang kusiapkan hanya visa, paspor dan uang. Ku yakin bahkan para bibi takkan curiga dan mengadukan ke ortuku. Malam tadi aku meminta izin tidur di rumah Muara dengan alasan kerja kelompok, dan langsung disetujui oleh mama.
Pagi ini kami diantar ke bandara oleh taxi online dengan menggunakan baju seragam yang dalamnya berisi pakaian ganti kami. Sesampainya di bandara aku dan muara bergegas mengganti pakaian dan check-in tiket.
Selamat tinggal masalah, saat ini kami ingin berlibur sambil menikmati surga di wajah taehyung, oppa tercinta.
***
Aku, Muara dan Kim Erin memesan makanan ringan dan beberapa makanan penutup setelah menghadiri acara konser BTS yang kami hadiri di busan malam ini.
Berbeda dengan aku dan Muara, Erin lebih menggilai Suga, ‘dia itu tampan dan dingin’ begitulah alasannya menyukai Suga_bts itu.
Aku dan Muara memang menyukai lagu dan member bts, namun kami tak segila Erin jika menyangkut tentang biasnya. Ia bahkan pernah menggila karna Muara berkata bahwa lebih tampan V dibandingkan dengan Suga, dan itu pertengkaran pertama mereka yang
konyol.Hari hari berlalu, setelah sesampainya aku di bandara internasional Gimhe kemarin, aku dan Muara mengabaikan pesan dari siapapun. Berbeda dengan orang tua ku yang hanya tau kalau aku menginap beberapa hari di rumah Muara, orang tua Muara yang ternyata tau bahwa kami memang merencanakan perjalanan ini diam-diam.
Mama Muara tak mempermasalahkan asal muara memberinya kabar 2 kali sehari menandakan kalau kami baik-baik saja. Muara juga berkata bahwa Adi mencarinya dan
bertanya kemana dan kenapa ia tak masuk sekolah, kiara menjawab bahwa ia ada urusan ke rumah neneknya diluar kota, sedangkan karna dia sibuk, muara mengajak ku sebagai alasan.Aku juga baru tahu bahwa Zayan dan temannya sudah kembali, dan tentu saja Kiara juga sembuh dari sakitnya. Setelahnya Adi menanyai kabarku juga, ia berkata bahwa Zayan menanyai ku karna ketika menjemput ku mama bilang kalau aku pergi sekolah bersama Muara, namun sesampainya disekolah ia tak melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
who is playing tricks?
RomanceDia yang terobsesi.. Dia yang mampu bercerita, menulis alur, dan menjalaninya... Tapi ternyata ia juga yang tercekik..! ~~~* Pria dengan kerumitannya. Dan Gadis tupai yang pintar? ~~~* . . . . . Bukan novel terjemah. 1000, 2000, 3000 +++...