~PERJALANAN BISNIS~

38 6 0
                                    


Sungguh unik bukan, entah sejak kapan aku melewati batas prinsipku. Mau dilihat dari manapun, sepertinya aku yang telah melenceng jauh dari diriku sendiri.

Kupikir ini hanya keinginan dan nafsu sejenak, anehnya adalah aku yang bahkan melindunginya dari diriku
sendiri.

Zera, gadis manis yang menjadi canduku. Seperti takdir, kami bertemu secara tak sengaja. Sialnya, saat itu aku sedang membereskan salah satu tikus yang aku dapat setelah sekian lama. Beraninya tikus itu lari ke korea dengan alasan tak masuk akalnya.

Kulihat kekasihku yang sedang tertidur lelap di tempat peristirahatan ku biasanya. benar-benar gadis polos yang membahayakan. Entah dia hanya mengada-ada atau dia sengaja begitu.

Usahaku hampir setahun ini membuah kan hasil, tak hanya raganya aku pun memiliki jiwa dan perasaannya.

Kesabaran yang tak mendasar ini akhirnya bisa aku keluarkan perlahan, asalkan tak membuatnya lari dariku, aku akan melakukan apapun.

Tak ku pungkiri, wajahnya yang manis dengan pipi dan mata yang bulat membuat orang lain betah untuk selalu memandangnya.

Aku pun sudah memerintahkan mereka untuk membuat lelaki tak berpendidikan yang lainnya menjauh dari gadis ku.

“Tuan, rapat akan dimulai. Anda harus segera kesana.” Sahabat, pengawal, bahkan penasehat ku, David atau yang kerap dikenal sebagai Addan. Bawahan yang setia dan telah membuktikan kesetiaannya.

Aku menyanggupi ucapannya, mengingat rapat saham yang sudah ku jalankan dua tahun setelah aku mengambil alih perusahaan papa.

“Apa ada yang perlu ditambahkan?” tanyaku basa basi. Ia menggeleng

“ Tidak tuan, anda hanya perlu memerintahkan kehendak anda.” Ya, jawaban yang selalu membuatku puas.

“Dimana mereka?”

“Mereka sedang memasak karna ajakan nona Zera tadi pagi untuk makan bersama selagi mengisi waktu kosong.”

“Kekasihku memintanya?” Addan menganggukkan kepalanya.

“Jangan memaksa jika tak bisa membuat, kita bisa meminta koki atau pesan sesukanya.”

“Mereka membuatnya dengan kemauan sendiri tuan.” Perbincangan ringan yang kami lakukan cukup membuatku bersemangat, apalagi harus mendengar tentang kekasih sendiri.

“David, aku sungguh ingin memilikinya seutuhnya. Bahkan dari orang tua nya sekalipun.”

“Anda akan susah melakukannya demikian jika anda menjadi pria manis itu, tuan.” Benar juga, aku yang selama ini menerornya, menyentuhnya, menjajah tubuhnya dengan diriku yang sesungguhnya. Perasaan sialan’

“Apa dia perlu tau aku ‘yang sebenarnya?” tanyaku penasaran. Apa aku harus puas dengan ini?

“Jika anda sudah memikirkannya, hal itu bukan masalah, tuan. Ada satu hal yang
memastikan bagaimana nona akan menjadi milik anda sepenuhnya, dan tetap akan menjadi milik anda meskipun ia mengetahui semua ini.” aku menatapnya.

Addan, bawahan yang benar-benar cakap dan dewasa. Terkadang aku berfikir apa ada yang ia sembunyikan dari ku.

“Buat ia mencintai anda dengan hati, jiwa, dan raganya tuan.”

“Bukannya saat ini aku sudah mendapatkan nya?”

“Belum tuan, nona masih memberikan ruang untuk orang lain. Bersabarlah dan berusahalah sebentar lagi, tuan. Seperti keinginan anda, jika anda berhasil memikatnya maka nona akan menjadi milik anda bahkan dimanapun anda berada.” Masukan yang masuk akal.

who is playing tricks? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang