jadi begini kah rasanya dipermainkan?' aku pikir ini bukan masalah besar, mencintai dalam diam, bertindak seakan semua baik-baik saja.
Aku juga mencintaimu, mengapa kamu berfokus pada obsesimu?
Kamu salah faham atas suatu hal, mengapa kau tak melihatku barang sejenak pun?
Melihat hati yang ku maksud, berkata jujur
untuk kekuatan perasaanku.Segalanya adalah fiksi. Kamu sendiri yang bermain, dan aku yang kau permainkan. Kau mengatakan bahwa aku yang terbaik, namun caramu menjaga ku semakin membuatku muak.
Bagaimana mungkin kamu bisa menggerakkan duniaku yang sebesar ini? meyakinkan para tetua dan memusnahkan para musuh dengan
mudahnya.Aku ingin kau melihatku hanya dengan hatimu, tanpa obsesi menggelikan dan halusinasi yang keterlaluan.
Tolong, jangan berfikir yang berlebihan, sebab aku harus menjadi sendirian. Aku bukan lagi bayi atau balita, aku pun tau, bahwa hal seperti ini memang bukan lah tolak ukur kekuatan atau kecerdasan.
Namun aku yakin satu hal, aku benar-benar mencintaimu. Mari bermain bersama, aku akan bermain dengan patuh. Sehingga kamu tak
menyadarinya, bahwa salah satu boneka mu datang untuk ikut bermain.~~~****
Mereka mendarat dengan selamat. Zidan dan Haliza juga sudah menjemput mereka diruang tunggu keluar.
"Ya tuhan, mengapa kamu semakin kurus sayang?" Zidan yang benar-benar tegas sudah menghilang. Diganti dengan Zidan baby's compleks-nya.
"Apa kau lupa memberi makan anakku?"Zayan yang dituduh hanya bisa menggeleng sembari meminta maaf jika ia banyak kekurangan.
Mama Haliza sudah lebih dulu memukul papa ketika suaminya itu semakin menuduh kekasih putrinya yang tidak-tidak. Sedangkan Zera sendiri tertawa sembari menikmati kehidupannya dengan nyaman.
Dicintai keluarganya, kekasih dan temannya membuat ia tak banyak mengeluh, dari situlah ia memaklumi kenangan pahit sebelumnya. Mungkin itu cobaan yang datang mewarnai, toh aku baik-baik saja' begitulah pikirnya.
Mereka kembali ke kehidupan seperti biasanya. hal yang berubah ialah Zayan yang sering membantu bisnis keluarga Zera, ia bisa lembur menemani calon mertuanya.
Diam-diam, ia juga sudah berdiskusi dengan keluarganya tanpa Serangan ketahui tentu saja, tentang pernikahan yang ia inginkan.
Ia juga mengatakan keluarganya akan datang beberapa bulan setelah kenaikan tingkatnya untuk membicarakan lebih lanjut.
Tentu saja Zidan menolaknya, ia juga marah dan semakin marah ketika melihat Zayan tetap tenang.
Meskipun begitu, ia merasa nyaman membiarkan Zera, bayinya yang polos dalam penjagaan Zayan, lelaki bertanggung jawab yang tampan dimatanya. Ia hanya belum siap melepas kepergian putrinya.
"Ayah tak perlu cemas, sebenarnya kalau membicarakan keuntungan, bukankah itu akan menjadi sangat banyak?" katanya.
"selain perusahaan kita bisa bersatu dengan lebih baik, Zera dan saya saling mencintai. Keluarga saya sudah berkali-kali menanyakan hal ini, karna mereka sangat menyukai putri ayah. Lagipula, Zera akan senang dengan itu. aku bersumpah tak kan membiarkannya terluka atau kelelahan." Finalnya.
Semua berjalan dengan lancar. Sekolah yang ia jalani juga semakin menyenangkan, semua mata-mata yang dikabarkan berada disekelilingnya sudah dihabisi oleh Moza dan Satria sebelum ia memerintahkan.
Adi juga sudah melaporkan terkait markas dan apa saja yang ia dapatkan dari mesin yang ia ciptakan. Ia menciptakan chips kecil seukuran lalat dengan model lalat kecil tanpa terdeteksi. Mencuri semua jenis keuntungan lawan maupun pemerintahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
who is playing tricks?
RomantikDia yang terobsesi.. Dia yang mampu bercerita, menulis alur, dan menjalaninya... Tapi ternyata ia juga yang tercekik..! ~~~* Pria dengan kerumitannya. Dan Gadis tupai yang pintar? ~~~* . . . . . Bukan novel terjemah. 1000, 2000, 3000 +++...