Chapter 7

190K 9.4K 71
                                    

HAPPY READING

***

Misya menaruh semua cemilan yang telah dibelinya tadi ke kamarnya dan menyusunnya dengan sangat rapi.

"Misya!" Teriak Rani dari lantai bawah karena Misya sekarang berada di lantai dua kamarnya.

Misya yang baru saja rebahan di kasur karena tadi telah menyusun cemilannya pun dibuat kesal dengan teriakan Mamanya. Karena ia sangat lelah, entah apa yang membuat dirinya lelah.

"Iya Ma!" Jawab Misya kemudian keluar dari kamarnya dan menemui sang Mama.

Rani yang melihat anaknya mendekat kearahnya pun berkata. "Mama sama papa dalam waktu satu bulan ini mau keluar kota. kamu gapapa kan ditinggal?" Ucap Rani.

Misya mendekat ke arah Rani dan mendudukkan dirinya di sofa sebelah sang Mama sambil mengambil cemilan yang berada di meja. Dari pada cemilannya nganggur yakan. "Misya si gapapa." Jawab Misya sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Atau Mama titipin kamu ke Astrid aja? Biar bisa ketemu sama Shaka." Tanya Rani.

Misya yang mendengarkan nama Shaka disebut pun membelalakkan matanya. "Enggak!!! Misya masih bisa ngurus diri sendiri ma. Ga usah dititipin segala deh." Tolak Misya.

"Iya-iya. Ingat pesan mama, kamu jaga diri baik-baik jangan aneh-aneh." Pesan sang mama kemudian Rani dan Cakra yang baru saja masuk kedalam rumah menyusul mereka berdua. Pasangan suami istri itu berpamitan kepada anaknya untuk pergi selama satu bulan.

Setelah kepergian orang tuanya. Misya duduk di sofa sambil melihat-lihat berita di handphonenya. Ia menemukan poster balap yang akan terlaksana malam ini. Jiwa Revaza pun senang dengan apa yang dilihatnya, dan ia memutuskan untuk mendatangi tempat perlombaan tersebut. Untuk mengikuti perlombaan pun tidak bisa karena pendaftaran sudah tertutup alhasil ia hanya bisa menyaksikan saja.

***

"Leader Tiger disini." Ucap Arga.

Sekarang geng Lavegas berada di tempat balap. Karena salah satu dari mereka dan ia adalah Shaka mengikuti perlombaan ini.

"Lo yakin?" Tanya Shaka karena ia tidak yakin seorang Leader Tiger yang tidak pernah nampak saat diadakan balap kini bisa berada disini sungguh mustahil pikirnya.

"Iya. Dia ikut balap dan lawannya Lo." Ucap Arga dengan wajah datarnya.

Shaka terkejut sekaligus penasaran dengan kemampuan ketua Tiger. Shaka menganggukkan kepalanya pertanda ia mengerti kemudian ia menepuk pundak Arga tanda terima kasih atas informasinya. Tanpa Arga mungkin Shaka kesusahan untuk mencari informasinya karena ia disibukkan dengan urusan gengnya dan Arga menjadi sumber informasi bagi Shaka. Arga merupakan sahabat kecilnya Shaka sampai sekarang mereka tetap bersahabat.

Ditempat lain terdapat gadis dengan setelan jaket kulit di padukan celana jeans yang sangat cocok dipakainya sedang mengendarai motor sportnya di malam yang gelap ini. Gadis itu adalah Misyana. Ia mengendarai motornya untuk menuju ke tempat balapan karena ia ingin sekali menyaksikan balapan yang sudah dirindukannya.

Sekarang Misya sudah berada di tempat perlombaan dan ia berjalan menuju ke orang-orang yang sudah menggerubungi peserta balap tersebut. Ia membelah kerumunan yang menghadangi pandangannya dan ia menyaksikan dua orang yang menurutnya tidak asing baginya. Ia melihat tatapan permusuhan yang dipancarkan oleh keduanya ketika bertatapan. Setelah melihat-lihat ia baru sadar bahwa orang tersebut adalah tunangannya. Dan yang satunya adalah pria yang ditemuinya saat di jalanan. Walaupun Misya tidak pernah melihat wajah pria itu tetapi ia pernah bertatapan dengan mata pria tersebut. Mata hazelnya yang sulit dilupakan oleh Misya.

1
2
3
Goo

Peluru dilepaskan dari pistol ke atas udara pertanda perlombaan sudah dimulai.

Semua orang berteriak heboh ketika pertandingan sudah dimulai karena mereka yang sedang melakukan balapan merupakan sang ketua dari geng yang tidak bisa terkalahkan yaitu Tiger dan Lavegas. banyak sekali penggemar dari geng tersebut.

Ketika sang ketua Tiger dan Lavegas sudah terlihat dari kejauhan. Mereka semua yang menyaksikan bersorak heboh karena penasaran siapa yang mencapai garis finis terlebih dahulu.

Dan leader Tiger lah yang menyampai garis finis terlebih dahulu disusul dengan leader Lavegas. Shaka akui jika ketua Tiger sangat hebat dalam hal ini. Tetapi ia singkirkan rasa kagumnya karena rasa dendamnya lebih besar. Ketika Shaka melihat kearah penonton ia melihat Misya dan ia heran kenapa seorang Misya bisa berada di tempat seperti ini. Shaka mengerutkan keningnya kala yang ditatap bukan dirinya melainkan orang yang sudah memenangkan pertandingan ini. Shaka benar-benar heran dengan perubahan Misya yang sudah jarang sekali mendekati dirinya.

Pria yang mempunyai mata hazel itu melihat ke arah Misya yang terus menatapnya seperti sedang menerka-nerka siapa dirinya. Ia berjalan ke arah penonton yang terdapat Misya di dalamnya.

Misya heran kenapa pria tersebut berjalan kearahnya. Ia mengerutkan keningnya sampai pria dengan mata hazelnya sudah berada di depannya dengan helm full face yang masih menempel dikepalanya.

"Kita bertemu lagi." Ucap pria tersebut kemudian pergi meninggalkan Misya serta orang-orang mayoritas perempuan yang sudah berteriak heboh menyaksikan interaksi mereka berdua.

Misya sedikit malu dengan tatapan dari orang-orang sekitar. Ia langsung berjalan keluar dari kerumunan dan mencari tempat yang bisa untuk diduduki olehnya.

Shaka yang menyaksikan interaksi keduanya merasa aneh. Mengapa ia tidak suka ketika mereka berinteraksi? Entahlah mungkin hanya perasaannya saja.

Shaka turun dari motor dan berjalan kearah para teman-temanya.

"Gue tadi lihat Misya." Celetuk Zevan.

Joni menyusuri tempat tersebut dengan pandangannya ketika mendengar celetukan Zevan dan ia menemukan keberadaan Misya. "Mau susul neng Misya ah." Ucap Joni yang akan melangkahkan kakinya ke arah Misya tetapi gagal karena tarikan Shandy yang membuatnya mundur dan sejajar dengan tubuh Shandy.

"Bang udah bang dedek ga kuat." Dramatis Joni karena lehernya sudah dililit oleh tangan Shandy dan Joni merasa kegelian.

"Sini sama Abang aja." Balas Shandy dengan candaan Joni. Karena Joni tadi akan menyusul Misya dan Shandy melihat Arga menatap kearahnya untuk menarik Joni dengan intruksi pergerakannya.

"Alay Lo." Balas Joni kemudian melepaskan lilitan tangan Shandy dan merubah wajahnya menjadi cool.

Mereka semua menahan tawa melihat ekspresi Joni.

Shandy merangkul pundak Joni lagi dan mengatakan. "Mang eak." Ledek Shandy dan dibalas lilitan dilehernya dari Joni.

"Leader Tiger kok ngeliatin Misya terus ya." Heran Gibran sambil melihat kearah Misya yang sedang duduk di bangku sambil melihat handphone dan menggunakan earphone.

Shaka sadar akan hal itu dan ia berjalan mendekat kearah Misya berada.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Shaka yang sudah berdiri di depan Misya.

Misya mendongokkan kepalanya ke atas dan ia melihat Shaka yang sudah berdiri di depannya. Ia tidak mendengarkan ucapannya Shaka karena sedang memakai earphone. Misya kembali menundukkan kepalanya pertanda ia tidak perduli akan keberadaan Shaka.

Shaka yang diperlakukan seperti itu tidak suka dan menarik tangan Misya untuk berdiri. Misya yang diperlakukan seperti itu tidak tahan dan langsung melepaskan benda yang sudah menulikan telinganya. "Mau lo apa?" Tanya Misya tidak suka.

"Gue yang seharusnya nanya. Lo ngapain disini? Mau cari perhatian gue?" Ucap Shaka bangga.

"Ga jelas." Jawab Misya kemudian pergi ke motornya meninggalkan Shaka yang sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Misya dan Shaka tidak menyadari ada seseorang dengan mata hazel yang sedang melihat interaksi mereka berdua tadi. Seseorang tersebut tersenyum smirk di balik helm full face yang menutupi wajahnya.

Tbc

19.39
21/08/23

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang