Chapter 47

98.9K 4.5K 121
                                    

HAPPY READING

***

Misya turun dari atas motor sport. Bukan Misya yang mengendarai motor sport itu melainkan Albiru lah yang mengendarainya. Bahkan sampai detik ini, motor sport yang menjadi kesayangan Misya masih terpajang manis di garasi rumahnya.

Albiru mengantarkan Misya menuju sekolahnya, Bukan kehendak dari Misya tetapi inisiatif Albiru sendiri. Saat baru memasuki kawasan sma Banaspati banyak pasang mata yang melihat kagum ke arah mereka berdua walaupun lebih dominan kaum perempuan yang melihat kagum sang leader Tiger.

Walaupun masih dengan helm full face yang menutupi wajah Albiru tetapi itu tidak melunturkan kadar ketampanan dari seorang leader Tiger, murid famous sma Rajawali.

Kedekatan Albiru dengan Misya merupakan berita besar yang sudah tersebar di sma Banaspati. Albiru sang pemilik mata hazel dan juga anak dari pemilik sekolah sma Banaspati yang anti namanya perempuan dan sekalinya dekat, dengan seorang Misya. Yang dulu memiliki julukan ratu bully karena seringnya membully Ana.

"Selamat belajar sayangnya blue."
Misya hanya menatap cengo Albiru. Alay sekali pikir Misya. Tetapi tetap saja Misya masih meladeni dan dengan sekejap senyum manis terpancar di wajah cantiknya.

"Too."
Albiru terkekeh dengan jawaban yang keluar dari mulut Misya. Walaupun hanya satu kata dengan tiga huruf itu tetapi bersamaan dengan ekspresi yang menurutnya menggemaskan.

Albiru mengelus rambut Misya seperti merapikannya. Tindakan Albiru tidak luput dari penglihatan para murid tak terkecuali dengan para inti Lavegas. Mereka yang baru sampai di parkiran sudah di sambut pemandangan sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.

"Andai gue lebih gercep deketin ayang Misya." Celetuk Joni.

"Sabar Jon, kenyataan emang bikin sakit." Ucap Zevan ikut menimpali. Bukan tanpa alasan Zevan mengatakan hal tersebut karena dirinya sudah ditampar oleh kenyataan. Kenyataan bahwa ia di tolak mentah-mentah oleh Maudy, lebih parah lagi penolakan tersebut berlangsung di benda pipih yang berlogo apple miliknya.

"Pengalaman ya bang." Gibran saja sampai bosan melihat Zevan yang selalu galau. Salah sendiri memutuskan hubungan tanpa alasan.

"Lepas dari ketua eh dapet ketua lagi, emang ratu bully elit." Ucap Shandy yang ikut memperhatikan interaksi antara Misya dan Albiru sebelum Albiru menancapkan gas nya dan meninggalkan Misya yang melambaikan tangannya ke arah sang kekasih.

"Julukan ratu bully juga gara-gara ketua." Ucap Gibran. Kalau ada Shaka pasti tatapan tajam sudah di dapatkan olehnya.

Bel pertanda pembelajaran pertama pun berbunyi membuat Arga yang dari tadi hanya menyimak percakapan sahabatnya turun dari atas motor sport miliknya.

"Kelas." Ucap Arga kemudian melangkah menuju kelasnya diikuti para sahabatnya.

***

"Gue mau ngasih informasi penting, tapi kalian jangan shock."

"Terkhusus buat kak Tania harus siap-siap sesiap-siapnya." Misya berucap seperti itu karena pasti Tania lah yang paling shock di antara yang lain.

Kini mereka berempat sedang berada di ruang kelasnya. Guru yang mengajar di kelas Misya di jam sekarang sedang izin tidak masuk dan tidak meninggalkan tugas juga. Alhasil Misya dan teman sekelasnya sedang asyik dengan kegiatannya masing-masing.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang