Chapter 27

134K 6.7K 89
                                    


HAPPY READING

***

Arga keluar dari persembunyiannya. Sejak awal, Arga memang melihat pergerakan Gibran yang sangat mencurigakan. Dan sampai lah ia di sini. Di tempat Al dan Gibran berada. Arga dari tadi memang mengikutinya.

Tap tap tap

Langkah kaki Arga membuat dua pria tersebut yaitu Al dan Gibran menoleh ke arah sumber suara.

Sekarang Gibran benar-benar ketakutan. Menghadapi dua pria yang sangat berpengaruh di gengnya masing-masing.

"Lo tau tunangannya Malvin siapa?" Tanya Arga saat sudah berada di dekat Gibran.

Gibran menganggukkan kepalanya takut-takut.

Di tempat lain Galen mencari-cari keberadaan Al.

"Kemana sih si bos nih."

Galen berjalan ke arah motor yang akan di gunakan balap olehnya. Siapa tau Al berada di sana untuk mengecek motor tersebut pikir Galen.

Saat sudah berada di tempat tujuannya. Galen tidak melihat keberadaan Al.

Samar-samar ia mendengar suara yang mirip seperti suara Al. Saat ia memicingkan matanya ke arah suara yang samar-samar itu, ia tidak sengaja melihat Al di tempat yang lumayan sepi itu dengan dua orang lainnya.

Tempat itu lumayan jauh dari arena balap. Makanya Galen sampai memicingkan matanya memastikan jika penglihatannya benar.

Galen berjalan mendekat ke arah mereka.

Galen heran mengapa Al bisa berada di tempat yang lumayan sepi ini bersama dua orang anggota Lavegas yang biasanya mencari perkara dengan geng nya.

"Ngapain bos?" Ucap Galen saat sudah berada di tempat keberadaan Al.

Al langsung melihat ke arah sumber suara dengan Arga dan Gibran juga. Karena mereka sedikit terkejut.

"Dia orangnya." Ucap Al sambil melirik ke arah Gibran.

Galen seakan paham dengan maksud yang diucapkan Al.

Galen mendekat ke arah Gibran.

Bughhh

Galen memukul Gibran berulang kali. "Bangsat! Ternyata sumber masalahnya dari elo semua!"

Gibran pasrah dengan pukulan yang di berikan Galen kepadanya. Walaupun pukulannya tidak sesakit yang di berikan Al tetapi jika pukulan tersebut di berikan kepadanya berulangkali juga akan terasa sakit.

Gibran tau jika dia salah makanya dia menerima konsekuensi dari apa yang ia perbuat dengan pasrah saat di perlakukan seperti ini.

"M-maafin gue." Ucap Gibran di selah-selah pukulan Galen.

Galen berhenti saat Gibran mengucapkan kata maaf. Galen bingung apa motif Gibran berbuat seperti ini.

Gibran memegang bagian luka yang di berikan Galen kepadanya dengan meringis tertahan sebelum berkata.

"Cewek yang nyuruh gue ngajak ketemuan, gue harap kalian bisa ikut dan muncul saat cewek itu muncul duluan." Putus Gibran.

Galen yang tidak tau apa yang diucapkan Gibran bingung. Nyuruh? Jadi Gibran di suruh seseorang? Galen masih berpikir.

Seakan sadar dengan kebingungan Galen, Arga pun menjelaskan. "Dia di suruh." Ucap Arga sambil melihat ke arah Galen.

"Suruh ketemuan sekarang." Ucap Al.

Gibran langsung menelepon orang tersebut. Dan mengajaknya ketemuan sekarang. Untungnya orang tersebut tidak curiga dan menyetujui ajakan Gibran.

"Dia ngajak ketemuan di belakang gedung kosong dekat arena balap."

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang