Chapter 46

95K 4.6K 202
                                    

HAPPY READING

***

"Ngomong apasih." Misya tidak mengerti dengan ucapan Albiru.

"Selain cium, dia ngelakuin apa lagi?"

Misya dibuat terkejut dengan ucapan yang dilontarkan Albiru. Darimana dia tau dengan apa yang diperbuat Shaka kepada dirinya beberapa menit lalu? Apakah Albiru memata-matainya?

"Jawab!"

Al memukul pintu dengan keras tepat di samping kepala Misya. Misya sampai memejamkan matanya kala melihat tindakan Albiru.

Albiru sangat marah sekarang, tadi dirinya mendapat kiriman foto dari seseorang yang ia tugaskan untuk menjaga Misya dimanapun Misya berada. Foto yang menampilkan Misya bersama Shaka dengan posisi sedang bercumbu.

Sebelum mendapatkan kiriman itupun Albiru sudah tersulut emosi kala suruan dari dirinya mengirimkan sebuah foto kebersamaan antara Misya dengan Albiru yang berada di kantin sekolah. Al benar-benar tidak menyangka jika Misya masih mau berada di sisi Shaka.

Dan emosinya tambah memuncak saat melihat foto keberadaan antara Shaka dan Misya terakhir itu.

"Tadi itu salah paham-"

Misya tidak melanjutkan kalimatnya karena Albiru langsung menempelkan bibir mereka. Misya mendorong dada Albiru agar menjauh tapi hasilnya nihil. Saat mendapat penolakan dari Misya, Albiru malah semakin tersulut emosi.

Al melumat bibir Misya dengan kasar. Tetapi Misya tetap sama, masih memukul-mukul dada Albiru agar bisa terlepas darinya.

"L-lepas." Ucap Misya di sela-sela ciuman mereka.

Al tidak tahan dengan penolakan yang diberikan Misya. Ia menggendong tubuh Misya seperti karung tidak perduli jika Misya terus meminta dilepaskan.

Al membawa ke kamarnya. Tubuh Misya ia jatuhkan di atas ranjangnya. Kemudian Albiru melepaskan kaosnya dan hanya menyisakan celana panjangnya. Al merangkak mendekati Misya.

"Al! Jangan gila!"

Misya mengangkat badannya sedikit duduk dengan kedua tangan yang menjadi tumpuannya. Saat Albiru semakin mendekatinya di saat itu juga Misya menjauh dengan memundurkan tubuhnya.

"Kamu ngga lupa kan sama ucapanku dulu?"

Misya semakin memundurkan tubuhnya sampai ia berada di ujung ranjang. Al yang melihat itu langsung menarik Misya dan menindih tubuh Misya.

Albiru langsung melumat bibir Misya dengan kasar. Misya terus memberontak walaupun hasilnya nihil.

Ciuman Albiru turun ke leher jenjang Misya. Misya dibuat terkejut dengan tindakan Albiru. Misya menjambak rambut Albiru agar Albiru bisa lepas dari tubuhnya.

"B-berhenti Al! Ini salah!"

Misya masih terus mendorong Albiru agar bisa lepas darinya tetapi kesempatan itu digunakan Albiru untuk mengukung kedua tangan Misya.

"ALBIRU! MISYA!"

Teriakkan menggelegar itu membuat Albiru menghentikan aksinya.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang