Chapter 44

108K 4.6K 140
                                    

HAPPY READING

***

Para polisi sudah pergi membawa Casandra. Satu persatu masalah telah terselesaikan di tangan Misya. Dan ini merupakan puncak dari masalah yang di hadapi Misya. Misya sangat bersyukur bisa menyelesaikan semuanya.

Hendra- papa dari Casandra mendekat ke arah dua keluarga yang mempunyai acara tersebut. Sebenarnya Hendra ikut andil dalam penangkapan Casandra. Saat Dirga memberitahu semuanya, dirinya langsung shock mendengar kenyataan jika anaknya telah melakukan tindakan di luar batas bahkan sangat kriminal.

Hendra juga merasa malu saat mendengar tindakan anaknya keluar dari mulut Dirga. Hendra juga tidak masalah jika anaknya diperlukan seperti itu karena tindakan anaknya yang membuat seseorang hampir kehilangan nyawanya itu sangat keterlaluan.

"Maafin kesalahan anak saya." Ucap Hendra.

"Khususnya untuk Misya, saya benar-benar minta maaf. Karena anak saya, kamu jadi kehilangan ingatan kamu." Ujarnya sambil menatap Misya.

Misya tersenyum sembari menatap kearah Hendra. "Om ngga perlu minta maaf karena om ngga salah. Misya juga udah maafin Casandra karena dia akan menebus kesalahannya."

"Dengan hukuman yang dijalani Casandra, maka itu Misya juga memaafkannya. Misya malah mau ngucapin makasih buat om karena mau bantu Misya nyelesein ini." Lanjutnya.

"Saya benar-benar merasa bersalah. Sudah sewajarnya saya memihak ke yang benar walaupun itu anak kandung saya sendiri."

"Jarang lho ada orang seperti om Hendra. Terkadang kalau anaknya mempunyai kesalahan sekecil pun pasti orang tuanya bakal nutupin itu semua bahkan menganggap anaknya benar dihadapan orang yang menjadi korban anaknya."

"Kamu orang baik Sya. Al beruntung bisa dapetin kamu." Ujar Hendra dibalas senyuman dan anggukan dari Misya.

"Kalau gitu saya permisi." Lanjutnya kemudian berlalu meninggalkan orang-orang yang berada di kediaman Mahatama.

Kini Rani menatap Misya. "Mama ngga nyangka ternyata anak mama bisa ngelakuin semua ini."

"Berkat semuanya juga Misya berhasil ngelakuin semua ini. Salah satunya berkat mama yang mau bantuin Misya juga."

"Om benar-benar ngga nyangka Sya kalau ponakan om sendiri yang udah buat kamu kecelakaan." Ucap Dirga.

"Om malah tambah ngga nyangka kalau kamu yang nyelesein ini semua." Lanjutnya.

"Pinter kan tunangannya Al pa." Ucap Albiru sambil mengecup pipi Misya singkat.

"Eh belum sah." Ucap Cakra yang mendekat ke arah anaknya dan Albiru kemudian memisahkan mereka berdua dan menjadikan dirinya di tengah-tengah antara Albiru dan Misya.

"Makanya bikin cepet sah dong om." Ujar Albiru.

"Itu sih maunya." Ucap Cakra dan dibalas tawa oleh Albiru dan yang lain.

"Sya, kalau kamu ada masalah jangan sungkan cerita ke papa atau mama. Kita ini orang tua kamu jadi kalau anaknya ada masalah pasti papa sama mama bakalan bantu." Ucap Cakra.
"Iya papaku sayang."

Rani mendekat ke arah Misya memeluk Misya singkat kemudian melepaskannya sembari berucap. "Yaudah mama ke dalem dulu ya, kalian puas-puasin berduaanya." Ucapnya kemudian mengambil langkah menjauh.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang