Chapter 45

94.2K 4.7K 199
                                    

HAPPY READING

***

Bel yang menandakan jam istirahat telah berbunyi membuat suasana kantin menjadi ramai dipenuhi oleh murid sma Banaspati yang merasakan kelaparan. Tak terkecuali dengan Misya dan para sahabatnya. Mereka berempat sedang duduk sambil menikmati hidangan yang telah mereka pesan masing-masing.

"Nasi goreng is the best." Misya berucap kemudian menyuapkan sesendok nasi goreng berisikan udang ke mulutnya.

Maudy melihat Misya ketika ia berucap. "Kolesterol baru tau rasa Lo nyet." Sambil mengaduk-aduk es teh nya karena gula yang berada di minuman tersebut belum larut sepenuhnya.

Beberapa murid teralihkan perhatiannya ke dalam pintu masuk kantin. Bagaimana tidak jika geng Lavegas yang berisikan murid tampan sudah menunjukkan batang hidungnya.

"Mereka kenapa?" Tanya Aurel karena melihat pandangan para murid yang tertuju ke satu arah.

Aurel dan Misya tidak bisa melihat ke arah pintu masuk kantin kecuali jika mereka berdua memutarkan tubuhnya kebelakang. Misya dan Aurel duduk bersampingan sedangkan Maudy duduk bersampingan dengan Tania. Maudy dan Tania bisa melihat arah pandang para murid dengan mudah tanpa harus memutarkan tubuhnya terlihat dahulu.

"Biasa." Ucap Maudy.

"Siapa lagi kalau bukan Lavegas." Ucap Tania sambil mencari keberadaan Arga di gerombolan anggota Lavegas.

"Cari siapa Tan." Tanya Misya karena melihat tingkah Tania yang sedang mencari keberadaan seseorang.
"Arga."

Tania langsung menutup mulutnya kala menyebutkan nama Arga.

"Lo udah jadi kan sama dia, ngaku aja Lo nyet." Selidiki Misya.

"Mana ada." Elaknya karena memang benar jika mereka berdua tidak memiliki hubungan apapun selain teman.

"Arga ada rapat osis, secara dia masih jadi ketos." Celetuk Aurel.

Seakan paham dengan tatapan para sahabatnya, Aurel pun menjelaskan. "Lo pada ngga denger tadi? Radit kan ada rapat osis jadi dia minta dispen. Arga juga kan ketos jadi bisa aja kan." Radit merupakan ketua kelas dikelas yang di tempati mereka berempat.
Mereka bertiga mengangguk paham dengan penjelasan Aurel.

Srek

Kursi yang di tarik menimbulkan bunyi. Dan pelaku tersebut adalah Shaka. Shaka menarik kursi di dekat Misya untuk dirinya duduki. Setelah ia duduk, dirinya langsung menggenggam tangan Misya yang membawa sendok berisikan nasi goreng yang menggantung di udara. Kemudian Shaka mengarahkan sendok yang di genggam Misya ke mulutnya. Shaka memakan nasi goreng tersebut.

Misya sendiri tidak jadi menyuapkan nasi goreng tersebut ke mulutnya karena melihat tingkah Shaka yang secara tiba-tiba duduk di sisinya.

"Ga jelas Lo." Sewot Misya.

"Gue baru sadar, ternyata bidadari ada di bumi ya." Tangan Shaka ia tangkup kan ke dagunya dengan siku yang di tempelkan di meja guna menjadi tumpuan sambil memandang Misya.

Sungguh, Misya ingin muntah sekarang.

"Jauh-jauh dari gue deh."

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang