Chapter 49 (END)

123K 4.2K 400
                                    

HAPPY READING

***

"Bagaimana para saksi? Sah?"

Kedua orang tua mereka berdua tersenyum simpul menyaksikan anaknya.

"Sah!"

Beberapa tamu undangan berseru antusias. Pernikahan antara Misya dan Albiru terlaksana pada hari Minggu, tepat pada hari ini. Pernikahan mereka berdua hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan para sahabatnya.

"Cium dong bos, istrinya." Seru Ares.

Tanpa basa-basi, Albiru langsung mencium kening Misya, membuat para sahabatnya dan yang lain bersorak heboh.

Tanpa di sadari, terdapat seseorang yang menatap mereka berdua dengan perasaan untuk mencoba ikhlas dan menerima semuanya. seseorang tersebut adalah Shaka.

Menyesal? Tentu! Itulah yang dirasakan seorang Altezza Shaka sekarang.

"Aaa lucu banget mereka berdua." Ucap Tania kegirangan melihat Misya dan Albiru yang sudah resmi menjadi suami istri sekarang.

"Ehm!" Galen berdehem di sebelah Shaka. Galen baru menyadari jika raut wajah Shaka sangat datar sekarang.

Shaka melirik sekilas ke arah Galen dan kembali menatap ke arah mempelai wanita dan pria.

"Misyaaa!"

Para tamu undangan tak terkecuali dengan sang pengantinnya pun terheran dengan suara seorang perempuan tersebut yang melengking di sebuah gedung megah ini.

Sang pemilik nama mencari keberadaan seseorang yang telah menyebut namanya, tatapannya terhenti di seorang perempuan yang mungkin masih seumuran dengannya? Atau malah lebih muda darinya?

Perempuan tersebut berjalan cepat sambil membawa koper ke arah Misya.

"Setelah amnesia, Lo bener-bener lupa ya sama gue?"

"Lo siapa?"

"Gue Neira, sepupu Lo yang lucu dan menggemaskan ini."

"11 12 sama Tania." Batin Misya.

Misya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil membuka mulut untuk beroh ria.

"Inget?"

"Ngga."

"Ngeselin ya Lo." Ucap Neira sambil memeluk Misya. "Tapi gue sayang."

Neira melepaskan pelukannya. "Yaudah, gue ke mama Rani dulu ya. Ngga mau gangguin pengantin baru soalnya." Ucapnya di akhiri kekehan kemudian beranjak pergi ke arah Rani berada.

"Ar, dia siapa?" Tanya Gibran yang berada di sisi Arga.

"Sepupunya Misya. Lo ngga denger?

"Gue nanya sama Arga Bambang." Orang yang menyahuti perkataan Gibran adalah Bam.

Memang kebetulan atau bukan, tempat duduk geng Tiger dan Lavegas berdekatan, apalagi dengan Shaka yang bersebelahan dengan Galen. Itu terlalu dekat bukan?

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang