Chapter 43

103K 5.2K 232
                                    

HAPPY READING

***

Acara pertunangan antara Misya dan Albiru telah usai, cincin sudah terpasang di jari manis mereka berdua. Awalnya mereka bingung saat mendapat kabar jika hari ini adalah hari pertunangan mereka berdua karena Rani baru memberitahukannya. Mereka menurut karena jauh sebelum hari pertunangan, Dirga pernah berkata jika pertunangan akan dilaksanakan secepatnya.

Albiru kira papanya hanya bercanda dalam berbicara tetapi itu tidak benar, nyatanya perkataan papanya terwujudkan sekarang yaitu membuat dirinya dan Misya bertunangan. Mereka berdua memutuskan izin tidak bersekolah karena melaksanakan serangkaian acara pertunangan.

Misya pun sama dengan Al, ia kira ucapan Dirga juga cuman bercanda dengan melakukan pertunangan antara dirinya dan Albiru bisa secepat ini. Misya masih mengira jika ini hanya sebuah mimpi, mengingat jika ia hanya jiwa yang berada di raga Misya. Walaupun raga Misya sudah sepenuhnya menjadi miliknya tetapi tetap saja jika ia masih tidak menyangka jika begini takdir yang diberikan Tuhan untuknya.

"Ini ngga mimpi kan?" Ucap Misya.
"Aw." Ringis Misya kala Albiru mencubit pipinya.

"Berarti ngga mimpi."

"Jangan cubit juga dong." Kesal Misya.

Kini mereka berdua sedang berada di taman kediaman Mahatama. Setelah mereka berdua selesai menjalani serangkaian acara pertunangan, mereka langsung menuju taman meninggalkan keluarganya masing-masing dan beberapa tamu yang masih asyik dengan kegiatannya. Ada ibu-ibu yang bergosip ria, ada bapak-bapak yang main catur sambil mengobrol santai dengan menikmati makanan yang sudah disediakan tuan rumah.

Sahabat Misya dan Albiru tidak datang karena mereka berdua memutuskan untuk tidak memberitahukan tentang acara ini. Acara ini hanya didatangi oleh keluarga dekat saja, Bahkan rekan bisnis pun tidak ikut di undang. Arga? Ia bahkan sudah bersama para bapak-bapak. Karena Arga merupakan keluarga dekat Misya jadi wajar jika Arga bisa menghadiri acara pertunangannya.

"Aduh maaf sayang." Ucap Al mengelus pipi Misya yang telah ia cubit tadi.

Para ibu-ibu yang sedang asyik mengobrol malah teralihkan perhatiannya ke arah Misya dan Albiru.

"Lihat tu jeng."

"Mereka lucu banget."

"Benar ya jeng sahabat bisa menikah contohnya mereka berdua."

"Belum nikah jeng baru tunangan."

"Sama aja jeng, nanti juga nikah." Ucapnya sambil tertawa.

Arga yang mendengar perkataan para ibu-ibu tersebut tersenyum tulus. Tugasnya sudah selesai untuk menjaga Misya, kini Albiru lah yang akan menjaganya. Mereka bertiga yaitu Albiru, Arga dan Misya merupakan sahabat sedari kecil. Tetapi Misya belum mengetahui jika Arga selain sepupu ia juga merupakan sahabatnya Misya yang selalu menjaga Misya.

Arga berjalan ke arah mereka berdua. Arga berdehem saat sampai di dekat Misya dan Al. Al dan Misya yang mendengar suara deheman lantas melihat ke sumber suara dan melihat Arga yang sedang berdiri.

"Baru keliatan aja Lo." Ucap Al.
"Lo tau lah." Jawab Arga.

"Gimana sekarang? Om Doni udah nyesel kan setelah tau semua?"

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang