HAPPY READING***
"Shh." Ringis Shaka kala Arga memukul rahangnya sampai membuatnya tersungkur ke lantai.
Semua mata sekitar tidak lepas dari kejadian tersebut. Para murid semakin merasakan suasana yang mencengkam.
Arga berjalan mendekat ke arah Shaka yang sudah terduduk di atas lantai sambil memegang area yang terkena pukulan.
Arga mengangkat kerah seragam Shaka. "Berdiri." Ujarnya dengan tampang datarnya. Walaupun santai namun terkesan penuh penekanan.
Shaka berdiri dan ia merasa bingung dengan sikap Arga. Apalagi yang tiba-tiba datang terus memukulnya.
"Maksud Lo apa?"
"Jangan pernah sentuh Tania." Santai. Bahkan Arga berucap dengan santai namun auranya terkesan menyeramkan.
Shaka bingung. Sejak kapan Arga perduli dengan orang sekitar selain anggota Lavegas? Apa mereka mempunyai hubungan sesuatu? Bahkan mereka seperti orang yang tidak saling mengenal, namun apa ini?
"Lo ngapain belain cewek kayak gitu." Shaka berucap dengan menunjuk ke arah Tania menggunakan jari telunjuknya.
"Gue bilang jangan pernah sentuh Tania."
Shaka terkekeh pelan. "Lo di kasih apa sama tu cewe, sampe segitunya mau belain dia?"
Arga menggertakkan rahangnya dan menipiskan bibirnya saat mendengar perkataan Shaka.
Bughhh
Arga memukul Shaka kembali tetapi dengan membabi buta sampai membuat Shaka tidak bisa melakukan perlawanan. Baru kali ini ia melihat Arga seemosi ini.
Arga benar-benar sangat menyeramkan sekarang. Tania yang mendengar penuturan Arga antara senang dan takut. Senang ia mendapatkan pembelaan dari Arga dan takut melihat dua orang yang sedang bergelut, dengan Arga yang mendominasi pergulatan tersebut.
Para murid disekitar semakin ketakutan melihat sang ketua dan wakilnya. Dan tidak ada satupun orang yang berani memisahkannya.
Ana? Ia sudah terisak sekarang melihat itu semua dan ditemani oleh Cika. Entahlah itu terisak sungguhan atau hanya?
Misya sangat panik sekarang. Ia harus menghubungi inti Lavegas sekarang, tetapi ia tidak memiliki nomornya. Misya melirik ke arah Maudy yang juga melihatnya.
"Hubungi Zevan sekarang, suruh kesini."
"Tapi."
"Udah cepet." Misya sudah sangat panik sekarang.
Zevan panik saat mendapat kabar jika Shaka dan Arga berkelahi di kelas Maudy. Alhasil ia langsung cepat-cepat bergegas menuju mereka berada tak terkecuali dengan inti Lavegas yang lain, mereka juga ikut panik. Karena mereka hampir tidak pernah melihat sang ketua dan wakilnya melakukan perkelahian.
"Minggir!" Ucap Shandy membelah kerumunan. Karena ia sudah berada di kelas Maudy.
Para inti Lavegas terkejut melihat perkelahian antara mereka berdua dengan Arga yang mendominasi.
Zevan dan Shandy menarik tubuh Arga agar menjauh dari Shaka. Dan yang lainnya memapah tubuh Shaka yang sudah babak belur.
Arga memandang tajam ke arah Shaka. Yang ditatap hanya menampilkan wajah sinisnya.
Shaka melirik ke arah Tania sebelum berkata. "Lo udah ngasih apa sampe Arga segitunya sama Lo?
"Sekali lagi mulut sampah Lo ngeluarin kata itu lagi, gue ngga akan segan-segan buat ngehajar Lo." Ucap Arga penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI REVAZA
Teen FictionFollow sebelum membaca. Cerita sudah diterbitkan dan tersedia di Shopee. ||Sinopsis|| Menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Revaza Khansa yang mengalami perpindahan jiwa ke tubuh gadis bernama Misyana Bella Mahatama, gadis yang memiliki m...