Chapter 26

138K 7K 72
                                    


HAPPY READING

***


Malam ini adalah malam terakhir Misya mendapatkan hukuman dari gurunya. Tetapi besok dirinya tidak dapat masuk ke sekolah karena besok merupakan hari minggu.

Ya. Ini merupakan malam minggu. Dan Misya sedang berada di balkon kamarnya menikmati indahnya malam.

Misya sedang duduk di kursi yang sudah di sediakan di balkon kamarnya dengan meja di pinggirnya.

"Bosen." Misya bergumam.

Misya mengambil handphone yang di letakkan di meja pinggir kursi yang sedang di duduki.

Tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk dari handphonenya saat Misya mengambil handphone tersebut. Di sana tertera nama Aurel.

Misya menekan tombol hijau ke atas untuk mengangkat panggilan dari sang sahabatnya itu.

______

Halo?

Ya?

Misyaa
Sya

Iya gue denger woi
Apaan?

Ikut gue yuu

Ha?
Kemana emangnya?

Gue pengen nonton balap
bosen di rumah mulu

Balap? Misya langsung kegirangan mendengar kata tersebut. Tentu dia akan dengan senang hati menerima ajakan dari sang sahabatnya untuk menonton balap itu.

Tumben

Basa-basi dulu biar Aurel tidak curiga jika dirinya sangat kegirangan sekarang.

Gue lupa kalau lo amnesia
gue tu paling suka kalau yang namanya motor, apalagi kalau ada balapan, gue pasti langsung nonton

Gue baru tau nyet Lo suka begituan

Tapi akhir-akhir ini jarang banget gue bisa nonton balapan.

Lah kenapa bisa jarang?

Di rumah ada bokap gue mulu, jadinya dilarang deh

untung sekarang pada keluar kota, jadinya gue bisa nonton, seneng banget gila

yaudah ayo gue jemput, entar keburu habis acaranya

Aurel terus berbicara tanpa memberi jeda untuk Misya membalas ucapannya.

Siap-siap!

______________

Tuttt

Aurel mematikan panggilannya sepihak.

"Dasar curut." Ucap Misya.

Misya berdiri dari duduknya dan memasuki kamarnya untuk bersiap-siap.

15 menit sudah berlalu dan Misya sudah siap dengan pakaiannya untuk di bawah ke tempat balapan tersebut.

Misya menuruni tangga dan di sambut tatapan aneh dari sang mama dari lantai bawah.

"Wah tuan putri akhirnya keluar kamar." Rani berucap atau lebih tepatnya sedang mengejek anaknya.

"Bagus ngga ma?" Tanya Misya sambil berjalan mendekati sang mama.

Rani meneliti penampilan anaknya dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang