Chapter 36

122K 5.3K 64
                                    


HAPPY READING

***

"Turun." Ucap Al.

Misya menuruti perkataan Al. Ia turun dari atas motor sport milik Al dan diikuti Albiru yang turun juga dari atas motornya.

Misya mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat yang menjadi tempat berhentinya motor sport Al. Ini bukan rumahnya, Misya mengingat jika tempat yang ditempatinya sekarang adalah apartemen milik Al. Dan untuk apa Albiru membawanya ke apartemen miliknya?

"Ini apartemen Lo."

"Gue mau ganti baju sebentar."

"Buat apa? Cuman nganterin gue pulang pake segala ganti baju."

"Ngga. Habis ini temenin gue main basket."

Misya membelalakkan matanya. "Ngga!" Misya berucap sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menolak ajakan Al.

"Lo tau kan, kalau gue ngga suka penolakan Sya?"

"Tapi gue ngga mau Al."

"Lo jalan sendiri sekarang atau gue yang bawa Lo ke dalem?"

Misya memajukan bibir bawahnya ke depan. "Iya iya!!"

Sungguh, jiwa Revaza yang keras kepala kini sudah hilang. Bisa-bisanya dirinya senurut ini dengan Al.

"Good girl." Ucap Al sambil mengelus kepala Misya lembut. Tetapi Misya malah memberikan ekspresi dengan menaikkan sudut bibir atasnya ke atas.

Al terkekeh melihat ekspresi Misya. Misya sungguh lucu sekarang. Di mana sifat Misya yang keras sekarang?

"Besar banget tangan Lo." Ucap Misya.

"Lo nya aja yang kecil."

"Kecil? Lo ngga liat nih nih." Misya berucap sambil menunjukkan jika badannya tidak kecil. Bisa-bisanya Al mengetakan seperti itu.

Misya itu paling tinggi diantara para sahabatnya. Tetapi ketika berdampingan dengan Al, dirinya menjadi sedikit pendek. Al saja harus menunduk jika bersitatap dengannya. Misya juga tidak kurus, dirinya sedikit berisi tetapi tidak gendut. Wajah Misya itu imut.

"Stop Sya, jangan gitu." Ucap Al saat Misya menunjukkan jika tubuhnya tidak kecil.

Misya menautkan alisnya bingung. "Ha?"

Al sedikit membungkukkan badannya agar bisa sejajar dengan Misya. Al menatap manik mata Misya dengan kedua mata hazelnya lekat. "Jangan gitu didepan cowo selain gue. Bahaya."

Al kembali ke posisi semula saat sudah mengatakan kalimat tersebut. Sungguh Misya seperti merasa bersalah sekarang. Tetapi dirinya bingung, apakah salah dirinya seperti itu?

Al menggenggam pergelangan tangan Misya agar bisa berjalan mengikutinya. Misya menerima perlakuan Al. Albiru itu keras kepala. Jika tidak dituruti maka ia akan menggunakan berbagai cara agar bisa mendapatkan keinginannya.

"Gue pake seragam gitu buat nemenin Lo?" Tanya Misya saat sudah berada di lift menuju lantai apartemen Al.

"Pake hoodie gue."

Misya menghela napas kesal. Padahal dirinya ingin pulang menikmati kasur lembutnya yang mungkin sudah merindukannya dikamar miliknya. Tapi Misya juga penasaran dengan sekolah yang ditempati Albiru. Sma Rajawali.

20 menit kemudian

Kini Misya dan Al sudah berada di jalan menuju sma Rajawali. Hari semakin sore, banyak kendaraan yang berlalu lalang dijalan. Kemungkinan kendaraan tersebut pulang kerumahnya karena telah melakukan pekerjaan. Atau mungkin ada yang jalan-jalan bersama pasangan di sore hari seperti ini?

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang