Chapter 1

293K 12K 92
                                    

HAPPY READING

***

Di atas bed rumah sakit terdapat seorang gadis yang baru membuka mata dari komanya selama tiga hari. Kemudian gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya sambil melihat sekeliling ruangan dengan bau obat-obatan yang menyengat di indra penciumannya.

"Astaga gue masih hidup."

Gadis itu bingung kenapa suaranya berubah, di saat dia bingung dengan apa yang terjadi di saat itulah pintu ruangan tersebut terbuka menampilkan sesosok wanita paruh baya dengan penampilan yang elegan.

Wanita itu terkejut melihat anak semata wayangnya sudah sadarkan diri dari tiga hari komanya. Ia berlari menghampiri anaknya dan memeluknya dengan perasaan bahagia.

"Sayang. Mama senang akhirnya kamu siuman." Ucap wanita paruh baya dengan posisi masih memeluk gadis tersebut.

Gadis itu merasa risih, karena ia tidak suka dengan pelukan. Ia berusaha melepaskan pelukan dari wanita paruh baya dengan hati-hati. Karena pergerakan gadis itu, membuat wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya karena ia sadar jika anaknya merasa tidak nyaman.

"Mama? Tapi saya tidak mengenal anda." Karena memang benar jika dia tidak mengenalnya.

"Ini Mama sayang." Ucap wanita paruh baya dengan raut wajah terkejutnya, karena mendengar kalimat itulah yang pertama kali di ucapkan anaknya.

Dengan buru-buru, wanita paruh baya tersebut keluar dari ruang inap anaknya dan bergegas memanggil dokter untuk mengecek apa yang sedang terjadi dengan anaknya.

Dokter pun masuk ke ruangan gadis itu dan diikuti oleh wanita paruh baya tadi di belakangnya. Gadis itu nampak bingung sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan dirinya kenapa wanita paruh baya yang tidak dirinya kenali susah payah memanggilkan seorang dokter untuk dirinya? Ia berpikir apa ucapannya ke wanita paruh baya itu salah sampai memanggilkan dokter untuk dirinya.

Sang dokter berjalan mendekati gadis itu untuk mengecek keadaannya, setelah dokter itu selesai mengecek keadaan gadis itu, kemudian berkata.

"Nona Misya, anda tidak mengenal ibu ini?" Dokter berucap sambil menunjuk ke arah wanita paruh baya tersebut.

"Misya? Siapa Misya? Dan saya tidak mengenal siapa ibu itu." Ucap gadis itu jujur.

"Baik, nona Misya mengalami amnesia, karena saat kecelakaan itu terdapat benturan yang sangat keras di kepala nona Misya."

"Dan menyebabkan nona Misya kehilangan sebagian memorinya." Lanjutnya.

Wanita paruh baya yang berada di sana nampak terkejut dengan pernyataan yang dilontarkan sang dokter mengenai keadaan anaknya. "Apa anak saya bisa mengingat kembali seperti semula dok?"

Dokter menatap sebentar ke arah Misya sebelum berkata. "Mungkin bisa bu. Tetapi jangan memaksa pasien untuk mengingat karena nanti akan menyebabkan kepalanya akan terasa sakit." Ujar Dokter.

Dokter sudah yakin pasti pasiennya ini akan mengalami amnesia. Karena saat Misya di pindahkan orang tuanya ke rumah sakit milik keluarganya yaitu rumah sakit sekarang ini. Dokter sudah mengecek keadaan Misya, dan dokter menemukan cedera kepala yang di alami Misya sangat berat dan kemungkinan besar akan mengalami amnesia.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang