Chapter 30

135K 6.6K 113
                                    


HAPPY READING

***

Markas Tiger

Sehabis dari basecamp Lavegas, kini Casandra beralih ke basecamp Tiger untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Casandra sudah menjelaskan semuanya. Anak-anak yang berada di sana tak kalah kesalnya seperti anggota Lavegas saat mendengarkan penjelasan dari Casandra. Marah? Tentu, tetapi apa boleh buat jika semuanya sudah terjadi. Dan kini hanya memaafkan yang bisa mendamaikan keadaan.

"Gue sebenernya gedeg sama Lo." Ucap Ares dengan menatap ke arah Casandra.

"Tapi ngga ada gunanya juga, toh semuanya udah kejadian." Lanjutnya.

"Gue harus ngapain biar bisa dapet maaf dari kalian?" Ucap Casandra merasa bersalah.

"Jadi pembantu di basecamp ini selama satu bulan." Celetuk Bam.

"Ngga perlu. Cukup Lo sadar sama kesalahan Lo aja." Jawab Al.

"Ngga bisa gitu dong bos."

"Lo mau gimana? Toh semuanya udah terjadi dan dia udah ngakuin kesalahannya juga udah cukup." Ucap Al.

"Iya si. Gue juga bakal sakit hati kalau denger orang yang kita cintai meninggal gara-gara seseorang. Walaupun beritanya belum jelas apa kebenarannya." Ujar Galen.

Casandra tersenyum dan mendekat ke arah Al. Ia merentangkan tangannya dan memeluk Al. "Lo sepupu terbaik gue. Gue bangga punya sepupu kayak Lo. Makasih udah mau maafin gue." Ucap Casandra dengan masih memeluk Al.

Sebenarnya Al risih. Ia tidak merespon pelukan Casandra.

Klontang!

Suara kaleng minuman terjatuh membuat orang-orang yang berada di basecamp Tiger langsung melihat ke sumber suara.

"M-misya."

Seseorang yang telah menjatuhkan kaleng minuman tersebut adalah Misya. "Sorry ganggu."

Al yang melihat Misya langsung melepaskan pelukan dari Casandra dengan cepat, lalu Al berjalan mendekat ke arah Misya.

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Misya langsung berbalik dan mengambil langkah pergi.

Al langsung mengambil langkah cepat saat melihat Misya mau mengambil langkah menjauh.

Al mencekal tangan Misya saat sudah berada di luar ruangan basecamp Tiger. Ia tidak akan membiarkan Misya pergi dengan membawa kejadian yang sudah dilihatnya tanpa kejelasan darinya.

"Apa!" Bentak Misya dengan berusaha melepaskan cekalan dari Al.

"Kenapa?" Tanya Al.

"Ga jelas Lo."

"Udah sana sama cewek Lo. Gue mau pergi." Lanjutnya.

Al mengangkat dua tangannya ke atas dan menggenggam sisi kanan dan kiri pundak Misya. Ia sedikit menundukkan kepalanya kebawah agar bisa bersitatap dengan Misya.

Misya yang diperlakukan seperti itu mengerutkan dahinya bingung. Dan Al tersenyum melihatnya.

"Cemburu hm?"

"Siapa juga yang cemburu." Misya berucap dengan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah agar tidak bersitatap dengan mata hazel Al.

"Kalau ada yang ngajak bicara itu tatap matanya jangan natap ke samping."

Misya langsung menatap mata Al. Jujur sekarang jantungnya merasa aneh saat ia sedekat ini dengan Al, apalagi dengan saling menatap satu sama lain. Tetapi ia malah teringat saat kejadian di dalam basecamp tadi alhasil ia langsung merasa kesal.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang