Urusan penting? ||004

8.6K 528 8
                                    



Baru saja hendak di duduk di sebuah bangku yang Grace pilih dengan asal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja hendak di duduk di sebuah bangku yang Grace pilih dengan asal. Namun dengan cepat Alleta menariknya agar menuju bangku paling belakang.

" Gila ya kamu mau duduk di tempat punya Alex?" Alleta menampilkan raut wajah tak percayanya sembari meletakan tasnya di bangkunya. Yang memang posisi tempat duduknya berada tepat di depan bangku Grace.

Grace tak menghiraukan pertanyaan Alleta. Ia malah duduk dengan santai di bangkunya sendiri. Ya apa salahnya? Kan ia tak tahu.

" Kamu aneh tau Grace," Alleta membalikkan tubuhnya. Ia menatap Grace dengan wajah yang serius.

" Aneh kenapa sih? Kalo emang lo ngerasa aneh sama gue ya gue harus gimana?" tanya balik Grace. Ia jadi merasa sedikit kesal karna mereka  terus mengatainya aneh.

" Lagian yang lo liat gue Grace kan? Gak mungkin kan kalo yang ada di dalam tubuh ini ada jiwa orang lain?" lanjutnya.

" Bisa jadi!!" ucap Alleta bersemangat.

" Jadi nama asli kamu siapa?" tanya Alltea.

" Grace Adirana Lydia," jawab Grace dengan jujur.  Ia tak peduli lagi jika Alleta tahu.

" Terus umur kamu berapa? Pacar kamu siapa?"

" Dua puluh tiga tahun. Udah nikah gue. Bahkan hampir punya anak," jelas Grace dengan senyum tipisnya. Ia jadi teringat di saat ia keguguran gara-gara ada yang dengan sengaja menumpahkan minyak di lantai sehingga ia terpeleset, karna hal itu juga ia jadi kehilangan anaknya.

" Terus kehidupan kamu gimana?"

" Anak tunggal kaya raya yang bebas ngelakuin apa aja," ucap Grace.

" Pftt udah ahh halu nyaa," Alleta menahan tawanya kemudian membalikkan badannya.

" Aku lebih baik ngerjain PR," lanjutnya kemudian mengeluarkan buku-buku nya dari dalam tas dan meletakkannya di atas meja.

Grace mengedikan bahunya tak peduli. Ia kemudian mengeluarkan bukunya dan mencoba mengingat-ingat kembali alur Novel tak berjudul itu. Padahal yang tadi ia ucapkan bener adanya. Tapi gadis di hadapannya ini malah seolah-olah menganggapnya bercanda.

" Pertama gue gak boleh ikut campur urusan Ruby, Reyhan dan Gara," gadis itu menuliskan kalimat itu dengan pulpen yang di pegangnya.

" Kedua. Gue gak boleh buat Reyhan atau Gara suka sama gue. Karna menurut novel yang sering gue baca pasti si tokoh utama cowok nya bakalan suka sama orang yang dimasuki dari dunia lain," Grace menepuk-nepuk keningnya menggunakan pulpennya dengan mata yang terpejam. Ia kembali mencoba mengingat-ingat apakah akan ada kejadian yang akan menimpanya atau apakah ada yang merugikannya.

" Kayanya yang paling penting gue gak boleh ikut campur urusan dua orang ini deh," matanya kembali terbuka, kemudian ia melingkari nama Reyhan dan Gara. Yap ia tak boleh berurusan dengan kedua orang itu jika mau hidupnya berjalan lancar.

I'm not the main character  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang