Curgia ||016

5.8K 410 6
                                    




Kaya pernah baca? Kaya pernah liat?
Iya ini aku...


Happy reading.

UKS, dimana tempat orang sakit dan tempat itu juga menjadi tempat bagi beberapa siswi untuk menggibah atau hanya sekedar pura-pura sakit. Seperti sekarang ini Grace tengah berbaring diatas ranjang UKS, kakinya kini tengah diobati oleh Velia yang sejak tadi terus mengertu menyalahkannyaa.

Kebetulan sekali di tengah perjalanan Grace tersandung dan kakinya terluka. Sehingga mereka diperbolehkan masuk. Untungnya hanya tersisa satu mata pelajaran lagi sebelum mereka pulang.

Mereka sengaja menyuruh dokter yang berjaga di UKS pergi, karna mereka hanya ingin berdua. Karna luka Grace yang cukup ringan akhirnya mereka diperbolehkan mengobati luka Grace sendiri. Lagipula jika yang mengobati luka Grace adalah dokter kemungkinan mereka berdua akan segera disuruh masuk kelas.

" Lo kalo jalan bisa gak sih hati-hati? Sumpah yaa kalo gak ada si Mahes pala lo udah berdarah tadi. Untung aja si Mahes ngelindungin pala lo," ucap Velia mengobati luka Grace dengan serius.

" Kalo nggak. Udah dipastiin lo sekarang ada di rumah sakit bukan di UKS lagi," lanjutnya mengingat kejadian tadi. Grace yang tak sengaja tersandung hampir saja menubruk tembok di depannya dengan sangat kencang kalau saja tidak ada Mahes yang melindungi kepala gadis itu menggunakan tangannya. Dan karna kejadian itu pula kini malah kaki Grace yang terluka akibat terkena paku yang entah kenapa bisa ada disana.

Grace hanya mengangkat sudut bibirnya tersenyum tipis.

" Yaa gue kan gak sengaja, lagian ngapain juga coba ada papan yang isinya paku di lorong kaya gitu? Untung tadi kaki gue kesandung... Kalo nggak kita gak dibolehin kesini," ucap Grace. Kini pandangnya melihat kearah Velia yang tengah fokus mengobati kakinya.

Feli berdecak sebal." Untung-untung.... Untung kaki lo cuma luka dikit. Kalo parah gimana?" ucap Velia sembari menekan luka Grace kencang.

" Awshh... Sakit Vel," ringis Grace menahan rasa sakit.

" Ah sorry," ucap Velia merasa bersalah. Padahal ia sendiri yang menekan luka Grace ia sendiri pula yang merasa bersalah.

Setelah Velia selesai mengobati kaki Grace dengan hati-hati. Ia kemudian meletakkan kotak P3K itu di atas nakas sebelah kanan brangkar. Lalu Velia ikut duduk di samping Grace.

" Adem banget disini. Rasanya gue mau tidur aja," Velia memejamkan matanya dengan posisi kepalanya yang mendongak ke atas.

Grace mengangguk menyetujui. Jika tidak sebentar lagu waktunya pulang sudah ia pastikan ia akan tertidur disini.

" Grace perut gue sakit nih," Velia tiba-tiba saja memegangi perutnya.

" Loh kenapa?" tanya Grace panik.

" Gak tau. Gue ke toilet dulu yaa," pamit Velia langsung berlari keluar.

Grace menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Ia kemudian membaringkan tubuhnya di atas brangkar dan hendak memejamkan matanya. Tapi matanya kembali terbuka ketika mendengar suara pintu yang terbuka. Untungnya ada tirai yang memisahkan ruangan satu dengan ruangan yang lain.

" Lo apa-apaan sih bawa gue kesini," ucap Reyhan sewot. Yang kini di papah oleh Gara.

" Kaki lo luka lo harus diobatin!" ucap Gara. Ia lalu menyuruh Reyhan untuk duduk di ranjang UKS dengan tenang.

" Lo diem disitu!"titah Gara.

" Gak papa lagian cuma luka kecil doang," Reyhan kekeuh. Cowok itu malah turun dari brangkar.

I'm not the main character  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang