•
•
•
Happy reading.
Selama hampir seminggu ketiganya mencoba beradaptasi dengan ide Grace dan mencoba melakukan pacar sewaan tersebut. Awalnya mereka takut, bahkan merasa canggung pada awalnya. Tapi lama kelamaan pekerjaan itu malah membuat mereka nyaman. Bahkan mereka berhenti bekerja di kafe.Dan sekarang sudah seminggu kini keempatnya terus merawat diri. Sekarang rambut mereka sudah berkilau dan jangan lupakan dengan wajah mereka yang sudah bersih dari jerawat.
Pagi-pagi sekali mereka akan berlatih bela diri di depan halaman rumah. Yang tentu saja di ajari oleh Grace. Awalnya mereka tak percaya jika Grace bisa membela diri. Tapi setelah mereka melihat Grace memukul salah satu pelanggan mereka yang sempat kurang ngajar mereka akhirnya setuju untuk belajar bela diri. Lagipula ini demi kebagian mereka sendiri.
" Udah siang. Mending kita mandi aja," Ruby yang tadinya hanya diam saja kini lebih banyak bicara daripada sebelumnya. Gadis itu berdiri dari duduknya kemudian masuk ke dalam rumah.
" Yahh sekolah ya? Berasa sehari doang libur nya," Alltea duduk di rerumputan dan mensejajarkan kakinya dengan ekspresinya yang sedih.
" Eh kemarin gue di kasih tas tau," cerita Velia.
" Iyakah?" tanya Alltea antusias.
" Aku gak pernah di kasih apa-apa," lanjutnya sedih.
" Jual!" titah Grace yang berada di samping Alltea. Ia mengelap keringatnya yang terus bercucuran.
" Ke-" Velia hendak menayangkan pertandingannya tapi di potong oleh Grace.
" Gue kan udah bilang apapun pemberian mereka. Kalian harus jual. Mereka ngasih barang-barang ke kalian biar mereka tau kalo kalian itu Debby, Vela, dan Ale," jelas Grace. Itu adalah nama samaran mereka.
" Kalo emang mau, boleh lo pake. Tapi gue gak akan tanggung jawab kalo terjadi apa-apa sama lo," ucap Grace lalu berdiri. Ia ingin segera buang air kecil sejak tadi.
" Heh Grace," panggil Velia.
" Kamu sih," Alleta menyenggol lengan Velia pelan." Jadi ngambek kan tuh," lanjutnya.
" Yaa gue kan cuma nanya. Masa ngambek sih?" tanya Velia bingung.
" Bujuk sana. Nanti Grace gak mau ngomong sama kita yang ada."
" Gue salah apa ya?"
" Pake nanya."
" Udah sana minta maaf."
" Kenapa sama Grace?" Tanya Ruby. Ia sudah rapih dengan seragam sekolahnya.
" Tuh Velia bikin Grace ngambek," Alltea menujuk ke arah Velia dengan ekor matanya.
" Ve mandi dulu abis itu kamu minta maaf. Aku liat muka Grace udah sebel banget tuh," titah Ruby lembut.
" Iyakah? Anjir tu anak kalo ngambek nyeremin," Velia buru-buru berdiri dan masuk ke dalam rumah.
" Serius ngambek beneran?" Alltea bertanya pada Ruby. Ia tak percaya jika Grace akan marah semudah itu.
Ruby menggelengkan kepalanya. " Nggak kok. Kan kamu tau sendiri kalo muka dia emang slslu kaya gitu. Dia cuma mau buang air kecil katanya," jelas Ruby.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the main character (Hiatus)
FantasyGrace Adriana Lydia, di umur yang ke-17 tahun ia sudah melakukan banyak hal. Keluarganya yang cukup kaya serta lingkungan disekelilingnya yang toxic semakin membuat gadis itu terjerumus kedalam hal-hal negatif. Di umurnya yang baru menginjak tujuh b...